Sore harinya terdapat Racha yang sedang duduk di tempat tidurnya menunggu Josshua yang akan datang.
Beberapa menit kemudian yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Josshua tampak bingung mengapa Racha menatapnya dengan pandangan sulit dia artikan.
"Nona, ada apa? Kau sakit!" ucapnya setelah duduk di dekat Racha.
"Zaenab siapa?"
Josshua tampak bingung. "Zaenab? Dia siapa?"
"Cih, lo ditanya malah balik tanya!!"
"Maaf nona, tetapi saya memang tidak mengerti."
"Halah gausah sok gak ngerti lo!!"
"Nona, saya benar-benar tidak mengerti!"
Racha berdecak kesal. "Lo tidur sambil meluk dia! Kan udah gue bilang! Yang boleh meluk lo itu cuma gue!"
Josshua semakin dibuat bingung dengan perkataan Racha demikian, ia menggeleng yakin sebagai pembelaan diri, "Tidak nona, saya hanya memeluk nona saja!"
"Tapi gue mimpi lo meluk tu cewe. Ihh parah sih lo, lo melanggar janji kita!"
Sontak mendengar itu Josshua menghela nafas panjang. "Nona, itu hanyalah mimpi!"
"Ya tapi sama aja, yang penting saat itu gue liat kalian pelukan!" balas Racha seraya bersedekap dada. Sedangkan Josshua kini hanya diam.
"Ah, gue kesel!" lanjutnya yang tidak mendapatkan balasan, dia turun dari tempat tidur dan ingin pergi.
"Hei nona ingin kemana ??" tanya Josshua menggapai tangan kiri Racha dan berdiri di dekat gadis itu.
"Gue mau cari tu cewek gatel! Lo jangan halangin gue."
"Nona...... nona itu mimpi, kau jangan aneh-aneh!"
Racha melepas tangan Josshua. "Wahh lo bilangin gue aneh?! Ya walaupun itu bener sih... tapi kalau lo yang bilang itu sakit banget. Rasanya nyuuttt gitu di sini!" ujar Racha menunjuk kearah jantung dengan dramatis.
Josshua tak dapat berkata-kata lagi, ia memijat pelipisnya. Sedangkan Racha maju satu langkah kedepan Josshua dan menatap lelaki itu lekat yang lebih tinggi darinya. Ya bagaimana tidak, Racha yang tingginya 164 cm harus berhadapan dengan orang yang tingginya 189 cm.
"Sebagai hukumannya lo peluk gue. Gue pengen tidur!"
"Tapi nona, kau belum sarapan dari pagi."
"Gak perduli, gue maunya tidur di peluk lo. Titik ga pake koma spasi!" Racha menaiki tempat tidurnya lagi dan merebahkan dirinya disana dengan merentangkan tangannya kearah Josshua.
Josshua lagi dan lagi menghembuskan nafasnya. Dia menuruti permintaan Racha. Kini mereka berpelukan dengan Racha yang memejamkan mata, sedangkan Josshua mengelus rambut panjangnya Racha.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHA THE GESREK
General Fiction‼️END‼️ "The real, sarapan pagi dengan roti!" "Gue mau kita putus!" "Kenapa? Lo mulai anggap gue kakak?" "Makin gila lo, gue baru tau ada orang yang segila ini." "Makasih untuk pelukannya tadi." "Beruntung juga ya mereka bisa punya guru olahraga sec...