POV Rahmi
Hari ini, hari Senin tanggal 25 Februari 2022 adalah hari terakhir ujian praktek dan setelah itu, kami akan mengikuti ujian Sekolah.
Dikelas..
"Eh guys, abis ujian kita nginep yuk dipuncak" Ajak Ajeng.
"Eh yuk yuk boleh tuh" jawab Rachel.
"Ayo aja gua mah" jawab Angga.
"Lo gimana mi ? mau nggak ?" tanya Ajeng pada ku.
"Ayo aja jeng gue"
"Yahh jangan nginep dong, gue gak akan boleh sama bokap nyokap" celetuk Ambar.
"Nanti gue bantu izin mbar" ucap Ajeng.
"Lo yakin ? lo kan tau nyokap gue jeng"
"Udah tenang aja, nanti gue, Rachel sama Rahmi bantu izin" ucap Ajeng.
"Duhh jadi gak enak gue, semoga aja di izinin yaaa" ucap Ambar.
"Pasti diizinin yakin gue" ucap Ajeng meyakinkan Ambar.
Tiba-tiba, bel masuk pun berbunyi dan akhirnya ujian praktik hari terakhir pun dimulai.
Setelah beberapa jam, akhirnya ujian peraktik pun selesai dan besok adalah hari tenang untuk kami sampai senin berikutnya ujian sekolah dimulai.
"Guys, gue duluan ya gue mau pergi sama nyokap" ucap Rachel.
"Ohh yaudah iya chel hati-hati" ucap Ajeng.
"Gue juga balik ya, mau bobo siang" ucap Ambar.
"Yaudah gue juga pulang dah kalo gitu, yuk mi, ngga kita duluan ya"
"Iya hati-hati yaa" ucap ku.
Tak perlu waktu lama, sekolah pun saat ini sudah sangat sepi hanya ada beberapa guru dan penjaga sekolah.
"Ngga, yuk pulang juga" ajak ku pada Angga.
"Mmmm mi, gua pengen, boleh nggak ?"
"Pengen apa ?"
"Yah masa lu gak paham sih"
Aku sempat berfikir apa maksud dari Angga, sampai akhirnya aku mulai mengerti.
"Ohhh wkwk yaudah mau dimana ?" tanya ku.
"Ihh bener nih langsung dikasih ?"
"Iyaa kan waktu itu gue sendiri yang bilang kalo mau lagi nanti gue kasih"
Seketika, wajah Angga terlihat sangat senang dan gembira, ia tak menyangka bahwa keinginannya akan ia dapatkan dengan mudah. Angga langsung mendekatiku dan langsung meremas payudara ku yang terbungkus seragam sekolah, tanktop dan juga bra. Ia juga berusaha untuk mencium bibir ku namun aku berusaha untuk mendorongnya.
"Ihhh nggaa jangan disini, ini dikelas nanti kalo ada yg liat gimana"
"Hehe abis udah gak sabar. Yaudah di UKS yuk"
"Eh gila jangan disekolah, nanti kalo ketauan bisa dikeluarin loh kita"
"Engga udah tenang aja yuk ikut"
Angga menarik ku menuju ruang UKS dan Kebetulan sekali, Angga tau dimana tempat untuk menyimpan kunci ruang tersebut. Jujur, jantungku berdebar sangat kencang khawatir jika sampai ada yang melihat.
"ceklek" suara kunci terbuka.
"Yuk masuk" ajaknya
Dengan rasa penuh khawatir, aku pun terpaksa masuk ke ruang UKS. Setelah kami berdua masuk dan situasi di rasa aman, Angga langsung menutup serta mengunci pintu, menyalakan ac dan menyalakan lampu. UKS disekolah ku tak memiliki jendela, jadi satu-satunya akses untuk keluar masuk dan ruang udara hanya pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Rahmi : From The Gairah Story
Novela Juvenil"Ahhh Mass aahhhhhh sayaannggg aahhhh sshhh Mas sayangggg mmpphhhhh" "Hehe apa Rahmi sayang, manggilin terus sihh" "Shh ohhhhhhh mppphh biariin shh ahh pokoknyahhh akuhhh sshh sayangg Masshh" Setelah ucapan yang keluar dari mulutku, Mas Rio langsun...