Siang harinya Lillya dan Afie sedang berjalan-jalan keliling, dan kini mereka ingin istirahat sebentar di sebuah cafe terdekat.
Afie mencari tempat dan memesan makanan dan minuman. Berbeda dengan Lillya yang pergi ke toilet.
Tak lama pesanan datang, tetapi, Afie mendengar keributan yang lumayan jauh dari tempatnya. Ia menyipitkan matanya, dan seketika membulatkan matanya itu.
"Lillya!" Dia segera bangkit dan menuju tempat itu.
"Saya bilang ganti rugi, pakaian saya ini mahal, enak saja kau hanya meminta maaf."
"Ada apa ini?!"
"Afie," ujar Lillya menatap kedatangannya. "Gue gak sengaja nyenggol waitress yang bawa jus jeruk, dan jus itu tumpah di pakaian dia!"
Afie langsung menatap pria paruh baya itu sinis. "Yaudah sih buang aja tu baju, terus beli lagi. Katanya pakaian anda mahal, pastinya bisa beli lagi, 'kan."
"Kau tidak usah ikut campur, saya hanya ada urusan dengan perempuan ini!"
"Ck. Jadi mau lawanin perempuan? Anda itu lelaki apa bencong!"
"Jaga ucapan kau, dasar tidak tau diri, nada bicara saja seperti itu, malah bilang orang seperti bencong, lebih baik anda sadar diri terlebih dahulu!"
"Wahh kok om malah julid gini ya? Emang gak julid gak hidup apa om?!"
Afie membawa Lillya kebelakang nya, lalu petugas keamanan datang untuk menyelesaikan masalah itu dan akhirnya keadaan menjadi terkendali.
Pria paruh baya itu pergi dengan perasaan kesal, sedangkan Afie membawa Lillya ketempat mereka tadi.
"Kenapa lo ceroboh tadi? Biasanya lo gak gitu, Li."
Lillya menghela nafasnya. "Gue disuruh cepat pulang, soalnya disuruh antar kue!"
"Kemana??"
"Kerumah kak Carla."
"Woah.... seriusan?!"
Lilly pun berdecak kesal. "Apa? Mau caper!"
Afie mengedipkan matanya genit. "Tuh tau."
"Yaudah ayo habisin pesanannya, baru kita pulang. Nanti nyokap lo kelamaan nunggu!" lanjutnya.
"Halah bicit lo, bilang aja mau cepat-cepat ketemu crush."
"Pren gue emang debes deh, tau banget apa yang gue pikirin. Aaaa jadi sayang."
"Pait pait pait pait pait!"
Lillya bergidik ngeri, sedangkan Afie yang melihat itu menjadi terkikik geli.
Mereka pun menghabiskan pesanan mereka itu. Ketika semuanya sudah, Afie membayar sebentar setelah itu mereka keluar dari sana.
Afie merangkul pinggang Lillya seraya menyandarkan kepalanya di punggung Lillya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHA THE GESREK
Ficción General‼️END‼️ "The real, sarapan pagi dengan roti!" "Gue mau kita putus!" "Kenapa? Lo mulai anggap gue kakak?" "Makin gila lo, gue baru tau ada orang yang segila ini." "Makasih untuk pelukannya tadi." "Beruntung juga ya mereka bisa punya guru olahraga sec...