Bermain Bersama

79.7K 284 7
                                    

"Shhhh haahhhhh mmmppphhhh sshhhhh aaahhhhh" desah Ajeng.

Angga seakan tak mau menyudahi cumbuannya di tubuh Ajeng. Ku akui, tubuh Ajeng memang sangat bagus. Wajar saja, jika Angga tak ingin berhenti mencumbui Ajeng.

Tiba-tiba, Ajeng meminta Angga untuk berbalik, kali ini ia kembali pada posisi awal, yaitu di atas. Sambil tergesa, ia melepas tanktop dan BH nya sehingga saat ini, Ajeng bertelanjang bulat.

Ajeng kembali mengocok ngocok penis Angga dan ia mendekatkan wajahnya ke penis Angga lalu langsung mengulumnya.

Melihat itu, Ambar pun terlihat jijik dan langsung mengerutkan alisnya.

"Ihhhh jorok lo jeng, itukan tempat kencing" ujar Ambar.

"Emang kaya gitu mbar, gue sama cowo gue juga gitu kok. Awalnya emang jijik tapi lama-lama pasti ketagihan" ucap Rachel.

Ya memang benar, aku pun merasa jijik saat pertama kali mengulum penis Mas Rio, namun lama kelamaan aku justru malah sangat menyukainya.

Ajeng terlihat sangat lihai dalam menghisap penis Angga. Angga juga terlihat sangat menikmatinya, terlihat dari wajahnya yang menyeringai.

Aku terus mengobok obok vagina ku, dengan suara desahan yang ku tahan sebisa mungkin. Rasanya, ku ingin juga meremas payudara ku, tapi itu tak mungkin, karna yang lain bisa melihatnya.

Sementara itu, Ajeng masih terus meghisap penis Angga dengan penuh nafsu. Ajeng juga menghisap kantung zakar milik Angga sehingga membuat Angga menggeliat kenikmatan.

Terlihat, Rachel mulai meremas remas payudaranya sendiri dengan perlahan dan sesekali melepasnya, sedangkan Ambar hanya memperhatikan Ajeng dan Angga.

Setelah beberapa saat, Ajeng berhenti menghisap penis Angga. Ia naik keatas tubuh Angga dan duduk diatas penis Angga, lalu menggesek gesekan vaginanya.

"Ahhhhhhh sssshhhhhh" desah Ajeng.

Ajeng menggesek gesekan vaginanya di atas penis Angga sementara ia memberikan payudaranya untuk dihisap Angga.

Setelah itu, Ajeng mengangkat pinggulnya, ia memegang penis Angga dan perlahan ia arahkan ke lubang vaginanya. Perlahan penis Angga mulai masuk, semakin dalam, semakin dalam dan akhirnya penis Angga masuk sepenuhnya.

"Aaahhhhhhh" desah Ajeng.

Ajeng pun mulai menggoyang goyangkan pinggulnya di temani dengan desahannya yang membuat ku menjadi semakin terangsang.

"Ihhh masuk" ucap Ambar.

"Shh njir gue jadi sange" ucap Rachel.

Akhirnya, Rachel secara terang terangan meremas remas payudaranya sendiri sambil memandangi Ajeng yang sedang bergoyang diatas tubuh Angga.

"Shhh haahhhhh aaaaahhh aaauuhhhhhhh mmmppphhh" desah Ajeng.

Ajeng menggoyangkan pinggulnya ke atas dan kebawah, ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang. Pikiran ku sudah tak karuan lagi, aku tak perduli lagi bagaimana pendapat teman ku nantinya. Akupun secara terang terangan meremas payudara ku sendiri dan mengeluarkan desahan yang sejak tadi ku tahan.

"Aaahhhhhhhh sssshhhhh"

Sontak, Ambar dan Rachel pun menengok ke arahku, begitu juga dengan Ajeng dan Angga. Aku tak memperdulikan tatapan mereka, aku terus mengobok obok vagina ku dan meremas remas payudara ku.

Melihatku, Rachel sepertinya juga sudah tak mau menahannya lagi. Ia pun ikut memasukan tangannya ke dalam vaginanya dan lalu mengobok oboknya.

"Haahhhhhh" desah Rachel.

The Story Of Rahmi : From The Gairah StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang