15. Sosok Iblis Berwajah Dewa
"Sialan, apa dia mengerjai ku?!" gerutu Elysia.
Berdiri cukup lama didepan gerbang masuk sekolahnya membuat Elysia sudah beberapa kali mengumpat karena menunggu satu orang yang sampai sekarang belum memunculkan batang hidungnya.
Baru kali ini Elysia sangat tidak bersemangat untuk bersekolah, rasanya ia ingin mengajukan surat izin untuk seminggu penuh agar tidak mengikuti perintah gila pemuda bernama Gabriel itu.
Tetapi itu tidak mungkin, karena jika pun benar ia mendapatkan izin untuk seminggu penuh, Gabriel pasti akan melakukannya di minggu selanjutnya. Pemuda itu benar-benar licik!
"Itu dia!" Elysia menatap tajam salah satu motor yang baru saja memasuki gerbang sekolah.
Elysia berdecak, "Berusaha terlihat keren, huh? menjijikkan."
Muak rasanya melihat tingkah Gabriel yang selalu sok dimata gadis itu, dan kenapa juga gadis-gadis banyak yang tergila-gila kepadanya? yang benar saja Gabriel itu hanya bajingan licik yang suka sekali mencari masalah, dan Elysia sangat benci orang licik sepertinya!
Dengan malas Elysia berjalan menghampiri sosok Gabriel yang tengah melepaskan helm.
"Oh! Kau menepati janji mu ternyata" ucap Gabriel menyulut emosi Elysia.
Apa maksud ucapannya itu?!
Elysia dibuat menunggu lama oleh pemuda itu dan dengan wajah tak berdosanya Gabriel mengatakan seolah-olah Elysia orang yang suka ingkar janji. Orang siapa yang tidak akan marah di perlakukan seperti itu?!
"Apa maksudmu aku seperti orang yang suka ingkar janji?!" ucap Elysia sengit.
Gabriel menatap gadis di hadapannya dari bawah hingga ke atas, seperti menilai. "Mungkin tidak, tetapi kau pernah dengar ungkapan seperti 'jangan menilai seseorang hanya dari covernya saja' bukan?"
Setelah mengatakan hal itu, Gabriel dengan tenang berjalan melewati Elysia yang masih bergeming di tempatnya berdiri.
'Lucu' ucap Gabriel dalam hati.
Pemuda itu sekilas melihat wajah memerah Elysia, dan menurutnya itu cukup lucu.
"Oh ya!" Gabriel berbalik dan langsung melemparkan tasnya kearah Elysia, untung saja gadis itu dengan sigap menangkapnya.
"Bawakan tasku" ujarnya sebelum akhirnya dia melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti, dan meninggalkan Elysia yang tengah mengumpati pemuda itu.
Meski begitu Elysia tetap mengikuti langkah pemuda itu yang sudah mulai menjauh, walau dalam hati gadis itu masih memberikan makian untuk Gabriel.
'Oh itu Elysia kan? Dia benar-benar menjadi maid Gabriel? Pfftt.'
'Dia benar-benar melakukan nya. Wah, aku seperti bisa membayangkan bagaimana ekspresi Nora nanti jika tahu.'
'Kau benar, Elysia mungkin tidak akan selamat kali ini!'
Elysia yang mendengar percakapan ketiga siswi disana hanya mendengus, dan menatap sinis kearah mereka sampai ketiganya pergi dari hadapan gadis itu.
"Cih, dasar pengecut bermulut besar!" cela Elysia kepada ketiga siswi yang tadi membicarakannya.
Bukan sebuah rahasia lagi memang jika Nora yang di ceritakan dalam novel sebagai antagonis kedua sangat menyukai sosok Gabriel, bahkan mungkin bisa di katakan Nora penggemar nomer satu yang sangat tergila-gila dengan pemuda itu.
Gadis itu bahkan tak segan mengganggu gadis lain yang berusaha mendekati Gabriel karena rasa cemburunya.
Dan memang sejauh ini Nora hanya masih sebatas membully korbannya, tetapi meski begitu pembullyan yang ia lakukan cukup membuat gadis-gadis yang sudah menjadi korbannya trauma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Antagonist
Fantasy"Bahkan jika bukan semua orang, aku akan menjadi satu-satunya yang mencintaimu." ••• Arthur Sebastian merupakan nama Antagonis dari novel 'With You' yang berakhir mengenaskan setelah berulangkali berusaha memisahkan kedua Protagonis. Perilakunya yan...