Safara dan Alexa tersenyum bahagia, akhirnya permasalahan di antara mereka kini telah terselesaikan dan saatnya menyambut hari yang baru bersama seperti dahulu. Arka yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya mulai menatap tajam petugas polisi yang kemarin menangkap dan membawa Safara masuk ke dalam sel.
“Pak Anang!” seru Arka.
“Bisa jelaskan kepada saya, mengapa dia bisa sembuh secepat ini?” lanjut Arka bertanya dengan mempertahankan tatapan tajamnya.
“Maaf Tuan Arka, kemarin kami tidak tega melihat keadaan Nyonya Safara yang sangat mengenaskan dengan peluru di beberapa bagian tubuhnya. Jadi ... kami membawanya ke rumah sakit untuk ditindaklanjuti oleh dokter dan setelah itu membawanya masuk ke dalam sel tahanan,” tutur Pak Anang sedikit menundukkan kepalanya.
“Bukankah sudah kukatakan bahwa jangan sesekali kalian membawanya ke rumah sakit agar dia bisa merasakan bagaimana sakitnya terkena peluru yang beracun itu?” tandas Arka.
“Ayah, sudahlah! Bukankah saat ini dia sudah mendapatkan hukumannya, yaitu di penjara?” tukas Samuel.
“Tapi hukuman yang dia dapatkan ini bagi Ayah kurang, Sam!”
“Ayah ... Sally paham apa yang Ayah maksud, tetapi alangkah baiknya kita semua berdamai saja dengan masa lalu dan membuka lembaran baru.”
“Benar itu, Arka! Sudahlah, sebaiknya kita maafkan saja dia.”
Tanpa menjawab perkataan sang istri, Arka berjalan mendekati Safara dengan tatapan tajam dan wajah dingin yang terkesan menakutkan hingga Safara ketakutan dibuatnya. Tak kuasa menatap wajah sang abang, Safara berlari ke belakang Alexa dan bersembunyi dengan wajah paniknya. Sesampainya di hadapan Safara dan Alexa, Arka semakin menajamkan tatapannya kepada Safara hingga wanita itu terdiam ketakutan dibuatnya.
“Arka, hentikan tatapan tajammu! Kau membuat adikmu semakin ketakutan!” seru Alexa.
Arka menarik Safara ke hadapannya, dan kini Safara telah berada ada di hadapannya dengan Tatapan yang terlihat sangat-sangat ketakutan. Tanpa berkata lagi, Arka langsung memeluk sang adik dengan pelukan hangat kemudian ia menangis tersedu-sedu dipelukan Safara.
Hal itu membuat Safara Alexa dan lima remaja yang melihatnya terkejut sekaligus bahagia karena Arkan sudah mau memaafkan dan berdamai dengan adik kesayangannya. Safara pun membalas pelukan sang Abang tak kalah erat, Ia bahagia karena sama abang telah memaafkan dirinya dan ia berjanji bahwa ia tak akan pernah mengecewakan Arka dan keluarganya kembali.
Ia akan berusaha untuk berubah menjadi wanita yang lebih baik dan lebih berguna bagi seluruh keluarganya dan juga sahabat-sahabat yang paling ia sayangi tak lupa juga ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi Ibu yang baik bagi putranya Sainy.
“Maafkan Abangmu yang telah melukai serta menyakiti hatimu selama ini ... maafkan Abang juga yang telah membunuh anak yang sedang kau kandung kemarin, saat itu ... Abang benar-benar emosi karena kau ... telah membuat Abang lagi dan lagi gagal menjadi seorang ayah seutuhnya."
"Triplets, Sally, dan Sainy telah menyadarkan Abang bahwa memaafkan lebih baik daripada menyimpan sebuah dendam dan sebuah kebencian. Maafkan Abang, Sayang ..., ” sesal Arka di sela-sela pelukannya.
“Nggak Bang, seharusnya ... Fara yang minta maaf. Karena Fara sudah banyak menyusahkan dan menyakiti serta menghancurkan hidup Abang, Alexa, mama dan papa ... maafkan Fara, Bang. Maafkan Fara ..., ” isak Safara semakin mengeratkan pelukannya.
“Nah ... gitu dong, baikan dan damai. Kan enak dilihatnya!” celetuk Samudra tersenyum bahagia.
Mereka melepaskan pelukannya dan tersenyum bahagia, akhirnya mereka semua dapat berbaikan dan berdamai dengan orang-orang di masa lalu. Kini berganti triplets, Sally, dan Sainy yang memeluk Safara erat, dengan senang hati Safara membalas pelukan kelima remaja itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Back Indonesia (END)
ChickLitAlexa Season 2 Setelah tujuh belas tahun lamanya, Alexa kembali ke Indonesia saat menghadapi masalah rumah tangganya dengan Sean. Ia kembali setelah mendengar kabar bahwa sang oma tercinta kini telah lebih dulu menghadapi sang pencipta, di saat Alex...