Namjoonpun akhirnya pergi dari tempat itu.
"Yeoulsi aku pamit terima kasih minumannya"-Namjoon-
"Nee, sama sam Namjoonsi" kata Yeoul tersenyum ramah.
Yoongi menatap Yeoul dengan serius."mwo?"-Yeoul-
"Geumanhe, jangan perlihatkan senyummu itu kepada lelaki lain"-Yoongi-
"Haiss geumanhe, kenapa selalu cemburu begitu sih? kan aku sudah bilang cuma ada kau dihatiku"-Yeoul-
"Molla, tapi aku tidak suka. Kau dirumah saja besok"-Yoongi-
"Aniii, aku tidak suka dirumah"-Yeoul-
"Haiss, kenapa kau selalu tidak menurut?"-Yoongi-
l
"Kau kan juga tahu memang aku selalu seperti itu, wae? sudah mulai bosan?"-Yeoul-"Wae? kenapa selalu seperti itu? haisss"-Yoongi-
"Mwooyaa? masih bersambung?"-Jimin-
"Yahh, Hyeongmu selalu seperti itu menyebalkan"-Yeoul-
"Jimina, bilang kepada temanmu jangan kemari setiap hari haiss, molla" kata yoongi membawa pergi minumannya.
"Temanku?"-Jimin-
"Apa iya dia temanmu? Namjoonsi"-Yeoul-
"Aaaa, haiss apa dia menggoda nunna?"-Jimin-
"Aniii, dia saja yang pencemburu"-Yeoul-
"Haaha, wajar nunna. Aaaa kata eomma nunna adalah mandunya. Ya wajar, kau tahu dia tidak pernah dekat dengan wanita dia selalu menunggu mandunya"-Jimin-
"Jinjja? haiss tidak percaya dia seperti itu"-Yeoul-
"Jinjaa, hari2nya setelah pulang kerja selalu berada digazebo taman lalu pulang malam. Sampai akhirnya dia selalu pulang pagi, dan aku tersadar dia selalu menjemput nunna. Takdir memang kalau nunna diciptakan untuk Hyeong"-Jimin-
"Haiss molla"-Yeoul-
"Samchoon, tadi paman Namjoon kemari" kata Yeeji yang baru keluar dari minimarket
"Jinjaaa? yah kau membeli apa itu?"-Jimin-
"Jinjjaaa, hehehe" kata Yeeji menyembunyikan permen dibelakang punggungnya.
"Yah, kau meminta uang appa hanya untuk membeli permen?"-Yeoul-
"Anii, aku membelikan ini untuk Yoonjun oppa"-Yeeji-
"Yahhh bohong kau"-Yeoul-
"Jinjaa eomma"-Yeeji-
"Kalau begitu bawa sini eomma akan simpan dulu"-Yeoul-
"Biar Yeeji saja nanti habis dimakan eomma"-Yeeji-
"Haiiss"-Yeoul-
"Yeeji ayo kita jalan-jalan"-Jimin-
"Kemana?"-Yeeji-
"Yeeji mau keman? nunna bolehkan aku mengajaknya?"-Jimin-
"Baiklah silahkan" kata Yeoul memandang Jimin dengan rasa iba.
"Bagaimanapun dia juga anakmu Jim, silahkan aku tidak akan melarangnya" batim Yeoul.
"Samchoon aku ingin jalan-jalan ke mall"-Yeeji-
"Ayoo, eomma sudah mengizinkan. Nunna Jimin pamit, kalau misal nanti Kemalaman dia boleh tidur ditempatku kan?"-Jimin-
"Neee"-Yeoul-
#######
Sore harinya Yoongi menjemput Yeoul dan Yeeji, namun hanya ada Yoonjun dan Yeoul.
"Yeeji odiya?"-Yoongi-
"Bersama Jimin"-Yeoul-
"Kau mengizinkannya?"-Yoongi-
"Wae? bukankah tidak apa2?"-Yeoul-
"Yah kau marah semalam waktu aku bertanya apa kita harua jujur kenapa sekarang kau mengizinkannya"-Yoongi-
"Memang tidak boleh keponakannya pergi dengan pamannya?"-Yeoul-
"Nee nee terserah hais, Yoonjuna palli kita pulang"-Yoongi-
"Yahh, bawakan ini untuk ibu" kata Yeoul memberikan seplastik makanan
"Nee, Gumawoyo nunna"-Yoonjun-
"Jalan kakilah, aku akan lama aku mau menemui mertuaku dulu"-Yoongi-
"Neee"-Yeoul-
####
Yoongi mengantarkan Yoonjun kerumahnya, disana sudah ada ibu Yoonjun dan ayah Yoonjun.
"Eomma, ini suami nunna"-Yoonjun-
"Anyeong haseyo eommonim, aboeji"-Yoongi-
"Aaa,mari masuk nak"-Nyonya Hwang-
"Ayo masuk nak"-Tuan Hwang-
"Nee, eommonim aboeji"-Yoongi-
"Yeoul dan cucu ibu dimana?"-Nyonya Hwang-
"Yeoul pulang kerumah, Yeeji dirumah neneknya"-Yoongi-
"Nakk ibu sangat terimakasih karena kau telah menikahinya, membuat dia bahagia. Yang tidak bisa ibu lakukan nal"-Nyonya Hwang-
"Gwenchana eommonim, Yoongi janji akan membahagiakan Yeoul"-Yoongi-
"Gumawo nak"-Nyonya Hwang-
########
"Yeeji belum pulang?"-Yoongi-
"Belum, coba telfon Jimin apa mungkin dia tidur disana? atau kita jemput saja"-Yeoul-
"Anii, kita beri kesempatan Jimin untuk bersama putri kita. Dan kita buatkan adik untuknya. hahhaa"-Yoongi-
"Haiss Geumanhe" kata Yeoul memelototi Yoongi.
"Wae? bukankah kau suka?"-Yoongi-
"Haiiss, eommaku tadi sudah dirumah?"-Yeoul-
"Sudah, appamu juga. Yahh kau sudah bertemu dengan appa kandungmu?"-Yoongi-
"Tidak pernah"-Yeoul-
"Kau masih ingat wajahnya?"-Yoongi-
"Yaa masih lahh haiss, mandilah aku akan membuatkan makanan untukmu. anii kita makan ramyun saja aku sedang ingin ramyun tiba-tiba"-Yeoul-
"Haiss terserah mau makan apa, yang penting kau yang membuatnya" kata Yoongi pergi menuju kamar mereka.
Setelah mandi Yoongipun menghampiri Yeoul yang sedang memasak ramyun. Yoongi memeluk Yeoul dari belakang.
"Sudah lama tidak berduaan seperti ini, Jika ingin berduaan selalu saja putri cantik kita kebangun" kata yoongi sambil menaruh dagunya dibahu Yeoul.
"Haiss, kau itu. Yaahh, apa benar kata Jimin kau dari dulu tidak punya kekasih? tidak pernah naksir orang?"-Yeoul-
"Yah cerita apa itu anak?" kata Yoongi melepas pelukannya dan membantu Yeoul mengangkat panci ramyeon ke meja makan.
"Yah cerita itu, kalau kau menungguku kan? yah bagaimana jika dulu aku menikah dengan Jimin apa kau akan tetap menjadi temanku?"-Yeoul-
"Molla, haiss tapi kan sekarang kau menjadi istriku hahaha"-Yoongi-
"Kan aku bertanya misal, apa kau masih tetap perhatian kepadaku?"-Yeoul-
"Molla, mungkin akan beda jadinya kalau Jimin waktu itu perhatian denganmu, menjemputmu setiap hari. Mungkin aku masih akan menunggu manduku"-Yoongi-
"Haiiss, lalu bagaimana setelah kau tahu aku mandumu?"-Yeoul-
"Haiss ya aku akan marah denganmu, kau bilang akan menungguku dan menikah denganku tapi malah kau menikah denga adikku? anii jangan menghayal seperti itu aku tidak suka. Bagaimana kalau kita menghayal mebuatkan adik untuk Yeeji?" -Yoongi-
"Makanlah"-Yeoul-
"Habis makam mari kita membuat adik untuk putri kita"-Yoongi-
"Geumanhe"-Yeoul-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Love (Tamat)
FanfictionMengagumi dalam diam mungkin itu lebih baik -Min Yoongi-