Baby?!

4.4K 245 142
                                    












Beberapa hari telah berlalu usai kejadian yang amat sangat memalukan bagi pemuda bermanik sapphire, dirinya tak menyangka di umurnya yang masih sangat muda akan kehilangan ciuman pertamanya, dan yang lebih parah adalah pelakunya kakaknya sendiri.

Sejak saat itu Taufan seperti berusaha menjauhi halilintar, walaupun tak dipungkiri dirinya sendiri tak masalah akan kejadian tempo hari. Hanya saja!
Taufan malu!!!! Bisa-bisanya ia ingin halilintar melakukan sesuatu yang lebih daripada sekedar ciuman?!

Oke.... Lupakan, Taufan sudah gila sepertinya.

Kini Taufan memutuskan membuat kue kering untuk pasokan cemilan dirinya dan saudaranya, taufan yang sedang asyik membuat kue terkejut saat mendengar suara keributan dari lantai dua.

'Blaze sama Thorn ngapain dah,main kok g ajak-ajak' batin Taufan yang merasa ditinggal bersenang-senang oleh dua saudara nya.

Disisi blaze, dirinya sedang berlari menjauhi adiknya yang terkenal dengan imut dan kepolosannya.

"KAK BLAZE SINIII, KEMBALIKAN!!!
MATI THORN DIMARAHIN SUNSHINE NANTI!! " kesal Thorn yang memecut larinya, berusaha mengejar sang kakak namun hasilnya nihil karena dirinya yang jarang berolahraga membuat tenaga nya menjadi cepat habis.

"Kalau mau tangkap lah~" ucap blaze dengan cekikikan, ia tak merasa bersalah melihat ekspresi ketakutan sang adik. Emang apa masalahnya dengan dirinya yang kepo akan ramuan yang baru dibuat oleh solar?

"Blaze, Thorn kenapa kalian kejar-kejaran g ajak kakak hm? " ucap taufan mengembungkan pipinya, dirinya sudah berdiri di anak tangga terakhir dan melupakan adonan kue yang barusan ia buat.

"Eh.... Awas kak" ucap Thorn yang melihat blaze berlari tanpa melihat kedepan.

"G mao bleek" ejek blaze yang terkejut karena tiba-tiba lantai yang ia pijak tak ada, dirinya langsung terjatuh di tangga, cairan yang ia bawa terlepas dan mengenai taufan.

PRANKKK

Thorn langsung berhenti dan terdiam, matanya menatap horor pada kumpulan asap yang keluar dari botol ramuan buatan solar yang barusan pecah.

"Alamak.... Habis thorn kena marah sunshine" gumam thorn ketakutan, ia tak memikirkan bagaimana keadaan kedua kakaknya, yang ada di benaknya adalah bagaimana cara agar terhindar dari amukan solar.

"Kenapa nih? " tanya gempa yang mendengar suara keributan.

"E-ehh... Kak gempa... I-itu" gugup thorn, ia kebingungan untuk menjelaskan.

"Ada apa Thorn? " tanya gempa yang masih kebingungan. "Astaga, asap apa itu?! Dan.... Blaze kau tak apa?! " panik gempa yang melihat blaze belum terjatuh kebawah, dirinya memiliki reflek yang cukup bagus.

"A-ah... Laze gapapa kok kak gem" ucap blaze yang masih merinding ketakutan, hampir saja dirinya mencium lantai.

"Ah.... Anu... Tadi... " Thorn pun menjelaskan semuanya kepada gempa yang membuat gempa geleng-geleng kepala.
Ada-ada aja kelakuan adik-adiknya ini.

"Ada apa kak" tanya glacier yang baru saja keluar dari kamarnya, disusul dengan kedatangannya supra dan ice.

Yang lainnya? Mereke sedang menjaga kedai.

"Ah... Itu-" perkataan gempa terpotong oleh suara ocehan.

Semuanya seketika terdiam, ocehan? Suara nya nampak seperti suara anak kecil.

"Aze akal! Humphh-! " ucap suara anak kecil itu, jangan lupakan ekspresi nya yang menampakkan kemarahan namun justru hal itu mengundang kegemasan bagi orang yang mendengarnya.

 ✧༺Halitau༻✧ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang