"Ayo pulang"-Yoongi-
"Andwe aku mau disini mau menginap disini"-Yeoul-
"Yahh kau punya suami dan anak yang perlu kau urusi"-Yoongi-
"Mereka bisa tinggal dirumah mertuaku, pasti ibu mertuaku akan mengurusinya"-Yeoul-
"Haiss geumanhe, Mianhe tidak akan seperti itu lagi"-Yoongi-
"Appa, eomma" teriak Yeeji yang baru datang dari minimarket.
"Yahh beli apa itu?"-Yoongi-
"Yeejiya kau memeras samchoon? haiss kau beli makanan banyak sekali"-Yeoul-
"Gwenchana nunna"-Daniel-
"Kata Samchoon tampan boleh mengambil apapun, Yeeji ya ambil banyak. Buat besok dimakan bersama Yoonjun oppa"-Yeeji-
"Aigooo anak appa manis sekali. Ayo ajak eomma pulang"-Yoongi-
"Tapi Yeeji mau disini dulu"-Yeeji-
"Majja eomma juga mau disini? bagaimana kalau kita menginap disini?"-Yeoul-
"Call"-Yeeji-
"Andwe, tidak boleh. Ayo kita pulang"-Yoongi-
"Wae? kenapa tidak boleh? tidur ditempat bibiku sendiri juga"-Yeoul-
"Tidak ya tidak, nurut suami tidak?" kata Yoongi memandang Yeoul dengan wajah marah.
"Yeejiya pulang geh ajak eomma, besok samchoon yang akan main ke rumah Yeeji beri alamat rumah Yeeji"-Daniel-
"Jinjjaaa? awas saja samchoon berbohong"-Yeeji-
"Tidak sayang samchoon tidak bohong"-Daniel-
"Eomma, ayo kita pulang"-Yeeji-
"Ayo kerumah nenek dulu ambil motor"-Yoongi-
"Ya sudah ambil motormu dulu nanti kau kemari lagi, anii atau aku naik bus saja"-Yeoul-
"Andwe, ayo kita bersama ke rumah eomma"-Yoongi-
"Haiiss baiklah-baiklah"-Yeoul-
Setelah mereka pamit, Mereka berjalan menuju rumah Tuan Park.
"Appa Yeeji capek" kata Yeeji Yoongipun segera berjongkok.
"Ayoo naik biar apa gendong" kata Yoongi, Yeejipun segera naik ke punggung appanya.
Yoongi berjalan lagi dan menggandeng tangan Yeoul."Apa-apaan sih?" tanya Yeoul mencoba melepas tangan Yoongi namun Yoong masih menggenggam erat tangan Yeoul.
"Kita mau ke gazebo?"-Yoongi-
"Andwe, tidak usah"-Yeoul-
"Wae? kita bisa mengenang masa lalu"-Yoongi-
"Andwe"-Yeoul-
"Ya sudah ya sudah kita langsung ke rumah eomma"-Yoongi-
Merekapun berjalan menuju rumah orang tua mereka.
"Eomma, menantu eomma datang"-Yoongi-
Nyonya dan Tuan Park segera menamui Yeoul.
"Anyeong haseyo eommonim aboeji"-Yeoul-
"Menantuku ayo masuk"-Tuan Park-
"Ayo nak masuk, eomaa sedang membuat cheesecake kajja, nanti eomma akan membuatkanmu juga" kata Nyonya Park sambil menggandeng Yeoul masuk kedalam, dan ayah mertuanyapun mengekori mereka.
"Yaahh Yeejinya kenapa kita dicampakkan?"-Yoongi-
"Mollayo, padahal semalam Yeeji disayang-sayang kenapa sekarang eomma?"-Yeeji-
Sementara itu didapur.
"Eommonim, pesanan sebanyak ini eommonim membuatnya sendiri?"-Yeoul-
"Dulu Yoongi kadang membantu, sekarang ayahmu ini yang membantunya"-Nyonya Park-
"Dulu waktu kecil Yeoul suka bertukar bekal dengan Yoongi. Kita bertemu digazebo taman didepan sana"-Yeoul-
"Mandu?"-Nyonya Park-
"Ne eommonim"-Yeoul-
"Yaahh, menantu eomma" kata Nyonya Park memeluk Yeoul.
"Kau tahu nak? sejak kecil Yoongi selalu bercerita kalau besar nanti aku harus menikahi mandu eomma, dan cita-citanya sekarang terwujud. Yoongi tidak pernah dekat dengan wanita. Sekalinya dekat dengan penjaga minuman.Eh sekarang menjadi istrinya, dan ternyata malah dia mandunya"-nyonya Park-
"Nee majjayo eommonim" kata yeoul dengan mata berkaca-kaca.
"wae? jangan menangis" kata ibu mertuanya menghapus air matanya.
"Maafkan appa dan anak kedua appa"-Tuan Park-
"Gwenchana abeoji, jika tidak seperti ini mungkin Yeoul tidak akan sebahagia ini. Yeoul sangat bahagia bisa menikah dengan Yoongi, yang mau menemira Yeoul apa adanya"-Yeoul-
"Berkatmu dan berkat Yeeji appa jadi tersadar nak, Gumawo" kata tuan park memeluk Yeoul
"Waeyoo? kenapa eomma menangis?"-Yeeji-
"Aniii, eomma hanya kelilipan"-Yeoul-
"Kakek, nenek kenapa kalian mencampakkanku ketika eomma datang? huft"-Yeeji-
"Aniii, kakek tidak pernah bertemu eommamu makanya kakek bahagia,kemarilah ayoo biar kakek gendong Yeeji" kata Tuan Park menggendong Yeeji dan menuju ruang tengah.
Sementara itu Yoongi mendekati eommanya dan Istrinya. Dia berdiri memepetkan badannya dibadan Yeoul.
"Menyingkirlah" kata Yeoul mendorong pelan dengan bahunya.
"Aku ingin didekatmu"-Yoongi-
"Geumanhe" kata Yeoul memandang Yoongi sinis.
"Eomma menantumu sedang marah dengan anakmu"-Yoongi-
"Anii eommonim, dia yang sedang marah, membawa anaknya tidur disini tanpa pamit hanya karena cemburu dengan pelanggan"-Yeoul-
"Habisnya dia terlalu akrab eomma"-Yoongi-
"Eommonim apa salahnya akrab?agar mereka nyaman dan kembali lagi"-Yeoul-
"Aniii tidak boleh seperti itu"-Yoongi-
"Geumanhe, kau juga kau senangkan kalau minumannya terjual habis. Yahh lagian itu bisnismu kenapa istrimu suruh menjaga stan?"-Nyonya Park-
"Neee?? jinjjaa?"-Yeoul-
"Jinjjaa, kau tidak diberi tahu?"-Nyonya Park-
"Hahahahaha"-Yoongi-
"Ahh, pantas saja kalau saya bermalas-malasan dia selalu bilang bisa-bisa rugi bosmu. Ternyata haisss. Besok aku tidak mau bekerja lagi, anii aku tetap ingin bekerja tapi kau harus menaikkan gajiku hahha"-Yeoul-
"Untukmu apa sih yang nggak?" mendekat ke Yeoul dan ingin mencium pipinya.
"Geumanhe" kata Yeoul memandan Yoongi benci.
Malam harinya mereka pulang kerumah mereka.
Dalam perjalanan Yeeji teridur,Yeoul menggendongnya dan meletakkan Yeeji pelan dikasurnya. Yeoulpun merebahkan badannya disamping Yeeji. Ketika Yeoul ingin memejamkan mata, Tiba-tiba Yoongi datang memeluknya."Haisaa mengagetkan saja,minggir nggak usah sentuh-sentuh" kata Yeoul menyingkirkan tangan Yoongi.
"Wae? kau tidak rindu? terakhir kita tidak jadi gara-gara Yeeji bangun. Aku rindu" kata Yoongi mencoba memeluk Yeoul kembali.
"Geumanhe, ingat kita sedang marahan"-Yeoul-
"Tidak peduli, Yang jelas aku rindu, aku ingin" kata Yoongi memeluk Yeoul dan mencumbui Yeoul. Yoongi merubah badan Yeoul yang awalnya terbaring miring menjadi telentang. Dia menindih Yeoul lalu melumat bibir Yeoul, Yeoul menjauhkan wajah Yoongi.
"Tapi aku tidak rindu dan Tidak ingin"-Yeoul-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Love (Tamat)
Hayran KurguMengagumi dalam diam mungkin itu lebih baik -Min Yoongi-