19. DEJAVU

30 0 0
                                    


Onjun dan Kainan tengah melahap makanan yang mereka pesan tadi, itupun tanpa diselingi obrolan ringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Onjun dan Kainan tengah melahap makanan yang mereka pesan tadi, itupun tanpa diselingi obrolan ringan. Kainan pun cuek saja, berbeda dengan Onjun yang sesekali mencuri pandang kearah Kainan.

Tidak butuh waktu yang begitu lama, Kainan lebih dulu menyelesaikan makan nya, ia meneguk minuman dan setelah itu pergi saja.

Onjun menatap punggung Kainan yang perlahan menjauh, ia segera minum dan menyusul Kainan. Dan ternyata Kainan menuju toilet, Kainan masuk kedalam salah satu bilik toilet.

Onjun pun masuk kedalam toilet tersebut, dan bersender di pintu seraya bersedekap dada untuk menunggu Kainan keluar.

Beberapa saat kemudian akhirnya Kainan keluar dan menatap Onjun tak suka ketika laki-laki itu malah bersender di pintu dengan pandangan menatap kearahnya.

"Minggir, gue mau keluar!"

Onjun tidak bergeming, lelaki itu malah maju selangkah. "Gue harap lo lupain kejadian singkat itu Kainan."

Kainan mendelik sinis terhadap Onjun, "Gue emang mau lupain! Sekarang minggir, bisa?!"

Kali ini Onjun geser, Kainan pun ingin membuka pintu tetapi perkataan Onjun membuat aktivitasnya terhenti.

"Mau lo apa gue yang mundur?!"

Kainan terdiam, kini mereka sama-sama menoleh, dan mereka bertatapan.

"Ini tentang Racha."

Lalu Kainan membalas, "Gue gak akan mundur, disini posisinya gue sebagai pacar dia!"

Onjun mengangguk, namun setelah itu tawa remeh dari Onjun terdengar menyebalkan di telinga Kainan, membuatnya mengepalkan tangannya.

"Lo terlalu percaya diri, Kainan!"

"Jelas gue percaya diri, karna kami saling mencintai."

"Lo yakin?"

"Ya!" Kainan menjawab tanpa ada rasa ragu.

"Terus dimana dia sekarang? Kenapa nggak ada kabarin lo!?"

Kainan berhasil dibuat bungkam oleh perkataan Onjun, entah mengapa sekarang ia merasa khawatir, dan meragukan apakah Racha benar-benar mencintainya.

"Diem kan lo."

Kini Kainan terkekeh dengan ekspresi tenang kembali, "Lo kira, lo bakal berhasil buat gue ragu? Enggak sama sekali!" Ia pergi dari sana dengan ucapan kebohongannya, padahal sekarang keraguan itu semakin besar.

Onjun ditinggalkan, dan tempat itu sunyi sebelum Onjun berkata. "Gue rasa, gue cuma sebatas tertarik sama Racha. Pada dasarnya cuma lo yang ada di hati gue Kainan!"

Lalu ia menatap nama Kainan yang berada di salah satu sela-sela jarinya itu.

Mungkin mau seberusaha apa untuk menghilangkan rasa ini dia tak bisa, dia tidak bisa melupakan First love nya.

RACHA THE GESREKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang