Setelah kepergian Arka dana anak-anaknya, Sean menatap Alexa dalam dan menggenggam tangan mungil istrinya lembut. Alexa hanya terdiam melihat apa yang Sean lakukan padanya, ia tak akan luluh karena perkataan serta perlakuan manis suaminya itu.
"Sandra, maafkan aku yang semalam .... "
"Semalam kau membohongiku dan juga anak-anak, bilangnya ke kantor. Namun, apa kenyataannya? Kau pergi ke sebuah club night bersama seorang wanita yang kutahu bahwa dia adalah Melani, mantan sahabat sekaligus mantan karyawanmu di kantor!" potong Alexa dengan napas memburu.
"Semalam aku hanya membantu Melani di club night," tukas Sean mencoba membela diri.
Alexa tertawa sinis mendengarnya, kemudian dia berkata. "Apakah membantu seseorang harus memeluk pinggangnya possesive dan mengecup keningnya dengan penuh kasih sayang dan perhatian, huh? Bahkan, kau tak segan memeluknya seperti dia adalah sosok berharga dan teramat kau cintai, Sean!"
"Saat itu aku hanya .... "
"Hanya khilaf dan mencoba menenangkan Melani? Cih!"
"Akan tetapi, aku sadar siapa diriku ini. Aku hanyalah gadis hina, gadis kotor, dan gadis murahan yang masuk ke dalam kehidupanmu tanpa diundang. Aku sadar kok, selama ini tak pernah ada cinta di hatimu untuk wanita kotor sepertiku. Lagi pula kau seorang pengusaha terkenal dan ternama di London, mana mau pria sepertimu menikah dengan gadis hina dan hamil di luar nikah sepertiku, kecuali karena rasa kasihan!" imbuh Alexa melirih.
"Ng ... nggak. Gak gitu, Sayang!"
"Sudahlah Sean, jika memang kau tidak mencintaiku ... sebaiknya lepaskan aku. Biarkan aku bahagia bersama putra-putriku tanpa kehadiranmu, dengan begitu ... kau bisa bersama orang yang kau cintai." Alexa memalingkan wajahnya ke samping, ia tak kuasa menahan air mata yang sudah berlomba keluar dari pelupuk matanya.
Sakit.
Hatinya sangatlah sakit saat mengatakan kata-kata itu, tetapi apa boleh buat? Ia sudah terlanjur sakit hati mengatakan bahwa Sean harus melepaskan dirinya, tapi keputusannya sudah bulat untuk berpisah dengan Sean.
Sean menggeleng kuat mendengar perkataan Alexa, demi Allah, ia tak akan pernah mau melepaskan Alexa dan putra-putrinya. Ia tak akan sanggup jika harus hidup sendiri tanpa kehadiran mereka semua, Sean sangatlah mencintai Alexa melebihi cintanya pada diri sendiri.
"Mengapa kau menggeleng, Sean? Kau tak ingin melepaskan kami? Jangan egois! Aku memiliki hati dan perasaan seperti manusia pada umumnya, mana janjimu untuk terus terbuka dan selalu bersikap jujur padaku? Ke mana semua janji yang kau ucapkan untuk meyakinkan keluargaku sebelum kau menikah denganku? Di mana janji-janji manismu, Sean?" teriak Alexa frustrasi.
"Jika kau memang tidak ingin menceraikan diriku, maka baiklah ..., " perkataan Alexa membuat Sean tersenyum lega. Namun senyum itu tak bertahan lama setelah Alexa melanjutkan ucapannya, senyum itu luntur tergantikan dengan wajah muram dan memohonnya.
"Aku yang akan menggugat cerai dirimu secepatnya di pengadilan," lanjut Alexa.
"Nggak ... nggak Sayang, kumohon jangan mengatakan hal itu lagi ... kumohon maafkan aku. Kumohon maafkan aku, Sayang ..., " lirih Sean menjatuhkan tubuhnya dan menangis terisak.
"Untuk apa aku memaafkan pembohong sepertimu? Apa untungnya bagiku, Sean? Apa? Jangan memikirkan dirimu sendiri, Sean! Pikirkanlah bagaimana perasaanku dan anak-anakku!" seru Alexa membuat Sean semakin terisak pilu.
Ia tak peduli jika harus dikatakan pria yang cengeng ataupun lemah, yang ia pedulikan dan prioritaskan sekarang bukanlah image, melainkan Alexa akan segera memaafkan dirinya dan memberikan Sean kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Alexa terkejut melihat air mata yang mengalir deras di wajah Sean, tetapi ia tak ingin luluh hanya karena air mata buaya yang Sean keluarkan saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Back Indonesia (END)
ChickLitAlexa Season 2 Setelah tujuh belas tahun lamanya, Alexa kembali ke Indonesia saat menghadapi masalah rumah tangganya dengan Sean. Ia kembali setelah mendengar kabar bahwa sang oma tercinta kini telah lebih dulu menghadapi sang pencipta, di saat Alex...