Malam harinya, Sean mendapatkan telepon dari seseorang yang Alexa tak ketahui siapa itu karena saat menerima telepon tersebut, Sean menjauh darinya dan juga keempat anaknya. Awalnya Alexa biasa saja, karena mungkin itu telepon penting dari kliyen penting suaminya.
Namun, setelah menerima telepon tersebut, Sean terlihat terburu-buru dan bersiap-siap dengan sangat cepat hingga Alexa serta keempat anak mereka bingung dibuatnya.
"Dear, where are you go?" tanya Alexa heran. Karena tak biasanya Sean pergi ke luar rumah di tengah malam seperti ini, dan itu membuat Alexa curiga akan sifat Sean yang memang selama beberapa hari terakhir ini selalu keluar tengah malam.
"I'am sorry sweetyheart, aku harus pergi ke kantor karena ada urusan penting yang harus kuurus malam ini juga."
"Sepenting itukah, hingga kau harus pergi di tengah malam seperti ini?" sahut Alexa semakin curiga.
"Yaa sangat penting Sayang, tak dapat kutunda lagi urusan ini. Aku pergi dulu, assalamualaikum!" seru Sean mengecup dahi Alexa lembut dan berlari dengan tergesa-gesa keluar rumah.
"Entah mengapa aku curiga dengan gerak-gerikmu Sean, mungkin harus kuselidiki dan kuikuti ke mana kau pergi untuk membuktikan kecurigaanku." Alexa bermonolog dan memanggil putra pertamanya Sammy untuk mengantarnya mengikuti Sean dari belakang.
"Sammy!"
"Iya, ada apa Bunda?"
"Sayang, ikut Bunda keluar sekarang! Samuel, Samudra, jaga adik kalian baik-baik! Bunda dan Bang Sammy akan keluar sebentar," tutur Alexa dan mengambil jaket tebalnya karena cuaca malam ini sangatlah dingin.
"Tidak, Bunda! Kita akan ikut bersama Bunda, kita takut jika sendirian berada di sini tanpa adanya Bunda, Ayah, dan Bang Sammy. Kami mohon Bunda," balas Samuel yang diangguki oleh Samudra dan Sally.
"Sayang, di luar sangatlah dingin dan Bunda tak ingin kalian sakit."
"Tidak akan Bunda, kami akan menggunakan jaket tebal nantinya. Namun, izinkan kami untuk ikut bersama kalian," celetuk Samudra.
"Eum, tapi .... "
"Tidak apa-apa, Bunda! Biarkan mereka ikut agar Bunda tidak khawatir pada mereka bertiga nantinya," tukas Sammy.
"Baiklah, kalian boleh ikut!" pasrah Alexa.
Setelah itu, mereka berlima pergi mengikuti mobil Sean dari belakang, entah mengapa perasaan Alexa tidak enak sejak Sean pergi meninggalkan rumah tadi. Ia merasa bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk dalam hubungannya dengan Sean, tetapi ia ragu untuk mempercayai perasaannya ini. Dan untuk membuktikan perasaan buruknya, maka ia harus mengikuti ke mana Sean pergi! Apakah benar Sean pergi ke kantor di tengah malam seperti ini? Atau suaminya pergi ke tempat lain dan berbohong padanya?
"Maaf Bunda, untuk apa kita mengikuti mobil ayah? Apakah Bunda tidak percaya dengan ucapan ayah?" ucap Samuel penasaran.
"Bunda curiga pada ayah kalian, kids!"
"Curiga pada ayah, maksud Bunda?"
"Bunda curiga jika ayah kalian membohongi kita selama beberapa hari terakhir ini yang selalu keluar rumah dengan alasan kantor sedang bermasalah atau ada hal penting. Sebab, selama Bunda bekerja dengan ayah kalian beberapa tahun lalu, ia tak pernah sekalipun mengurus hal penting ataupun masalah di kantor saat tengah malam seperti ini." Alexa tetap memperhatikan mobil Sean yang berada di depannya dengan tatapan tajam bak burung elang yang sedang memata-matai mangsanya.
"Lihatlah, benar apa kata Bunda! Ayah kalian berbohong pada kita bahwa ia ingin pergi ke kantor, tapi buktinya? Dia pergi ke tempat lain, dan itu artinya dia berbohong pada Bunda!" Pungkas Alexa tersenyum miris membuat keempat anaknya mengalihkan perhatian mereka pada mobil Sean yang memang tidak mengarah ke kantor melainkan ke arah, club night?

KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Back Indonesia (END)
ChickLitAlexa Season 2 Setelah tujuh belas tahun lamanya, Alexa kembali ke Indonesia saat menghadapi masalah rumah tangganya dengan Sean. Ia kembali setelah mendengar kabar bahwa sang oma tercinta kini telah lebih dulu menghadapi sang pencipta, di saat Alex...