7. Pembunuh?

66 3 0
                                    

Langkah kaki itu menuju pintu mansion mewah didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki itu menuju pintu mansion mewah didepannya. Dia adalah lelaki yang didalam mobil tadi.

Perthan Asanata Wanama's. Atau yang dipanggil Erthan. Erthan lelaki badboy dengan alis tebal dan mata akan tampak menyipit ketika tersenyum, itulah ciri khasnya.

Usianya 20 tahun, lebih muda 2 tahun dari Racha. Sekarang ia kuliah di kampus elite di kota itu. Dan Erthan itu adalah adik tiri Racha.

Erthan membuka pintu dan melangkah kembali. Tujuannya adalah kamar Nada, adik angkatnya.

Saat sampai, ternyata didalam ada yang lain. Tuan Hanzka, sang kepala keluarga sekaligus ayah nya. Bunda Aela, ibunya. Bunda Zeleya dan Danang, anak dari Hanzka dan Zeleya.

Tuan Hanzka memiliki tiga istri. Istri pertama adalah Zeleya Ekadana, dan anaknya adalah Danang Nazero Wanama's.

Istri kedua ialah Jeara Chavana yang memiliki sepasang anak kembar. Yaitu Fracha Faeyola Wanama's dan Faera Fragara Wanama's.

Sedangkan istri ketiga merupakan Aela Skyza dan anaknya bernama Perthan Asanata Wanama's dan ia mengangkat anak yaitu Gebbyan Anada Wanama's.

Erthan melihat bunda Aela yang kini sedang memeluk Nada. Mereka diberi tahu oleh penculik agar mengambil Nada di gedung tua dekat hutan yang terbengkalai. Tuan Hanzka langsung mengerahkan anak buahnya agar menjemput Nada untuk dibawa pulang. Dan mungkin, Nada baru bangun sekarang.

Erthan menoleh kearah tuan Hanzka, ayahnya. Yang terlihat santai saja tidak seperti sang istri.

Wajah angkuh nan tegas yang dimiliki lelaki berusia 58 tahun.

Danang menghampirinya. Membuat Erthan melirik sekilas. "Dia kenapa?"

"Sejak bangun dia kayak linglung gitu. Dia nggak ingat kejadian yang menimpanya!" Erthan mengangguk mendengar jawaban kakak tirinya itu.

Tak lama Erthan bersuara kembali, "Erthan tadi liat Racha!"

Tanpa menoleh tuan Hanzka menjawab, "Jangan membahasnya lagi!"

"Mas!" tegur bunda Zeleya.

"Diam lah, Zel. Dia itu hanya parasit di keluarga ini, dia sama sekali tidak berguna!!" timpal bunda Aela yang masih memeluk anak angkatnya tersebut.

"Bunda dia anak mu juga, jangan begini!!" ujar Erthan.

"Kau berani berbicara dengan nada tinggi hanya karena anak tidak berguna itu Erthan?!"

"Sudah, kalian diam." sergah tuan Hanzka. "Di keluarga ini tidak akan ada lagi yang bernama Racha! Anak saya dengan Jeara hanya Faera sejak saat itu."

"Apa maksudmu mas?" tanya bunda Zeleya.

Tuan Hanzka menatap kearah istri pertamanya. "Saya akan menghapus nama anak itu dari silsilah keluarga ini!"

"Saya tidak ingin memiliki anak yang membunuh saudari kembarnya sendiri!" lanjutnya.

RACHA THE GESREKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang