BAGIAN 19

15.6K 1.3K 23
                                    

19. Pesta Helloween

Malam yang ditunggu-tunggu oleh sebagian orang akhirnya datang, tak terkecuali semua pelajar maupun guru di internasional high school.

Halaman depan sekolah tersebut yang biasanya hanya dihiasi oleh tanaman hijau kini berubah mengikuti tema acara yang digelar, yaitu Helloween.

"Teman-teman!"

Emily yang baru saja datang dengan menggunakan kostum Little Red Riding Hood langsung berlarian menghampiri kedua temannya yang tak jauh dari pandangannya.

"Kalian menunggu ku?" ucapnya setelah tiba dihadapan Ellen dan Lilly.

"Tidak. Kami sedang menunggu Nona Kalysta" ujar Lilly dengan polos. Gadis yang memiliki julukan baby face itu memilih memakai kostum penyihir untuk acara hari ini.

Emily memanyunkan bibirnya, "Tidak bisakah kau berbohong sedikit saja untuk menyenangkan ku?"

"Kau benar-benar pengaruh buruk bagi nya. Lilly, jangan dengarkan gadis gila ini oke?" ucap Justin yang baru saja tiba disana.

Emily menunjukan raut tidak senang kepada Justin.

Sedangkan Ellen yang mengerti situasi dengan segera berucap, "Justin kau sudah ditunggu oleh yang lain."

"Dimana mereka?" tanya Justin.

"Disana" Ellen menunjukan segerombolan pemuda yang kebetulan dari mereka sadar dan melambaikan tangannya kearah Justin.

Justin membalasnya dengan serupa, "Aku pergi dulu" pamitnya.

"Apa kau sudah menghubungi Nona Kalysta?" tanya Emily.

"Sudah, tetapi tidak ada jawaban" ucap Ellen yang hari ini memakai kostum ala pirate.

Emily mengangguk mengerti. Mereka bertiga pun akhirnya menunggu bersama dengan posisi mereka yang sengaja berdiri tidak jauh dari arah datang orang-orang.

Satu persatu orang-orang dari sekolah mereka datang, tetapi tidak ada wujud Kalysta diantara mereka.

Disaat mereka menunggu, tiba-tiba datang satu gadis kepada mereka.

"Bisakah kakak membantu ku?"

Ellen yang mendengar suara seseorang dari belakang punggungnya sedikit tersentak, begitu juga Emily dan Lilly.

"Ya?" jika dilihat-lihat sepertinya gadis di hadapannya ini adalah adik kelasnya, begitu pikir Ellen.

Gadis itu dengan gugup menjawab, "Bisakah kakak membantu ku membawa barang yang ada disana?" kemudian ia pun menunjuk kearah sudut tempat.

"Barang-barang yang harus dibawa terlalu banyak, sedangkan teman-teman yang lain sedang sibuk. Jadi, jika kalian tidak keberatan--"

"Kami akan membantu mu" Ellen sudah pernah menjadi panita acara sekolahan, jadi ia sangat mengerti kondisi yang kini dialami adik kelasnya. Jadi, tidak ada salahnya untuk membantu gadis itu.

Emily mengernyit, "Tetapi bukankah--" belum sempat gadis itu menyelesaikan perkataannya tangannya sudah lebih dulu ditarik oleh Ellen.

"Ayo" ucap Ellen yang disambut senyum lebar oleh gadis di hadapannya.

"Baiklah!"

Mereka berempat pun beranjak dari sana, tetapi tak lama dari itu muncul gadis yang sedari tadi mereka tunggu-tunggu.

"Wah, ramai sekali" tatapan binar terlihat jelas di mata Kalysta yang kini berpenampilan sangat menawan dengan kostum bertemakan Black Swan yang ia pakai.

'Untung saja aku tidak menyerah membujuk Daddy' ucap Kalysta dalam hati.

Pasalnya sebelum kedatangannya kesini Sergio sudah lebih dulu melarangnya, dengan alasan kondisi dirinya yang kurang baik.

Beloved Antagonist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang