Solar menguap sekilas dirinya lantas melirik gelasnya yang sebelumnya berisi kopi telah habis, dirinya mengedipkan mata saat menatap jendela yang memperlihatkan sang surya mulai mengintip.
"Aish.... Udah pagi aja" gumamnya, dirinya lantas segera bangkit dan keluar dari kamarnya.
Samar-samar solar mendengar suara orang yang sedang mengobrol dari arah ruang tamu, dirinya yang terheran karena ini masih dini haripun langsung segera menuruni anak tangga dengan perlahan.
Solar hampir menjatuhkan gelas yang ia bawa saat melihat pemandangan yang merusak mata gantengnya. Bagaimana tak merusak mata, ini masih pagi kedua kakaknya yang sudah menjadi sepasang kekasih dengan santainya sedang berciuman.
'Cih.. '
"Ekhem... Ini masih terlalu pagi kak" deheman solar dengan alisnya yang sudah berkedut kesal.
Solar langsung menuju dapur dengan mengabaikan kakak sulungnya yang menatapnya dengan tatapan membunuh dan kakak keduanya yang sedang salah tingkah.
"Ck- pengganggu" gerutu halilintar masih dengan tatapan tajamnya.
"Ekhem... Pagi sekali kau bangunnya solar" terlihat sekali Taufan bertanya seperti itu untuk menghilangkan rasa gugupnya.
"Y-yah... Begitulah kak" jawab solar sekenanya, dirinya benar-benar risih akan tatapan yang halilintar berikan.
"Jangan-jangan kau begadang lagi" tuduh taufan yang menatap solar dengan tatapan mengintimidasi, namun hal itu justru terlihat sangat imut bagi solar.
"Mana ada kak, solar g gadang kok" sebelum diserbu dengan berbagai pertanyaan solar langsung berlari kearah kamarnya.
"Ishh.... Solar! Ufan belum selesai ngomong! " kesal taufan, namun dirinya langsung tersentak saat merasakan lengan kekar sedang memeluknya posesif. "U-uhh.... H-hali? "
"Sshh... Dah diam aja, yuk lanjutin yang tadi" halilintar langsung mendekat kearah leher mulus sang kekasih.
Taufan yang masih kesal langsung menghadang kepala kakaknya yang merangkap menjadi kekasih nya.
"Ga! Ga mau, habis ini pasti gempa akan turun"
"Yodah lanjut dikamar aja" tanpa persetujuan Taufan halilintar langsung menggendongnya ala bridal style dan membawanya ke arah kamarnya.
"HALIIIIIII!!! TURUNINN IHHHH" Taufan memberontak walaupun ia sadar hal yang ia lakukan itu percuma.
Gempa yang baru saja keluar dari kamar melihat tingkah kedua kakaknya, helaan napas terdengar darinya.
'Astaga.... Ini masih pagi lho kak'
______________________________________
Siang ini solar mendapatkan bagian menjaga kedai bersama Taufan dan gempa, seperti biasa dirinya diberi tugas untuk menjaga kasir, gempa yang akan membuat pesanan para pembeli dan taufan lah yang akan mengantarkan pesanan dan mengambil gelas dan piring kotor.
Tanpa solar sadari dirinya sedari tadi asyik memperhatikan kakak keduanya caranya berjalan, caranya menyambut para pembeli, senyuman yang tak pernah luntur dari sang kakak. Semua yang ada pada diri taufan solar perhatikan dengan baik-baik.
Gempa yang sedari tadi melihat perilaku si bungsu langsung berpikir apa yang sedang solar pikirkan sampai menatap taufan seperti itu.
"Kak taufan" panggilan gempa langsung membuat pemuda serba biru itu mendekat.
"Ya gem? "
"Tolong belikan beberapa bahan ini yah, udah mau habis" pinta gempa yang memberikan kertas berisi apa saja yang perlu dibeli dan uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
✧༺Halitau༻✧ [END]
Romancehanya menceritakan kisah dua saudara yang berbeda sifat namun saling menyayangi. tanpa mereka berdua sadari kasih sayang itu telah berubah menjadi rasa yang lebih dalam nan kuat. tentu banyak hal yang akan mereka hadapi, tak sedikit gangguan yang...