32. Penyesalan
Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya penyesalan. Besarnya sebuah rasa penyesalan terkadang membuat sebagian orang 'terjebak' akan dirinya di masa lalu.
Termasuk Alessa.
Penyesalan terbesar selama hidupnya ialah tidak dapat menjadi sosok Ibu yang dapat melindungi anak-anaknya.
Bersamaan dengan kejadian perselingkuhan yang dilakukan sang suami, Alessa juga mendapati kabar bahwa ada penyakit ganas yang tengah bersarang dalam tubuhnya.
Hal buruk terus berdatangan, membuat Alessa benar-benar terpuruk pada saat itu. Ia bahkan sempat di nyatakan depresi.
Namun, setelah melihat kegigihan kedua anaknya yang terus mendukung dirinya untuk sembuh, berhasil membangkitkan kembali rasa semangat wanita itu.
Sayangnya, penyakit yang di derita Alessa sudah terlalu parah, membuat ia tidak bisa bergerak dengan leluasa seperti biasanya.
Alessa sangat membenci mantan suaminya. Selain karena alasan perselingkuhan, mantan suaminya juga lebih memilih bersama selingkuhan pria itu dan menelantarkan anak-anak mereka.
Meski begitu Alessa berusaha tetap tegar dan kuat. Itu ia lakukan semata-mata hanya untuk anak-anaknya.
Tetapi, ternyata benar apa yang di katakan orang-orang. Takdir Tuhan tidak ada yang tahu.
Alessa lagi-lagi harus menelan kepahitan hidup ketika dirinya mendengar kabar kematian putri kecilnya--Aileen.
Dirinya yang memiliki penyakit kronis dan di nyatakan tidak akan hidup lama, tetapi kenapa anaknya yang baru berusia belasan tahun pada saat itu harus pergi meninggalkannya lebih dulu?
Kesedihan benar-benar menenggelamkan Alessa dan membuat ia melupakan ada sosok anak lain yang juga masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian darinya.
Sayangnya saat ia sadar, Alessa sudah benar-benar pergi meninggalkan sosok anak laki-lakinya, sendirian.
Dan setelah kepergiannya, wanita itu baru mengetahui alasan kepergian putri kecilnya yang sangat tidak adil, membuat Alessa menangis sehabis-habisnya.
Ibu macam apa dirinya?
Pikirannya berkecamuk, mulutnya terus mengucapkan permohonan agar dirinya dapat memutar waktu.
'Aku mohon.'
Tuhan maha mengetahui. Aileen adalah sosok gadis kecil yang belum melakukan dosa besar seperti orang-orang dewasa sudah lakukan, maka dari itu Tuhan mengabulkan keinginan Alessa.
Tetapi sebagai gantinya bukan Alessa yang akan melakukannya, tetapi orang lain.
Dia, Jihan yang sekarang kita kenal sebagai Kalysta.
Alessa menatap kepergian Kalysta sembari tersenyum simpul.
"Apa tidak masalah memberitahunya seperti ini?" tanya seseorang yang muncul dari belakang punggung Alessa.
Alessa, "Tentu, akan ada resiko di setiap pilihan yang kita ambil."
"Kau juga?"
"Tentu saja, itu juga berlaku untukku. Karena aku yang memulai semuanya."
Alessa tersenyum kearah sosok wanita yang juga memiliki sebuah penyesalan yang sama seperti dirinya.
Sayangnya, wanita itu tidak dapat mengulang waktu di karenakan dosa besar yang sudah anaknya perbuat.
•••
"Ada apa dengannya?" bisik Corwin.
"Entahlah, kenapa tidak kau tanyakan saja langsung?" balas Marcus berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Antagonist
Fantasy"Bahkan jika bukan semua orang, aku akan menjadi satu-satunya yang mencintaimu." ••• Arthur Sebastian merupakan nama Antagonis dari novel 'With You' yang berakhir mengenaskan setelah berulangkali berusaha memisahkan kedua Protagonis. Perilakunya yan...