BAB 5

7.3K 256 4
                                    

special song for today

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

special song for today

etridi-sepenuh hati

★✰✯☆✩

Happy reading

Setelah bell pulang sekolah berbunyi, ia dan Meila berencana akan pergi ke Rumah Sakit Air Langga tempat Naura dirawat.

Sebenarnya hanya mereka berdua saja yang akan pergi menjenguk Naura, hanya saja Javier memaksa ikut, dan jika tidak ia turuti maka Javier akan melarangnya pergi.

Katanya sih, 'Bahaya naik taksi sendiri.'  Padahal sih berdua sama Meila.

Tetapi Javier tetaplah Javier, segala keputusan tidak bisa diganggu gugat, seperti Ayah. Dan terpaksa Amora meng-iya kan.

Amora pikir hanya Javier saja yang ikut, ternyata Mevan, Bara dan Devan juga ikut. Memang dasarnya mereka sulit untuk dipisahkan satu sama lain.

"Gian dimana?" tanya Bara kepada Javier. Sedari pagi setelah Gian izin untuk kembali ke kelas sampai sekarang mereka belum bertemu. Tas dan mobilnya pun ikut hilang.

"Katanya udah di Rumah Sakit." Jawab Javier.

"HAH?!" balas Devan dan Bara secara bersamaan membuat Amora menggesek-ngesekkan telinganya panas karena mendengar teriakan mereka berdua tepat di telinganya hingga berbunyi ngiinggg.

"BISA NGGAK SIH! NGGAK USAH TERIAK-TERIAK DI TELINGA GUE!!!" amuk Amora didepan muka Devan dan Bara. "Kita nggak budek ya, anjing!"

Javier menyentil pelan bibir Amora, "Kasar."

"Bodo. Mulut juga mulut gue, lo nggak punya hak buat ngatur," cibirnya lalu melengos.

Devan menggaruk tengkuknya tak gatal, "Maaf, Ra. Kaget gue tiba-tiba Gian udah sampe sana aja." 

"Hmmm," Amora hanya mengangguk malas.

"Yaudah berangkat sekarang aja."

"Gasss,"

"Aku sama siapaaa?" tanya Meila sambil menujuk kan dirinya sendiri dengan bibir manyun. 

"Sini sama om!" Bara melambaikan tangannya mengajak Meila bersamanya.

"Beneran, Bar, aku boleh bonceng kamu?" tanya Meila memastikan.

"Kalau nggak boleh, nggak gue tawarin dongg pinter," balas Bara gemas sendiri.

Meila tersenyum lebar menampilkan gigi kelinci nya, "Makasihh yaaa Baraaa." Lalu gadis itu menaiki motor hitam Bara dengan susah payah.

"Lucu anjir mereka," gumam Amora setelah melihat tingkah Bara dan Meila.

Sedangkan Mevan hanya bagian tertawa gemas dan Javier tim menyimak dengan tenang tanpa suara.

Mereka keluar area parkiran SMA Kesatuan Bangsa dengan motor Javier yang memimpin paling depan diikuti motor Bara, Devan dan terakhir Mevan.

JAVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang