Pukul dua malam Yeoul melamun memeluk Helm milik Min Yoongi.
"Bagaimana kalau nanti aku mengetesnya positif? aku harus gimana? apa aku harus menggugurkannya? dari pertanyaannya saja sudah yakin aku dia tidak mau bertanggung jawab. bodoh kau Yeoul kenapa dengan gampangnya menyerahkan semuanya kepada anak muda itu" batin Yeoul tanpa terasa air matanya menetes.
Yeoul menghapus air matanya dan berjalan lunglai. Dari Jauh nampak Min Yoongi memperhatikannya. Lalu menjalankan motornya mendekati Yeoul.
"Odiya? dimana kekasihmu?"-Yoongi-
"Aaaa, dia sedang tidur mengantuk"-Yeoul-
"Naiklah" kata yoongi, lalu Yeoul mengenakan helmnya dan naik ke motor Yoongi.
Sampai rumah Yeoul, Yoongi membantu melepaskan helm Yeoul.
"Sudah aku bilangkan? tidak usah berpura-pura menjadi wanita kuat, kalau lemah ya lemah saja. Ingin menangis menangislah" kata yoongi, seketika Air mata Yeoul menetes membasahi pipi Yeoul. Yoongi memegang tangan Yeoul dan mengelus menenangkan Yeoul.
Beberapa menit kemudian, Yeoul menghapus air matanya."Gumawo sudah menemaniku menangis"-Yeoul-
"Gwenchana" kata yoongi menyeka air mata yang tersisa dipipi Yeoul.
(Yeoul yang diseka aing yang baper)"Pulanglah, orang tuamu pasti khawatir"-Yeoul-
"Masuklah, aku akan pulang setelah kau masuk"-Yoongi-
"Geure, hati-hati"-Yeoul-
Setelah Yeoul masuk Yoongipun pulang kerumah, namun kali ini dia berhenti di taman. Dia memilih untuk tidur di Gazebo sampai hari nampak terang.
Yoongi pulang untuk mandi dan bersiap berangkat kerja. Dia sudah melihat appa, eomma dan Jimin sedang sarapan.
"Lihatlah anak kesayanganmu ini, sudah berani pulang ketika hari sudah terang"-Yoongi appa-
"Yoongi tertidur ditaman appa"-Yoongi-
"Alasan, kalau kau sudah tidak ingin tinggal disini silahkan pergi, kau kan sudah mempunyai uang banyak sekarang. Bahkan usahamu sepertinya berjalan lancar, Eommamu pasti bangga kalau kau bisa membeli rumah sendiri"-yoongi appa-
"Yeobo"-Yoongi eomma-
"Yah, sekarang kau tidak perlu lelah membuat apa kue2 itu, sekarang dia sudah pintar mencari uang"-Yoongi appa-
"Nak mandilah nanti kau terlambat berangkat kerja"-Yoongi eomma-
"Neee"-Yoongi-
"Kau selalu berbuat sesuatu yang menyiksa dirimu demi anak itu"-Yoongi appa-
"Apa salahnya dia putraku"-Yoongi eomma-
"Appanya saja tidak mengurusinya"-Yoongi appa-
"Ya aku tahu makanya karena appanya tidak mengurusinya aku harus berbuat sesuatu agar dia hidup layak, Gumawo karena kau telah memberi tumpangan tempat tinggal kepada putraku" kata yoongi eomma meneteskan air matanya lalu pergi menuju dapur.
Yoongi yang mendengar perkataan appanya hanya bisa menahan amarahnya.Setelah siap Yoongi berpamitan kepada kedua orang tuanya.
"Hyeong kau tidak sarapan? eomma memasak masakan kesukaanmu"-Jimin-
"Aniii" Yoongi lalu pergi begitu saja.
Sementara itu, Dirumah Yeoul.
Yeoul mengetes urinenya, dia menghembuskan nafasnya sebelum melihat hasilnya. Lalu dia melihat hasilnya, hasilnya benar kalau dia sedang hamil.
Dia mengirim foto hasil Testpack itu."Ottoke? Apa yang harus kita lakukan?"-Yeoul-
Namun Jimin masih mengabaikan pesan itu.
Yeoul hanya melamun memperhatikan ponselnya, bahkan dia tidak tahu kalau Yoongi sudah berada didepannya.
"Haisss bosmu pasti akan kecewa kalau melihat karyawannya hanya melamun seperti ini. Kalau kau sakit dirumah saja jangan seperti ini"-Yoongi-
"Haiiss kau seperti orang tua yang menceramahi anaknya"-Yeoul-
"Haissa, kenapa kau tidak membuatkan pesananku terlebih dahulu?"-Yoongi-
"Haiss mianhe, aku lelah hahha kau mau pesan seperti biasa?"-Yeoul-
"Neeeneee, Yah temanku minta tolong gelasnya digambar seperti kemarin dengan kata-kata penyemangat"-Yoongi-
"Andweee"-Yeoul-
"Wae?"-Yoongi-
"Itu hanya khusus untuk anda karena telah menolongku hahhaa"-Yeoul-
"Hais Kyeopta"-Yoongi-
"Anda tidak membawa cheseecake seperti dulu? hahaha itu sangat enak sekali"-Yeoul-
"Kau ingin lagi? besok akan kuborongkan banyak. hemm?"-Yoongi-
"Ya aku ingin lagi, jika aku bertemu orang yang membuatnya aku akan sangat berterima kasih karena dia telah membuat resep yang sangat enak. Jinjaaa? gumawo chingguyaaa"-Yeoul-
sEketika Yoongi teringat dengan kata kata Mandu.
"Kalau aku bertemu ibumu aku akan akan berterima kasih karena dia telah membuat resep yang sangat enak"
Yoongipun tersenyum melihat Yeoul.
######
Hari minggunya Yeoul mencari rumah Jimin, karena Jimin tidak kunjung membalas pesannya. Dia datang membawa hasil testapck dan juga surat dari dokter.
Dia melewati taman didekat rumah Jimin, dia hanya melirik dan tersenyum.
Lalu dia berjalan kembali mencari rumah Jimin, nampak rumah besar-besar yang berada dikawasan itu."Apa aku harus melanjutkannya? walaubaku sudah tahu pasti jawaban orang tuanya?" batin Yeoul ketika berdiri tepat didepan rumah Jimin.
Ibu Jimin memperhatikan Yeoul dari kaca.
"Siapa wanita dengan wajah sedih itu? kenapa berdiri didepan rumah terus?" Kata ibu Jimin keluar dari rumahnya.
"Agashi?"-Jimin Eomma-
"Neee?"-Yeoul-
"Kau mencari siapa?" kata ibu Yoongi dan Jimin membuka gerbang rumahnya.
"Eommonim apa ini rumah Park Jimin?"-Yeoul-
"Neee, waeyo? kau temannya? tapi Jimin sedang bekerja nak"-jimin eomma-
"Nee, saya tahu apakah ibu adalah ibu Jimin?"-Yeoul-
"Neee, waeyo? masuklah nak"-Jimin eomma-
"Nee, gamsahamida" Yeoulpun masuk
"Masuk nak" kata Jimin eomma menyuruh masuk Yeoul.
"Anieyo, duduk disini saja eommonim, saya hanya sebentar saja, saya hanya ingin menyampaikan ini" kata yeoul meberika testpack dan surat keterangan dari dokter.
"Saya tahu atas jawaban anda, saya tidak butuh pertanggung jawaban atau apa karena saya tahu pasti anda sebagai orang tua Jimin tidak akan mengizinkan putranya menikahi wanita seperti saya. Tapi saya hanya ingin memberitahu kalau saya mengandung anak Jimin eommonim"-Yeoul-
"Neeee?" Ibu Jimin terkaget karena Jimin melakukan hal itu.
"Saya sudah menghubungi Jimin tapi Jimin tidak menjawab, saya tidak kekantornya karena itu semua akan menjelekkan nama baik Jimin. Saya hanya memberitahu itu saja, Eommonim tidak usah khawatir saya tidak akan meminta pertanggung jawabannya. terima kasih saya permisi" Yeoulpun pergi meninggalkan rumah itu, dia meneteskan air matanya dan menghapus air matanya.
Ibu Yoongi dan Jimin merasa kasihan kepada Yeoul. Beliau sendiri juga takut bagaimana kalau Jimin dihajar oleh ayahnya.#########
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Love (Tamat)
FanfictionMengagumi dalam diam mungkin itu lebih baik -Min Yoongi-