“Bukan. Ayah kandung Sainy adalah pria hidung belang beristri tiga yang haus akan belaian, dia sengaja bersama Safara saat itu hanya untuk menuntaskan amarahnya setelah bertengkar bersama ketiga istrinya.”
“Sainy dibuang oleh Safara dan diberikan kepada wanita asing tak memiliki hati dan akal sehat, dia selalu menyiksa, menyakiti, dan memperlakukan Sainy layaknya seorang budak dan seorang robot."
"Awalnya aku ingin mengambil Sainy saat Safara baru saja membuang Sainy setelah melahirkannya, tetapi ada satu masalah baru yang sangat besar dan berpengaruh bagi keluarga kita akibat ulah Safara dan pada akhirnya aku pun menyelesaikan masalah itu terlebih dahulu."
"Kau tau honey, saat aku hendak mengambil Sainy dari wanita gila tak berperasaan itu ... mereka telah pindah dan aku baru mengetahui keberadaannya saat usia Sainy sembilan tahun. Saat menemuinya untuk pertama kali, aku sangat prihatin karena tubuhnya yang saat itu sangatlah kurus tak berisi dan wajahnya yang kumal bak anak jalanan yang sering tinggal di kolom jembatan."
"Tanpa berpikir panjang aku langsung membawanya ke mansion milikku sendiri dan aku pun menganggapnya sebagai putraku sendiri, aku membiayai semua kebutuhan yang diperlukan Sainy juga memperlakukan dia sebaik mungkin. Tak ada yang mengetahui hal itu selain mama, papa, bang Teo, dan kau sampai sekarang.”
“Okey aku mengerti. Lalu, tentang bang Teo?”
“Dia merupakan saudara satu Ayah kami yang selama ini berada di luar negeri karena mengurus perusahaan dan organisasi mafianya, maafkan aku yang tak menjelaskan kepadamu tentang hal ini.”
“Lain ibu? Maksudmu papa Satria pernah berselingkuh hingga memiliki anak?”
“Ya, lebih tepatnya papa menikah secara diam-diam di belakang mama.”
“Honey ... aku ingin .... ”
“Ayah ... Bunda ... buka pintunya!” teriak Samudra dari luar kamar memotong ucapan Arka.
‘Ck. Kapan gue bisa berdua bersama Alexa tanpa gangguan mereka semua? Gue kan butuh waktu berdua dengan istri gue sendiri ... masa baru selesai nikah gak bisa berdua sama bini gue sendiri sih, ah ... gini amat punya anak dah gede! ’ geram Arka dalam batinnya.
“Ayah, Bunda ... buka pintunya iih ... kita mau masuk!” teriak Sally.
“Dasar anak durhaka! Ganggu orang tua lagi berdua aja!” kesal Arka.
“Sudahlah Sayang, biarkan saja! Mereka memang tak bisa berpisah lama-lama denganku, jadi maklumi saja.”
“Tap ... tapi honey .... ” Alexa mengabaikan rengekan Arka, kemudian berjalan ke arah pintu kamar untuk menemui putra-putri kesayangannya.
“Nasib ... nasib, punya anak banyak gak ada akhlak semua! Awas aja entar, gue kurung Alexa di dalam kamar dan gak boleh keluar tanpa izin gue. Bodo amat mau anak-anak gimana mah, asal gue happy!” monolog Arka kemudian bangkit dari duduknya.
“Ada apa, kids? Mengapa kalian selalu mengganggu Ayah dan Bunda, huh?” kesal Arka saat sampai di depan pintu.
“Kami ingin mengambil koper yang kami tinggalkan kemarin, Ayah. Jadi, kami ke sini untuk mengambilnya,” jawab Sammy santai.
“Ya ... tap ... tapikan Ayah dan Bunda .... ”
“Tak ada hal seperti itu Ayah, ingat!”
“Kami tidak ingin mempunyai adik lagi!” teriak Samuel, Samudra, Sainy, dan Sally melanjutkan ucapan Sammy.
“Ck. Kalian apaan, sih! Kalau Allah menghendaki kalian memiliki adik, kalian bisa apa?”
“Bunda ... apakah Bunda ingin memiliki anak lagi? Tak cukupkah kami ini saja sebagai putra-putri Bunda?” celetuk Sainy yang diangguki oleh keempat saudaranya.
![](https://img.wattpad.com/cover/325041690-288-k827806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Back Indonesia (END)
ChickLitAlexa Season 2 Setelah tujuh belas tahun lamanya, Alexa kembali ke Indonesia saat menghadapi masalah rumah tangganya dengan Sean. Ia kembali setelah mendengar kabar bahwa sang oma tercinta kini telah lebih dulu menghadapi sang pencipta, di saat Alex...