5

1.2K 145 1
                                    

Winwin dan wooseok kembali dari dapur dan melihat jaemin sedang berusaha membuat renjun berhenti marah, sedangkan renjun hanya asyik menonton film kartun favorit nya dan memakan eskrim.

"Jaemin?" Jaemin lantas berdiri dan membungkuk pada kedua nyonya Nakamoto itu

"Kau tidak perlu begitu jaem. Dia masih marah?" Ucap winwin yang sangat tau kalau renjun marah akan sangat menyebalkan sekali. Bahkan dia tak akan perduli dengan orang itu sama sekali.

"Hmm." Angguk jaemin dengan wajah datar, tapi winwin sangat tau kalau jaemin tidak suka di diami oleh renjun. Jangan tanyakan kenapa winwin tau, karena jaemin sama dengan yuta sebelas-dua belas. Sama-sama datar dan hanya akan merengek pada pasangannya.

"Sudahlah jaemin, paling nanti dia juga akan luluh." Ucap wooseok gemas dengan pasangan itu, yang satu datar dan yang satu menggemaskan. Sangat cocok sekali.

"Mama, Mama win kami pulang!" Teriak sih bungsu anak wooseok dan adik yuta, Yuto. Sedangkan tiga dominan lainnya hanya diam denhan wajah datarnya sangat mirip dengan yuta dan calon menantu keluarga Nakamoto itu.

"Akhirnya kalian pulang juga. Aku bosan disini." Ucap renjun berdiri lalu diapun langsung memeluk manja lengan haruto dan Yoshi yang lebih besar darinya. Jaemin hanya menatap datar renjun dan kedua orang itu, sedangkan Samuel menahan tawanya karena melihat jaemin yang sepertinya sangat cemburu dibalik wajah datarnya itu.

"Gege?" Renjun lantas melihat kearah anak bungsu pamannya, Nakamoto Asahi itu.

"Wae?"

"Jangan begitu Gege. Kasihan jaemin ge." Cicit Asahi sembari menunduk lalu diapun memeluk lengan wooseok karena tidak terbiasa dengan aura jaemin yang hampir sama gelapnya dengan yuta selaku pamannya.

"Aku tidak mengenalnya. Kalau begitu, haru, Yoshi. Ayo kita istirahat. Gege akan mengantar kalian." Ucap renjun lalu pergi menuju lift yang ada di mansion itu bersama dengan haruto dan Yoshi. Samuel mendekat pada jaemin yang menatap ketiganya dan menepuk bahunya.

"Pergilah. Kau harus berbaikan dengannya. Kau tau? Renjun yang marah sangat menyebalkan sekali." Keluh Samuel.

"Kau mengatai anakku menyebalkan Samuel? Untung saja tidak ada ojisanmu disini, kalau dia sampai tau kau mengatakan itu, dia pasti akan menghukum mu." Ucap winwin sedikit kesal walaupun itu adalah kenyataan.

"Mian Mama win, jangan mengatakannya pada yuta ojisan." ucap Samuel karena dia sangat takut pada yuta.

"Saya akan menyusul renjun." Ucap jaemin datar dan keempatnya hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Aura jaemin ge sangat menakutkan ma, Mama win, oniichan." Ucap asahi pelan.

"Kau benar, dia sama seperti ojisanmu." Ucap wooseok. Dan winwin hanya mengangguk setuju begitu pula dengan Samuel.

Ting!

Di lantai 3 mansion itu, jaeminpun melihat Yoshi yang keluar dari kamarnya.

"Renjun dimana?" Datar jaemin.

"Di dalam kamarnya ge." Ucap yoshi tak kalah datarnya. Jaemin lantas pergi begitu saja sedangkan yoshi masuk kedalam lift.

Ceklek.

Renjun yang membelakangi pintu kamarnya langsung menegang, dia sangat tau kalau itu adalah jaemin. Memangnya siapa lagi yang berani masuk kedalam kamarnya tanpa suara kalau bukan tunangannya itu. Jaemin lantas mendekat dan meletakkan tasnya di sofa kamar bernuansa putih itu. Diapun ikut berbaring disebelah tunangannya itu lalu memeluknya dari belakang, karena jaemin sangat tau kalau renjun pasti tidak tidur.

Black Love (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang