Mon maap sebesar-besarnyaa karna author baru update, jujurliee author kemarin lagi ngumpulin niat buat nerusin huhuhuuu
Udahlah gitu doang, btw selamat membaca.....
Sedangkan di ruang tamu Dito yang sedang di obati oleh Sho mendelik sinis ketika Bryan melewati mereka tanpa menoleh sedikitpun."Apa-apaan beda jauh banget tu orang sama yang Racha sering ceritain."
Sho menghela nafas pelan, saat Bryan benar-benar pergi dari sana ia segera menyahut perkataan Dito.
"Udah dibilang itu sisi lain dari tuan Josshua, memang sisi lainnya itu jauh berbeda dengan tuan Josshua sendiri."
Dito memutar bola matanya malas, "Ck kaya orang kesetanan gitu, mukulin gue gak kira-kira apa!"
Sho menyudahi mengobati Dito, karena memang sudah selesai. Dia menghela nafas dan berdiri dengan tangan membawa alat-alat pengobatan tadi yang digunakan.
"Lo gak lupa apa yang dia katakan tadi waktu di depan?!"
"Tapi itu Racha yang minta, gue juga mau gak mau nemenin dia tidur, bukannya apa gue cuma gak mau lewati batas, lagian tau dari mana sih tu orang!"
"Aroma parfum," setelahnya Sho langsung pergi dari sana, dan Dito berdecak kesal. Lalu, ia pergi dari vila dengan kekesalannya itu.
-Flashback-
Secara langsung Racha di buat kaget dengan kedatangan Bryan yang secara tiba-tiba. Lelaki itu menatap Racha yang baru saja keluar dari kamar mandi, untungnya Racha sudah mengenakan pakaian.
Bryan berdiri dari duduknya dan melangkah kearah Racha, dan menarik Racha kedalam pelukannya. Mood nya lagi baik sekarang, jadi tak salah jika Racha terlihat bingung, namun, walaupun begitu ia membalas pelukan Bryan.
Bryan menghirup aroma tubuh Racha. Wangi dan candu, itulah yang Bryan rasakan.
"Amicu!" Racha tak bergeming, dia belum mengerti apa maksud dari Bryan itu. Bryan seketika terkekeh geli, dan tak kuasa menahan senyumnya, "I miss you."
Racha mengangguk-angguk kecil tanda mengerti, ternyata manis juga sisi lain Josshua pikirnya.
"Inomicu!"
"Emang gue perduli lo rindu sama gue apa enggak?!"
Racha mendorong pelan tubuh Bryan, "Gue mau keringin rambut." Bryan tak membalas, lelaki itu malah merebahkan diri di ranjang.
Sedangkan Racha yang melihat itu tak ambil pusing, ia melangkah menuju meja rias dan mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer.
Bryan yang ingin memejamkan matanya, ia urungkan dengan keningnya mengernyit, ia menatap Racha dan mengendus aroma ranjang ditempat ia merebahkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHA THE GESREK
General Fiction‼️END‼️ "The real, sarapan pagi dengan roti!" "Gue mau kita putus!" "Kenapa? Lo mulai anggap gue kakak?" "Makin gila lo, gue baru tau ada orang yang segila ini." "Makasih untuk pelukannya tadi." "Beruntung juga ya mereka bisa punya guru olahraga sec...