Di Balkon..
"Ihh kenapa sih kita harus keluar" ucap Ambar.
"Mbar lo kenapa sih ? mulut lo itu jahat banget" ucap Ajeng.
"Lohh emang gue kenapa ?" tanya Ambar.
"Itu tadi pake bilang suruh Rahmi nyari cowo biar kalo mau ngewe tinggal minta, apa lagi maksudnya ? Lo cemburu Rahmi ngewe sama Angga ? inget ya Angga itu sahabat kita dan inget juga, di awal kita udah buat berjanjian, gak akan ada cinta cintaan di antara kita semua" ucap Ajeng.
"Hahahaha apa sih jeng, gue udah punya cowo ngapain gue harus cemburu" jelas Ambar.
Rachel yang malas berurusan dengan Ambar hanya diam saja. Ia begitu memahami sifat dari sahabatnya itu yang masih kekanak kanakan, mudah merasa iri, manja dan baperan. Sedangkan ia juga memahami dirinya yang emosian, sehingga jika ia yang berbicara pada Ambar, ia khawatir akan bertengkar dengan Ambar.
"Ya terus lo kenapa kaya gitu ke Rahmi ?" tanya Ajeng.
"Gitu kenapa sih jeng, lagian kenapa sih lo kayaknya belain Rahmi banget" ucap Ambar.
Melihat situasi yang memanas, Rachel pun mencoba menenangkan suasana.
"Udah udah apa sih kalian berdua, jangan sampe karna kaya gini jadi berantem deh, udah udah gak usah dibahas, lagian nanti Rahmi sama Angga denger jadi ke ganggu mereka" ucap Rachel.
Ambar dan Ajeng pun akhirnya sama-sama terdiam dan kembali memainkan ponselnya.
Sementara itu, didalam kamar .......
"Ummmmmmppphhh mmmmpphhh" desah ku yang tertahan bibir Angga.
Sambil melumat bibir ku, Angga mulai melepaskan satu persatu kancing seragam ku. Setelah semuanya terbuka, Angga meminta ku untuk membukanya begitu juga dengan tanktop dan BH ku yang telah ia buka.
Angga lalu melepaskan ciumannya dari bibir ku lalu memandangi payudara ku dan berkata ...
"Lu tau nggak, beberapa minggu terakhir gua sering ngeliatin tubuh lu yang makin semok, gue sering menghayal bisa ngeremes remes toket lu" ucap nya.
Aku pun tersenyum malu mendengar pernyataannya apalagi, ia adalah sahabat ku.
"Mmm hehe nihh kan sekarang bukan cuma bisa remes" ucap ku.
Angga langsung tersenyum dan langsung meremas payudara hangat ku.
"Aaahhhhh" desah ku
Angga langsung merebahkan tubuh ku perlahan lalu langsung melumat payudara ku dengan lembut.
"Ummpphhh"
Tubuh ku berdesir ketika Angga memainkan dan menghisap puting ku didalam mulutnya. Rasanya geli dan juga sangat enak apalagi ketika tangan kirinya tetap meremas payudara kiri ku.
Sepertinya, Angga merasa sangat gemas dengan payudara ku sehingga ia menggigitnya.
"Auuhh sakit nggaa" ucap ku.
Sambil menghisap payudara ku, ia melirik dan tersenyum ke arah ku lalu melanjutkan kegiatannya.
Tak lama setelah itu, tangan kanannya mulai turun menjelajahi bagian bawah ku. Tangannya menyelinap melalui sela rok sekolah ku dan mulai masuk melalui celana pendek ku. Setelah melalui celana pendek ku, tangannya mulai sampai di celana dalam ku sampai akhirnya kulit ku mulai merasakan jari jemarinya yang telah sampai di sekitaran bulu kemaluan ku.
Perlahan, jarinya mulai mengelus bagian atas vagina ku yang membuat bulu kuduk ku berdiri. Ia menurunkan jari jemarinya lagi hingga akhirnya menyentuh liang vagina ku yang telah banjir dipenuhi cairan kenikmatan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Rahmi : From The Gairah Story
Roman pour Adolescents"Ahhh Mass aahhhhhh sayaannggg aahhhh sshhh Mas sayangggg mmpphhhhh" "Hehe apa Rahmi sayang, manggilin terus sihh" "Shh ohhhhhhh mppphh biariin shh ahh pokoknyahhh akuhhh sshh sayangg Masshh" Setelah ucapan yang keluar dari mulutku, Mas Rio langsun...