Suasana malam yang tenang dan dingin sangat cocok untuk menenangkan pikiran. Terlebih malam yang sunyi dan hening tersebut sangat pas dihabiskan bersama dengan pasangan atau teman untuk obrolan serius. Obrolan serius itu bisa diselingi kopi atau teh yang menenangkan.
Langit begitu megah dan selalu menarik perhatian orang. Tanpa batas, jauh, tidak diketahui dan karena itu bahkan lebih memikat. Cerah, penuh kasih sayang, ceria, menyeramkan, mendung, suram. Tapi itu tidak pernah berhenti menarik orang. Mereka suka mengagumi foto dengan biru biru, mengunduh dengan awan, mengambil foto dengan awan kelabu yang suram.
Tetapi sebagian besar dari semua misteri bagi seseorang penuh dengan langit malam. Itu telah dikagumi dan terpesona sejak zaman kuno. Orang-orang dapat melihat ruang berbintang yang tak berujung selama berjam-jam, karena ada sesuatu yang ajaib, tidak diketahui, beberapa rahasia tersembunyi di dalamnya.Terlihat pasangan ayah anak telah turun dari mobil, sang anak terlihat begitu semangat, kaki kecilnya berlari hingga ia menghentikan langkahnya karena terhalang oleh pintu utama dirumah yang terlihat cukup besar itu.
Suasa rumah sangat sunyi dan gelap, pertanda tak ada seorangpun yang ada didalamnya. Halilintar menghela napasnya, sepertinya seluruh saudaranya lebih memilih camping di RS daripada tidur dikasur yang empuk yang ada dirumah.
Halilintar segera membuka pintu dengan kunci, storm senang akhirnya bisa kembali pulang langsung melepaskan sepatunya dan melemparkannya dengan sembarangan, kaki kecilnya segera menuju ruang keluarga.
"Dasar" halilintar merapikan sepatu yang tadi digunakan oleh storm dan sepatunya.
"Papaaaa... Kok geyap??? " storm kembali kearah papanya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kan kita keluar siang, dan ga ada yang dirumah" halilintar mengabaikan tatapan imut sang anak, ia lebih memilih menyalakan lampu dan segera menuju dapur.
"Yeayy" puas karena rumah sudah terang, storm segera menyalakan TV dan mencari channel yang bagus.
Halilintar membiarkan storm menonton TV, walaupun ia tau seharian tadi storm sudah banyak menonton TV. Dirinya lebih memilih fokus menata makanan yang tadi ia beli sebelum sampai dirumah, tak lupa ia membuat minuman untuk mereka berdua.
"Nonton sambil makan sini" titah halilintar usai menaruh porsi makanan untuk storm.
Bocah itu mengangguk dan segera menuruti perkataan sang papa, kan tadi dia sudah janji untuk menjadi anak yang baik.
Tak ada yang berbicara diantara mereka berdua, storm sibuk makan sambil menonton TV, sedangkan halilintar sibuk makan sambil memainkan hpnya.
Manik beda warna milik storm menatap halilintar yang saat ini fokus ke benda persegi itu, dirinya segera memindahkan brokoli dan beberapa sayuran ke piring halilintar, setelahnya ia berpura-pura tak terjadi sesuatu dan segera menghabiskan makanannya.
Usai memastikan tak ada hal penting lagi halilintar kembali memakan makanannya, storm tersenyum senang karena papanya tak merasa ada yang aneh.
"Ehh?? Kok papa ngasih blokoli ke stolm? " protes storm tak terima.
"Ini milikmu anak nakal" halilintar segera memindahkan sayuran yang storm taruh di piringnya tadi.
"Ihh... Papa cengaja yah! Pasti papa nda suka sayulan telus malah fitnah stolm" kesal storm, dirinya meringis begitu mendapatkan jitakan kasih sayang dari papanya.
"Kau pikir bisa membohongi papamu ini? Jangan mimpi anak nakal" halilintar menunjukkan video yang ada di hpnya, ternyata halilintar sempat merekam apa yang storm lakukan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✧༺Halitau༻✧ [END]
Romancehanya menceritakan kisah dua saudara yang berbeda sifat namun saling menyayangi. tanpa mereka berdua sadari kasih sayang itu telah berubah menjadi rasa yang lebih dalam nan kuat. tentu banyak hal yang akan mereka hadapi, tak sedikit gangguan yang...