Tertolak

3K 142 252
                                    











Pagi menjelang siang, sosok pemuda bermanik biru sapphire baru menampakkan maniknya yang indah, ia menyesuaikan pandangannya serta kesadarannya dahulu. Tangannya merasa sedang menyentuh sesuatu yang keras namun juga kenyal, dirinya hendak berbalik, namun sebuah rasa sakit yang bersumber dari bagian bawahnya membuatnya langsung terdiam kaku.

"Ukhhh... " lirihnya menahan rasa sakit itu, kini ia bisa merasakan bahwa seluruh tubuhnya terasa seperti remuk.

"Fan?" halilintar segera bangkit dan mengecek apa yang terjadi pada kekasihnya, dirinya melupakan fakta bahwa mereka berdua masih dalam keadaan tanpa busana sedikitpun.

Taufan yang menatap halilintar segera menabok sang kekasih, apa-apaan dengan ekspresi tak berdosanya itu!? Dirinya kan jadi seperti ini karena ulahnya!! Dengan mengabaikan rasa sakit pada bagian bawahnya, taufan terus memukuli sang kekasih.

"Akhh... Fan... Sakit" keluh halilintar yang kewalahan menerima semua pukulan dari taufan.

"Ini semua karenamu!!! " kesal taufan yang kedua tangannya berhasil di cengkram oleh halilintar.

"Hahh...  Untuk itu aku meminta maaf, tapi... " halilintar sengaja menggantungkan kalimatnya sekedar ingin menikmati raut kebingungan dari kekasihnya. " ini hukumanmu fan, terima saja"

"Aaaaa.... Tapi ga gini juga kaliii" taufan berusaha berontak walaupun hanya berlaku 5 menit saja, setelahnya ia menyesal karena telah bergerak terlalu banyak. " ugh... Tubuhku... "

Halilintar terkekeh gemas dengan tingkah kekasihnya, mau seperti apapun taufan pasti akan terlihat begitu menggemaskan bagi dirinya.

"Istirahat dulu, biar aku ambilkan sarapanmu" halilintar mengecup kening taufan dengan sayang membuat sang empu hanya bisa menggerutu dalam diam.

Halilintar segera menyelimuti tubuh mungil taufan setelahnya ia memakai pakaiannya baru keluar untuk mengambil makanan mereka.

Taufan termenung begitu halilintar keluar dari kamar bernuansa suram itu, bagaimana tak suram kalau warna kamarnya saja didominasi merah dan hitam, yah... Walaupun kamar halilintar lebih rapi dari miliknya sih, tapi tetap saja kamar ini suram kek yang punya!

"Akhh.... Sebenarnya berapa lama sih mainnya.. Duh... Badanku sakit semuanya... " Diam-diam taufan mengutuk sang kekasih, yah... Walaupun tak dipungkiri dirinya juga suka sih. TAPI TETAP AJA BADANNYA SAKIT SEMUANYA!!!

#seminggu kemudian

Setelah sekian lamanya akhirnya taufan berhasil berjalan dengan normal seperti sedia kala, beruntung hali tak menerkam nya lagi selama seminggu ini, kalau tidak sudah dipastikan dirinya masih berbaring diranjang empuk itu.

Kan dia bosan kalau terus menerus mendekam dikamar seharian, mana kamar halilintar suram!

"Kak fan! Makasih ya udah mau nemenin thorn" ucap thorn dengan girangnya, apalagi sang kakak ingin menunjukkan padanya toko tanaman baru.

"Haha... Sama-sama thorn, itung-itung sekalian jalan-jalan , kakak capek harus ngurung diri dikamarnya hali" taufan masih menggerutu pelan mengingat kejadian itu.

"Makanya kak ufan jangan nakal, kan jadinya sakit seminggu" ucap thorn dengan polosnya, dia cuma tau kalau kakak keduanya ini habis menjahili si sulung dan akhirnya dibanting dan kakinya terkilir.

Itu semua gempa yang menceritakannya, sungguh gempa tak ingin adik polosnya ini kehilangan kepolosannya hanya karena dua kakak sulung yang tak bisa menjaga sikap.

Bisa kalian terka bahwa setelah kejadian malam itu gempa menceramahi halilintar hampir 3 jam, pasalnya malam itu gempa yang kamarnya bersebelahan dengan halilintar benar-benar tak bisa tidur.

 ✧༺Halitau༻✧ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang