06. Sekolah
"Nona"
Seorang pelayan datang menghampiri sosok gadis yang kini tengah duduk berdekatan dengan jendela sambil membaca sebuah buku.
Jihan menoleh mendapati Yana yang kini berada didepannya sambil membawa nampan yang berisikan biskuit dan susu cokelat panas miliknya.
"Terimakasih Yana."
"Sama-sama Nona" ucap pelayan tersebut menunduk sopan.
Yana melirik buku yang berada disamping Nona nya, "Apa Nona menyukai novel?" Yana yang sadar akan ucapannya pun segara menutup mulutnya menggunakan tangan.
"Maaf Nona" Yana menunduk merutuki mulutnya yang sering lepas kendali.
Jihan tersenyum melihatnya, "Ya, aku menyukainya."
Yana ingin bertanya lagi tetapi sadar akan siapa dirinya membuatnya menelan mentah-mentah pertanyaan yang bersarang di otaknya.
"Kau ingin bertanya sesuatu?" ucap Jihan melihat gelagat Yana.
"Ya? Ah ti-dak Nona" Yana menggeleng cepat. 'Apa Nona Kalysta peramal?' batin Yana.
"Aku bukan peramal" ucap Jihan tenang sambil meminum susu cokelat panasnya, tak menghiraukan raut terkejut dari Yana.
Yana cukup blak-blakan entah itu dari hal berbicara atau tingkah laku membuat orang dapat dengan mudah membaca apa yang sedang dia pikirkan dari raut yang gadis itu tunjukan.
"I-tu anda tahu dari mana pikiran saya, ma-maksudnya—"
"Itu terlihat jelas di wajahmu Yana" ucap Jihan.
"Benarkah?" gumam Yana yang masih terdengar oleh Jihan.
Jihan terkekeh geli melihat Yana yang sedang memegang wajahnya.
"Jadi apa yang ingin kau tanyakan?" ucap Jihan menatap penuh Yana.
Yana yang ditatap oleh Nona nya pun salah tingkah sendiri, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Nona menyukai novel yang ber-genre apa?" tanya Yana lumayan penasaran karena dirinya juga penyuka buku fiksi tersebut.
"Mmm, aku menyukai semuanya tetapi yang paling sering aku baca adalah genre romance dan fantasi" ujar Jihan.
"Apa kau juga suka membaca novel?" tanya Jihan yang dibalas anggukan antusias oleh Yana.
'Rupanya dia sangat menyukainya' batin Jihan.
"Saya sangat suka! Bahkan setiap kali saya mendapatkan gaji saya bisa membeli tiga novel sekaligus."
Jihan tak heran dengan itu karena memang gaji yang didapatkan para pekerja dikeluarga Lynne lebih besar berkali-kali lipat dari bekerja dikeluarga lain, bahkan jika itu keluarga konglomerat sekalipun.
"Berapa lama kau bekerja disini?" tanya Jihan penasaran.
"Sekitar tiga tahunan Nona" ucap Yana dengan pose berpikir.
Jihan mengangguk mengerti. "Mungkin aku nanti bisa meminjam satu milik Yana" ucap Jihan tersenyum manis.
"Tentu!"
Jihan cukup terhibur oleh keberadaan Yana, walau umur Yana lebih tua dua tahun dari Jihan, tetapi Jihan merasa seperti sedang berbicara oleh teman sebayanya.
"Nona" panggil seorang pelayan yang datang dari arah punggung Yana.
"Ya?" ucap Jihan.
"Tuan memanggil Nona Kalysta keruang kerjanya" ucap pelayan itu sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Antagonist
Fantasy"Bahkan jika bukan semua orang, aku akan menjadi satu-satunya yang mencintaimu." ••• Arthur Sebastian merupakan nama Antagonis dari novel 'With You' yang berakhir mengenaskan setelah berulangkali berusaha memisahkan kedua Protagonis. Perilakunya yan...