• 001 •

15.3K 867 206
                                    

Tok tok tok,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok tok tok,



"Iya, masuk."

Perempuan berusia di akhir 60-an itu memunculkan dirinya dari balik pintu, masih dengan apron yang terikat pada pinggangnya. Melangkah maju dan berhenti tepat di depan meja sang atasan. Atasannya terlihat sibuk dengan beberapa berkas. Tabletnya menyala begitu pun dengan laptopnya. Bekerja seperti ini memang sudah jadi kegiatannya sehari-hari dan perempuan itu sangat bisa memakluminya.

"Ada apa, Ahjumma?" Tanya atasannya tersebut tanpa mendongakkan wajahnya menatap perempuan itu.

Tidak sampai sebuah amplop diletakkan di atas meja. Perhatiannya langsung teralihkan sepenuhnya, atasannya tersebut menghentikan seluruh kegiatannya untuk menatap perempuan itu dengan tampang terkejut.

"Ahjumma... apa maksudnya ini?"

"Maaf Tuan... saya sudah memikirkan hal ini matang-matang dan akhirnya keputusan saya sudah bulat. Sata kesini hendak menyerahkan surat pengunduran diri saya Tuan. Saya sudah bersama keluarga Lee sejak saya masih berusia 17 tahun. Saya menyaksikan bagaimana Tuan dilahirkan, saya juga membantu Nyonya besar merawat dan membesarkan Tuan di saat Nyonya besar sibuk dengan pekerjaannya. Sekarang pun saya melakukannya pada putra tunggal anda. Tapi Tuan, sepertinya saya hanya bisa sampai di sini saja. Kalau diijinkan saya ingin pulang ke kampung halaman saya dan tinggal dengan nyaman bersama keluarga saya di kampung. Anak-anak saya hanya ingin saya menikmati masa tua saya tanpa perlu bekerja lagi."

Pria itu sesaat menghela nafas panjang. Ini bahkan lebih mengejutkan dan lebih menyedihkan ketimbang harga saham yang turun. Mengingat Shin Ahjumma ini sudah seperti Ibu keduanya. Orang tuanya pebisnis, dua-duanya bukan hanya Papinya saja tapi Maminya juga pebisnis. Papinya, pemilik utama K-ICE yang adalah perusahaan besar penyedia layanan transportasi di Korea Selatan. Jadi bukan hanya menyediakan layanan transportasi saya, K-ICE memperkerjakan banyak arsitek otomotif dan teknisi dari berbagai negara untuk membuat transportasi mereka sendiri. KTX, bis antar kota, cable car, kapal feri, air cruise, gondola, bahkan kereta maglev yang kini beroperasi di Incheon. Sekarang kantor pusat K-ICE sudah diambil alih oleh pria itu karena Papinya lebih fokus ke 'bengkel', dalam artian memantau langsung pembuatan transportasi jadi pria itu menangani pekerjaan di kantor. Sementara Maminya, pemilik cafe and bakery yang cabangnya sudah tersebar di beberapa kota besar di Korea Selatan, sampai ke pulau Jeju.

Sedari kecil pria itu sudah banyak ditinggal dan diasuh oleh Shin Ahjumma. Sampai dia menikah dan punya anak pun yang merawat putra tunggalnya adalah Shin Ahjumma jadi bayangkan saja betapa berat pria itu melepas pengasuhnya ini. Sayangnya pria itu tidak bisa menolak. Karena memang usia Shin Ahjumma sudah tidak muda lagi. Beliau ingin menghabiskan masa tuanya  bersama keluarganya di kampung. Dia tidak mungkin menahan Shin Ahjumma.

"Baiklah Ahjumma... ini sangat berat untukku tapi saya akan menghargai semua keputusan Ahjumma."

"Terima kasih Tuan... terima kasih juga karena telah memperlakukan saya dengan sangat baik selama saya bekerja di tempat ini. Saya tidak akan melupakan semua kebaikan anda dan kedua orang tua anda, Tuan..."

Babysitting Boss's Son • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang