"Kami pulang" ucap taufan yang sudah melepaskan sepatu dan menaruhnya di rak.
"Selamat datang" balas solar yang sedang duduk manis di sofa ditemani secangkir kopi hangat, terlihat jelas bahwa dirinya belum tidur sama sekali.
Solar menatap heran kedua kakak sulungnya, alisnya terangkat satu melihat keduanya baru saja pulang.
"Habis olahraga kak upan? Tumben sepagi ini, apalagi bersama kak hali"
"Iya" jawab Taufan yang langsung menghempaskan tubuhnya di samping adiknya. "Kak hali yang maksa"
Solar bisa mendengar gerutuan kakak keduanya yang mengeluh capek, padahal biasanya juga selalu olahraga pagi bersama dengan kakaknya yang lain, tapi kenapa saat bersama si sulung Taufan nampak lebih lelah?
"Tumben kak upan sama kak hali, biasanya kalau olahraga bareng kak blaze" ucap solar yang kembali menyeruput kopi hangat nya.
"Habis g bisa tidur lagi, akhirnya kak hali ngajak lari pagi" Taufan menatap kopi milik sang adik, seketika tatapan nya berubah menjadi berbinar. "Solar~ bagi kopinya donk~"
"Dih.... Ogah, kak upan bikin sendiri sana" tolak solar yang berusaha menjauhkan kopi miliknya, dirinya pun sudah menggeser duduknya agar bisa jauh dari sang kakak.
"Ishh... Solar pelit ihh, kalau pelit kuburan nya sempit lho" ucap Taufan ngambek, seketika solar bingung siapa yang berperan sebagai adik disini.
"Kak upan nyumpahin kuburan solar ntar sempit yah" Oke, Taufan membuat adiknya yang terkenal akan kenarsisannya merajuk.
"Makanya gosah pelit! Ama kakak sendiri kok pelitnya minta ampun" kesal taufan, tentu dirinya tak mau kalah dengan si adik.
Lha.... Kok malah berantem?
Halilintar yang sedari tadi menjadi penyimak perdebatan antara kedua adiknya malah diam saja, malas untuk melerai.
Mungkin jika kedua menunjukkan akan menghancurkan rumah baru dirinya akan bergerak.Ciri-ciri kakak yang tak patut dicontoh.y
"Tumben jam segini udah rame" ucap gempa yang baru saja menuruni anak tangga, tentu ia dibuat terkejut akan suara gaduh di lantai bawah, biasanya kan jam segini rumah masih sepi.
"Biasa" jawab halilintar yang terlihat cuek, dibuktikan dengan dirinya yang lebih fokus memainkan ponselnya daripada melerai kedua adiknya.
Helaan napas terdengar dari gempa, sepertinya hari ini akan lebih berat dari hari yang lain. Memutuskan untuk mengabaikan pertengkaran kedua saudara nya, ia memutuskan untuk menuju dapur dan mulai membuat sarapan untuk keluarga mereka.
Tak lama kemudian terdengarlah suara membahana yang mempu membuat orang seketika menjadi tuli.
"KAK UPANNNN AYO KITA LARI PAGI!!! " Blaze langsung menuruni tangga dengan cepat, sebelumnya ia sempat mengecek kamar kakak kesayangannya namun sang kakak tak berada disana.
"Oh.... Blaze lari sendiri aja yah, ufan capek" ucap Taufan yang langsung membuat gestur orang yang kelelahan, padahal detik sebelumnya dirinya masih berdebat dengan solar.
"Kok gitu sih kak.... Kan kak upan udan janji mau lari pagi bareng" ucap blaze tak terima, dirinya sudah berada di samping Taufan dan menggoyangkan lengan sang kakak. "Ayolah kakkk... Temani blaze lari pagi"
"Astaga blaze, akak lelah habis olahraga pagi bareng kak hali" keluh Taufan yang tiba-tiba kepalanya menjadi pening, mungkin karena dirinya belum sempat minum usai olahraga pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✧༺Halitau༻✧ [END]
Romantikhanya menceritakan kisah dua saudara yang berbeda sifat namun saling menyayangi. tanpa mereka berdua sadari kasih sayang itu telah berubah menjadi rasa yang lebih dalam nan kuat. tentu banyak hal yang akan mereka hadapi, tak sedikit gangguan yang...