13. Kekacauan Yang Terjadi
Jihan saat ini tengah berada dikantin rumah sakit, tentunya bersama sepupu tersayangnya, Elard.
"Kau tidak makan?" tanya Jihan pada Elard yang baru saja sampai dimeja tempat mereka duduk setelah pemuda itu memesan makanan milik Jihan.
"Aku sudah makan" balas Elard, ia pun menaruh nampan berisikan makanan ke hadapan Jihan.
Jihan menatap penuh antusias kearah nampan di depannya, "Terimakasih!" ucapnya yang dibalas deheman oleh Elard.
Butuh waktu kurang dari sepuluh menit Jihan menghabiskan makanannya, dan selama itu Elard hanya duduk diam sembari memperhatikan Jihan yang memakan makanannya dengan tenang.
"Sudah?" ujar Elard lembut.
Jihan mengangguk, "Eung" karena perutnya sudah terpuaskan kini mood gadis itu lebih baik dari sebelumnya.
Melihat ada sisa makanan dipinggir bibir Kalysta, Elard berinisiatif mengambil tisu yang berada di sebelahnya, "Kau harus lebih memperhatikan penampilan mu jika sedang berada di luar."
Jihan menerima saja usapan Elard yang berada di bibirnya, "Maafkan aku. Tetapi ini soal makanan, terkadang aku tidak bisa mengendalikannya" ucap Jihan cengengesan.
Elard menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kalysta yang baru saja ia ketahui.
"Setelah ini aku akan mengantarmu pulang" ucap Elard.
"Tetapi Arthur bagaimana?"
Elard menghela nafas, ia merasa heran kenapa Kalysta sangat memikirkan pemuda itu, apa mungkin yang di katakan oleh suster waktu itu adalah benar.
Elard menggelengkan kepalanya, berfikir itu tidak lah mungkin.
"Dia bukan anak kecil lagi, Lea" ucap Elard menatap wajah cantik Kalysta.
"Aku tahu, tetapi aku yang membawanya kemari. Apa tak apa untuk meninggalkannya sendiri?" ucap Jihan.
Elard diam sejenak, kemudian berkata, "Aku yang akan menemaninya. Kau seorang gadis, tidak baik untuk kalian berduaan disatu ruangan."
Apa yang di ucapkan oleh Elard memang ada benarnya. Alhasil Jihan menyetujui perkataan Elard.
Saat baru akan beranjak pergi suara ponsel yang berasal dari saku Elard berbunyi. Mengambil ponsel miliknya dan setelah tahu siapa si penelepon ia pun langsung mengangkatnya.
"Halo, Uncle."
"Elard, apa kau bersama Lea sekarang?" suara datar tetapi tersirat nada penuh kekhawatiran terdengar ditelinga Elard.
Elard melirik kearah Kalysta yang kini tengah menatapnya, "Ya, Uncle dan Aunty Fany tidak perlu khawatir. Lea ada bersama ku sekarang, kami juga akan segera pulang."
Fany merupakan panggilan dari keponakan Tiffany untuk wanita itu, seperti Sergio yang juga memiliki panggilan khusus dari keponakan yang lain yaitu Uncle Gio.
Terdengar helaan nafas dari seberang telfon, "Baiklah, tolong jaga Lea."
"Tentu, Uncle" ucap Elard. Setelah mengucapkan beberapa kata Elard pun mengakhiri panggilan tersebut.
Jihan sedari tadi menatap Elard yang berdiri di sampingnya, ia tidak tahu siapa si penelpon tetapi mendengar deretan kalimat yang pemuda itu ucapkan sepertinya itu berasal dari keluarga mereka.
"Siapa?" tanya Jihan.
"Uncle Gio" balas Elard sembari memasukan kembali ponsel miliknya kedalam saku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Antagonist
Fantasy"Bahkan jika bukan semua orang, aku akan menjadi satu-satunya yang mencintaimu." ••• Arthur Sebastian merupakan nama Antagonis dari novel 'With You' yang berakhir mengenaskan setelah berulangkali berusaha memisahkan kedua Protagonis. Perilakunya yan...