Karena ponsel ku tiba tiba mati, aku pun langsung mencharger nya lalu menghidupkannya kembali. Setelah kembali hidup, aku langsung buka aplikasi WhatsApp ku dan membuka room chat yang tadi.
"It's me, Marvin"
Ahhh aku tak tau bermimpi apa. Marvin, pria blesteran ganteng itu, ia mengirim pesan pada ku ?
"Serius ? ih dapet nomor ku dari mana ?" tanya ku.
Sumpah, aku benar benar merasa senang sampai sampai aku melompat lompat kegirangan.
"Hehe dari Ajeng, tadi aku minta"
"Ohh dari Ajeng" jawab ku.
Makasih Ajenggg udah ngasih nomor gue ke Marviin, duhhh seneng banget guee.
"Iya hehe, aku ganggu kamu gak ?" tanya nya lagi.
"Emmm engga kok kebetulan lagi santai"
"Ohhh hehe oke deh kalau gitu, save nomor aku yaa"
"Hehe pasti aku save ko. Oia kamu waktu itu kemanaa ? kok tiba tiba ngilang ?" tanya ku.
"Haha i'm sorry, aku gak tau kamu kemana waktu itu sedangkan aku harus cepat pulang" jelasnya.
"Hmm yaudah iya gapapa vin"
Setelah itu, ku kira chating kami berakhir sampai disitu, namun ternyata ia masih membalasnya.
"Besok kamu sibuk nggak ? ketemuan yuk" ajak nya.
Demi apa ? dia ngajak ketemuan haha ihhh sumpah seneng banget.
"Engga kok gak sibuk, yuk boleh. Mau ketemuan dimana ?" tanya ku.
"Mmm kamu shareloc aja, biar aku jemput nanti yaa sekalian izin sama orang tua kamu"
Aaaaaaaaa gentle banget gak sihhh?? Dia mau ngajak jalan tapi mau izin dulu sama ibu. Paket lengkap banget sih Marvin ini..
"Yaudah besok aku shareloc pas kamu mau otw ya. Kamu mau otw jam berapa ?"
"Aku otw jam 3 sore aja gimana biar pulangnya gak kemaleman ?"
Duhh Marvin bener bener laki laki idaman. Padahal kalo pun aku pulang agak malam pun tak masalah, asal tak lebih dari jam 12.
"Ohh iya vin gapapa ko, besok kalo mau otw kabarin yaa"
"Okey cantik"
Deeggggggg, ahh rasanya kaya ditembak pake panah cinta tepat ke jantung kuu, jadi gak sabar nunggu besok.
Keesokan harinya...
"Tinnnkkk" bunyi notifikasi diponsel ku.
Saat ku buka, ternyata ada chat dari Marvin.
"Rahmi, aku mau otw sekarang, aku minta shareloc nya yaa"
Saking senangnya, aku sampai lupa kalau aku belum memberilakn share lokasi rumah ku.
"Oia Marvin maaf aku lupa hehe ini sharelocnya, nanti kalau udah sampai kabarin aja yaa"
"Okeyy"
Entah kenapa jantung ku berdebar sangat cepat saat Marvin bilang akan segera menuju rumah ku. Tapi aku juga sangat senang, terakhir kali aku merasa senang seperti ini saat aku bersama dengan Mas Rio.
Tapi ngomong ngomong, ini jadwal haid hari kedua ku, aku sampai lupa itu karena saking senangnya. Hari ini darah ku pun sedang banyak banyaknya, semoga saja tak terjadi hal hal yang tak diinginkan. Aku juga membawa persedian pembalut di tas ku untuk berjaga jaga.
Sekitar setengah jam kemudian, Marvin memberi kabar bahwa ia sudah ada di lokasi sesuai dengan titik yang ku kirimkan. Aku langsung keluar dan menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Rahmi : From The Gairah Story
Novela Juvenil"Ahhh Mass aahhhhhh sayaannggg aahhhh sshhh Mas sayangggg mmpphhhhh" "Hehe apa Rahmi sayang, manggilin terus sihh" "Shh ohhhhhhh mppphh biariin shh ahh pokoknyahhh akuhhh sshh sayangg Masshh" Setelah ucapan yang keluar dari mulutku, Mas Rio langsun...