Tak Ingin Usai

12.8K 92 5
                                    

Berdiri, ku memutar waktu..

Teringat, kamu yang dulu..

Ada, disamping ku setiap hari..

Jadi, sandaran ternyaman, saat ku lemah, saat ku lelah..

Tersadar, ku tinggal sendiri..

Merenungi, semua yang tak mungkin..

Bisa, ku putarkan kembali seperti dulu..

Ku bahagia tapi semuanya hilang, tanpa sebab, kau hentikan semuanya..

Terluka, dan menangis tapi ku terima..

Semua, keputusan yang telah kau buat..

Satu, yang harus kau tau..

Ku menantikan mu kembali..

Jujur ku tak ingin engkau pergi..

Tinggalkan semua usai disini..

Tak tertahan air mata ini..

Mengingat semua yang telah terjadi..

Ku tau kau pun sama seperti aku..

Tak ingin cinta, usai disini..

Tapi mungkin ini lah jalannya..

Harus berpisah..

Keisha Levronka – Tak Ingin Usai

Ya, setidaknya itulah lagu yang akhir-akhir ini ku dengarkan. Setiap liriknya, mengandung kata perpisahan yang mendalam, sama seperti apa yang aku rasakan dan yang aku alami.

Padahal, sebelumnya aku sudah bisa sedikit melupakan Mas Rio. Tapi, karna kejadian kemarin, aku jadi kembali teringat padanya. Aku sudah berusaha untuk menahan air mata ku, namun tak bisa.

Semenjak pulang semalam, aku tak henti hentinya menangis. Padahal, aku sudah berniat ingin berhenti dari kegalauan ini, tapi entah kenapa rasanya sulit. Aku benar-benar merindukannya, aku benar-benar ingin bertemu dengannya.

"Tok tok tok mii kamu belom bangun ?" panggil ibu.

"Udah buu" jawab ku dengan nada lesu.

"Ayo sini sarapan"

"Iyaaa"

Aku pun bangun dari tempat tidur ku dan berkaca dicermin. Ku lihat, wajah ku terlihat sangat sembab hasil menangis semalaman, ditambah juga kurang tidur. Tapi, aku tak bisa menyembunyikan wajah sembab ini dari ibu, ibu pasti melihatnya, jadi ku biarkan saja.

Aku langsung keluar kamar dan menuju kamar mandi untuk sikat gigi dan mencuci wajahku. Untunglah, saat menuju ke kamar mandi ibu tak ada.

Setelah dari kamar mandi, aku bergegas kembali ke kamar untuk merapihkan tempat tidur ku yang penuh dengan tisu hasil menangis semalaman hehe. Setelah selesai aku langsung menuju ke meja makan untuk memakan santapan yang sudah disediakan ibu.

"Buuu, ibu gak makan ?" panggil ku.

"Kamu makan aja duluan, ibu mau ngejemur" ucap ibu dari dalam kamar.

Hmm lagi lagi makan sendirian, tapi syukurlah ibu jadi tak melihatku dengan wajah sembab ini.

Saat ku sedang asyik menyantap makanan ku, tiba-tiba ada notifikasi pesan di WhatsApp ku, saat ku lihat dari notifikasi bar ternyata pesan grup dari Ajeng.

"Guys, hari ini kumpul dirumah gue ya jam 3, semua harus hadir! Gue tunggu"

Tumben sekali, ada apa ya Ajeng tiba-tiba meminta kami untuk berkumpul ? tapi memang kita sudah lama sih tak kumpul sejak pulang dari liburan. Akupun tak langsung menjawabnya dan menunggu jawaban dari teman-teman ku yang lain.

The Story Of Rahmi : From The Gairah StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang