Berawal dari Javier dan keempat temannya berada di club untuk bertemu dengan musuh bebuyutannya, Mohan untuk melakukan perdamaian. Tetapi, tanpa mereka sadar Mohan telah menaruh minuman mereka dengan obat tidur beserta obat perangsang membuat Javier...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading
Malam ini, Amora hanya berdiam diri di kamar. Ia sudah menamatkan dramanya jadi ia sama sekali tidak punya kegiatan alias gabut. Entahlah moodnya setelah menonton drakor sedikit berbeda dari biasanya.
Javier tidak datang kerumah malam ini, karena ia sedang ada urusan. Ia tahu dari ayahnya, karena tadi ia sempat video call. Getaran di ponsel Amora membuat Amora sadar dari lamunannya, sang empu mengambil handphonenya di nakas. Ia melihat notifikasi dari layar tertera nama 'Javier Jelek'.
Javier Jelek :
bsk berangkat sm gue.
Amora :
gak.
siapa lo nyuruh" gue!!!!
Javier Jelek :
gue nggak peduli.
bsk gue jemput.
Amora hanya membaca chat dari Javier. Bibirnya tak henti-hentinya menggerutu, "Tukang maksa, makanya nggak ada yang berani deketin."
Getaran di ponselnya kembali terdengar membuat Amora kembali membuka. Pesan dari Javier membuatnya jengkel setengah mati.
Javier Jelek :
pnya keyboard 'kan?
Amora :
iya bangsat.
Javier Jelek :
watch your language.
Amora :
bodoamat sialan.
"Selain pemaksa ternyata juga tukang ngatur- ngatur hidup gue," jengkelnya lalu menutup menu chatting lalu beralih ke menu netflix untuk mencari drakor terbaru saat ini.
Akhirnya setelah 1 jam ia men-scroll ia menemukan drakor yang cocok denganya berjudul "The K-2" drakor dari tahun 2016 sebenarnya, tetapi karena Amora cukup penasaran akhirnya ia memilih untuk menontonnya.
Keesokan paginya, Amora sarapan sendirian. Rasanya sangat berbeda jika tidak ada ayahnya. Ya walaupun jika ada ayahnya tidak ada pembicaraan, tetapi rasanya tetap berbeda. Setelah selesai sarapan ia memakai sepatunya lalu berjalan keluar untuk memesan Go-Jek.
Saat di ambang pintu ia melihat Javier sudah duduk di atas motornya sambil bersedekap dada. "Ngapain disini, mau mulung?" tanya Amora setengah mengejek sambil meniru'kan Javier bersedekap dada.
