26. Siapa orangnya?!

27 0 0
                                    

Erthan menuliskan di secarik kertas tentang dia yang ingin keluar, takut saja saat Nada terbangun, gadis itu mencarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erthan menuliskan di secarik kertas tentang dia yang ingin keluar, takut saja saat Nada terbangun, gadis itu mencarinya.

Setelah bersiap-siap Erthan melangkah keluar menuju garasi, ia mengeluarkan motornya dan berkendaraan di jalan raya.

Saat lampu merah menyala, kendaraan mulai berhenti, termasuk Erthan yang juga menghentikan motornya.

Tak sengaja ia menoleh kesamping dan ternyata ia bersebelahan dengan seseorang yang mengendarai motor juga.

Mereka bertatapan beberapa detik, setelah itu sama-sama berdecak kesal di balik helm.

"Cih, bocah genit ternyata!"

"Yaelah tuyul bukannya keluar malam, kok malah keluar jam segini. Ohh mau pamer rambut udah tumbuh, ya?"

Erthan menggeram kesal, "Tutup mulut lo!"

"Tuyul tuyul, tuyul tuyul hhaha...."

"Diam lo bocah genit!!!"

Tiba-tiba orang-orang yang dibelakang mereka membunyikan klakson, karena ternyata lampu merah telah berganti hijau.

Keduanya bertatapan tajam, "Kalahkan gue kalau bisa!"

"Siapa takut."

Mereka berdua melajukan motor mereka dengan kecepatan tinggi, mereka sama-sama tak ingin kalah, bahkan mereka memperdulikan sumpah serapah dari pengendara lain.

Justru sekarang mereka sedang di kejar oleh beberapa polisi dibelakang, sontak keduanya menambah kecepatan laju motor mereka, dan akhirnya mereka berhasil kabur dari kejaran polisi-polisi itu.

Kini mereka berada di jalanan yang bukan jalan besar, bahkan jalanan itu tampak sepi oleh bisingnya kendaraan, mungkin hanya deru motor mereka yang terdengar disana.

Karena laju motor mereka, mereka hampir tak menyadari didepan sana ada mobil yang menuju kearah mereka dengan kecepatan sedang.

Sontak keduanya membelalakkan mata, dan mengerem motor mereka itu, sedangkan pengendara mobil pun melakukan yang sama.

Seorang perempuan yang ada didalam mobil itu kini menetralkan detak jantungnya, ia menghela nafasnya lega untung saja nyawanya tak melayang, sungguh dia masih ingin hidup.

Padahal jika kecelakaan terjadi, mungkin akan tetap masuk rumah sakit, walaupun nyawa tak melayang.

Ia keluar dari mobil dan menutup pintu mobilnya kasar, ia menatap kedua orang itu garang.

"Lo berdua kalau mau balapan di arena balapan aja sana, untung aja gue gapapa, kalau gue lecet kalian harus tanggung jawab!!"

Perempuan itu bernama Rebecca Veronica, yang kerap dikenal sebagai Becca.

Lain dengan Becca yang tengah emosi, dua lelaki itu menatap Becca dan secara serentak mereka berdua menoleh.

Ini kebetulan atau memang takdir, mereka bertiga dipertemukan kembali seperti sekarang.

RACHA THE GESREKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang