10. Saudara Angkat

42 2 0
                                    


Erthan menarik resleting celananya keatas setelah itu menyugar rambutnya yang basah karena keringat, badannya pun sama, seperti mandi keringat, ia menatap Racha yang sedang memeluk lutut dengan tatapan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erthan menarik resleting celananya keatas setelah itu menyugar rambutnya yang basah karena keringat, badannya pun sama, seperti mandi keringat, ia menatap Racha yang sedang memeluk lutut dengan tatapan kosong.

"Lo sekarang udah jadi milik gue seutuhnya!" kata Erthan membenarkan rambut Racha yang sedikit kusut.

Racha mendongak menatap kearahnya. "Lo jahat!"

Erthan menggeleng tanda tidak setuju. "Gue gak jahat, gue itu cinta sama lo!"

Matanya menatap bibir Racha yang terluka. Itu karenanya, ia mengelus bibir itu pelan dengan ibu jarinya, "Maaf gue kasar sama lo, lain kali gue main lembut kok." kata Erthan tersenyum tulus.

Ia mengacak rambut Racha gemas. "Ayo sekarang kita pulang!" ujar Erthan ingin menggendongnya, tetapi Racha mendorong tubuh itu.

"Josshua, gue mau Josshua!"

Tatapan Erthan menajam. "Josshua siapa!!" katanya mencengkeram pipi Racha.

Racha tak menjawab. Matanya perlahan mengabur dan jatuh pingsan. Mungkin karena energinya sudah habis terkuras, oleh permainan yang Erthan buat, dan ia selalu memberontak.

Ia menggendong Racha dan membawanya pergi. Tak lupa dia membawa borgolnya tadi.

Borgol itu dia selalu simpan di mobil. Ini adalah rencananya sejak dulu. Dan tadi dia melihat Racha, jadi dia kembali ke mobil untuk mengambil borgol tersebut.

Hujan baru saja reda. Tetapi pantai itu memang sepi, mungkin karena hujan tadi orang-orang memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.

Sepeninggalan Racha dan Erthan. Datanglah Sho dengan nafas memburu.

"Nona!!"

"Kau dimana!! Jangan menghilang seperti ini."

Dia sedari tadi mencari Racha. Hanya menemukan mobilnya saja, tetapi saat diperiksa, nonanya itu tidak ada didalam.

Sho menunduk sembari menghela nafas, tetapi ia melihat benda yang tak asing.

Ikat rambut berpita hitam. Dia mengambilnya dan menghirup aroma khas nonanya.

Tak salah lagi. Ini milik Racha, tetapi ada dimana orangnya sekarang. "Nona ada dimana?"

"Tuhan.... berilah saya petunjuk."

Hari ini adalah hari dimana di laksanakan pemakaman mendiang Josshua, pemakaman tersebut sudah di selesaikan dan sekarang hanya tersisa Sho dan Fanika yang berjongkok di samping gundukan tanah yang masih baru itu.

"Kita belum menemukan Racha! Sebenernya dia dimana."

"Tadi gue cari di pantai. Seperti yang gue ceritain, gue nemuin mobil dan ikat rambut itu aja."

RACHA THE GESREKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang