Tentang pertemanan Javier dan Amora sedari kecil hingga beranjak dewasa menjadi musuh seperti tom & jerry.
Mereka itu saling menyukai, tapi masih terasa abu-abu dalam diri mereka.
Hingga sebuah insiden selamam yang membuat takdir mempersatukan merek...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
★✰✯☆✩
Wanita hamil itu tak henti-hentinya mengembangkan senyumnya hingga tercipta lesung indah di pipi gembul itu.
"Aku sama baby seneng karena udah diantar kamu ke tempat ini." Javier mengacak gamas rambut Amora.
"Maaci ya ayah udah antar aku sama bunda kecini," ucap Amora dengan menggunakan nada seolah seperti anak kecil.
"Iya. Tapi, bayarannya cium," reflek Amora memukul bisep Javier cukup kuat hingga terdengar bunyi keras yang menyita pandangan pengunjung.
"Gara-gara kamu kan! Kita jadi malu!" dengus Ellora mambuat Javier memutar matanya.
Amora berjalan sambil mengelus perut yang kian hari kian membesar. Mata bulat itu menatap kagum aquarium besar dihadapannya.
"Wahhh ada ikan nemo!" pekiknya kegirangan menoleh Javier yang ada di belakangnya.
"Hayo! Kamu ngapain senyum-senyum lihat hp?! Pasti dapet chat dari cewe cantik kan?!' tuduhnya bertubi-tubi membuat Javier jengah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanpa kata, lelaki itu memperlihatkan foto yang ia jepret kepada Amora.
"Ohhh, cewek cantiknya ternyata aku," ucapnya menyengir lebar.
Sudah beberapa kali Amora menuduh Javier selingkuh. Mungkin karena hormon ibu hamil yang membuat Amora setiap hari overthinking, dan Javier mewajarkan hal itu.
"Laper belum?" tanya Javier saat Amora masih asik melihat-lihat seisi aquarium.
"Belum, aku masih mau lihat ini. Ikannya bagus-bagus, coba kalau kita pelihara di apartemen, pasti apartemen kita makin keren," usulnya yang membuat Javier menolak mentah-mentah.
