Gairah Malam

41.9K 167 9
                                    

Beberapa jam sebelumnya, pukul 23:12...

"Guys, gue ngantuk, gue ke dalem duluan ya" ucap Rachel.

"Mmm gue juga deh, yuk ngga tidur" ucap Ambar mengajak Angga.

"Yaudah kalian duluan, nanti gue nyusul" ucap Ajeng.

Seketika itu, Ambar, Rachel dan Angga beranjak dari tempat mereka berkumpul dan masuk ke penginapan, sementara itu, diluar hanya tinggal Ajeng dan Marvin.

"Tuh mereka udah pada masuk, lo mau ngomong apa ?" tanya Ajeng pada Marvin.

"Mmm si Rahmi udah punya pacar belum ?" tanya Marvin.

"Belum, kenapa ? lo suka ya ?" tanya Ajeng.

"Mmm hehe iyaa, dia menarik. Tampangnya lugu, kalem dan polos gitu"

"Haha jangan tertipu sama tampang" ucap Ajeng.

"Loh maksudnya ?" tanya Marvin dengan heran.

"Iya dia tuh sama kaya gue, kaya kita"

"Maksud lu ?" tanya Marvin semakin bingung.

"Rahmi tuh sama kaya kita, udah pernah berhubungan seks"

"Hah serius lu ?" tanya Marvin terkejut.

"Haha serius. Tapi itu bukan masalah kan buat lo ? toh lo juga bukan laki-laki suci"

"Gua gak mempermasalahkan itu sih, gua cuma kaget aja ternyata kepolosan dan keluguan gak menjamin"

Setelah itu, Ajeng juga menceritakan kisah Rahmi dan juga memberitahu Marvin, bahwa mereka semua pernah berhubungan seks bersama-sama.

"What the f*ck, gua gak nyangka kalian seliar itu" ucap Marvin.

"Haha lo sok suci deh, lo lupa waktu di aussie lo pernah ngapain?"

"Yaiya sih wkwk tapikan ini Indo, pastinya beda sama disana"

"Sekarang semua udah sama aja vin, bedanya disana terang-terangan tapi disini masih tertutup"

"Iya sih. Berarti, kalo malem ini gua gas si Rahmi, boleh dong ?" tanya Marvin.

"Yaa silakan aja kalo dianya mau"

"Wkwk oke oke"

Kembali ke waktu dimana Rahmi sehabis orgasme...

"Ma..Marvin, maaf aku gak sengaja" ucap ku saat ku sadar cairan orgasme ku memancar ke wajahnya.

Marvin lalu tersenyum sambil mengusap wajahnya yang basah dengan tangannya. Ia lalu beranjak dan mengambil tisu.

"Gapapa kok, santai aja sih" ucapnya.

"Serius gapapa ? aku gak enak"

Setelah itu, Marvin mendekat dan berada tepat di atas ku, saat ini wajahnya benar-benar tepat berada di atas wajahku. Tanpa ku sadari juga, aku membuka kaki ku selebar mungkin seolah mengerti, Marvin akan segera menusukan penisnya.

"Gapapa sayang, aku suka kok" ucap nya

Deggg, lagi lagi dan lagi lagi, Marvin membuat ku seolah melayang hanya dengan kata-katanya. Aku tak mampu berkata apapun dan hanya membalas dengan senyuman.

Tiba-tiba aku merasa benda tumpul sudah mengetuk pintu vagina ku. Perlahan, ia memaksa masuk dengan sedikit tekanan lembut. Rasanya berbeda, tak seperti sebelum sebelumnya. Kali ini, rasanya lebih keras tapi juga terasa lembut, perlahan benda itu mulai masuk, lebih dalam, lebih dalam dan lebih dalam lagi.

"Aaaahhhhhhhhhhh" desah ku saat penis Marvin masuk ke vagina ku.

Belum pernah rasanya ada penis yang masuk se dalam ini, aku merasa bahkan penis ini sampai ke ujung rahim ku.

The Story Of Rahmi : From The Gairah StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang