5. Amarah yang Memuncak

67 4 0
                                    

5 orang itu sekarang sedang berada di rooftop ruko kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 orang itu sekarang sedang berada di rooftop ruko kosong. Tempat itu sama dimana Josshua dan Adenur bertemu kemarin malam. Karena Josshua lah yang merekomendasikan ke Racha agar Racha dan kelima lelaki itu bertemu di sana.

"Apa rencana lo?" tanya Onjun.

Seperti biasa, Racha malah tersenyum senyum tak jelas.

"Oh tuhann mereka tampan bangeett, mukanya juga imut-imut gini. Apa mereka jodoh gue semua yaah? Eh tapi ini kurang sih.... ahha gue punya cita-cita baru, gue pen punya suami banyak hihihi." batin Racha kegirangan.

Bryan yang sudah sangat greget melihat tingkah Racha. Ia langsung menjentik dahi Racha, sedangkan yang mendapatkan itu langsung tersadar dari lamunan seraya meringis sakit.

"Aihsss sakit tau!" katanya mengusap dahinya itu dengan mempoutkan bibirnya.

"Bodo ah! Lo juga malah senyam-senyum gitu, manis enggak serem iya." balas Bryan bergidik ngeri.

"Ah jahat. Manis gini kok dibilang serem," kesal Racha memanyunkan bibirnya. "Nih gue tu manis," lanjutnya dengan tersenyum lebar hingga matanya menyipit.

"Najiss cewe gila!!" Bryan mengusap wajah Racha dengan telapak tangannya itu membuat sang empu cemberut.

Entah mengapa melihat kedekatan itu membuat ada perasaan aneh menyelimuti pikiran Onjun. Dia seperti tak suka melihat itu semua. Apakah dia cemburu? Atau hanya sebatas kesal dengan mereka berdua yang bertengkar jika bertemu.

Gio menatap jam tangannya sendiri dan lalu menatap kearah Racha. "Jangan buang-buang waktu! Apa rencananya?"

"Untuk itu udah gue urus," jawabnya. "Kalian bisa liat kebawah!" lanjut Racha menunjuk kearah bawah sana karena mereka berada di dekat pembatas rooftop.

Sontak lima lelaki itu menuju pinggir rooftop dan melihat kebawah. Walaupun diterangi oleh cahaya bulan saja, mereka masih dapat melihat ada orang dibawah sana. Secara serentak mereka langsung menoleh kearah Racha dengan tak menyangka.

"Kalian ga perlu capek-capek culik dia dan berurusan sama anak buah bokap gue. Tuh, anaknya udah datang sendiri!"

Di depan bangunan itu ada seorang gadis yang sedang berdiri disana yang sedang sibuk mencoba menghubungi seseorang. Dia Gebyyan Anada Wanama's atau Nada. Anak angkat keluarga Wanama's.

"Lo gak lagi begoin kita 'kan!" ujar Aranthae dengan mengerutkan keningnya, membuat Racha tersenyum kearahnya.

"Enggak dong sayang," balasnya mencolek hidung Aranthae.

RACHA THE GESREKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang