Chapter 1

3.7K 369 1
                                    

"Isis!" Suara teriakan seorang gadis kecil terdengar.

Diikuti langkah kaki cepat yang perlahan terdengar semakin mendekati sosok bersurai pirang di depannya.

Isis de Elmyr, pangeran kekaisaran Elmyr. Laki laki yang kelak akan menjadi putra mahkota dan kaisar masa depan kekaisaran Elmyr.

"Hati hati y/n.." Balas si surai pirang khawatir teman nya terjatuh ketika berlari menghampiri nya.

"Hehehe." Sedangkan si surai raven hanya tersenyum canggung. Mengusap usap kedua tangan nya salah tingkah.

Y/n Achazia, putri dan anak satu-satunya dari keluarga Achazia. Bangsawan bertitle Duke di kekaisaran Elmyr. Seorang gadis bersurai kelam dengan iris merah terang. Sosok hangat yang bisa dengan mudahnya membuat semua orang jatuh cinta padanya.

"Ada apa?" Isis kembali membuka suara. Menatap iris semerah darah di hadapannya dengan pandangan hangat. Sama seperti y/n yang sedari tadi menyuguhkan senyum hangat pada laki laki di depannya.

"Aku mendengar kabar kalau keadaan yang mulia Ratu Thetis membaik. Jadi aku ingin mengunjungi beliau. Dan bertemu dengan mu juga." Jawab y/n santai.

Ini adalah hal yang wajar bagi kedua anak itu. Karena hubungan antara y/n dan Isis sudah cukup dekat sejak mereka kecil.

Lalu setelah itu tanpa pikir panjang Isis menarik pergelangan tangan y/n dengan semangat. Mengajak si surai raven menemui ibunda tercinta nya.

.
.
.

Kekaisaran Elmyr adalah kekaisaran yang didominasi oleh ksatria. Berbeda dengan kekaisaran tetangganya, Edennber. Mereka lebih banyak menghasilkan rakyat yang didominasi oleh ahli sihir.

Namun ada satu keluarga di kekaisaran Elmyr yang bisa dikatakan salah satu sayap kekaisaran yang menyelami ilmu sihir. Dan itu adalah Keluarga Bangsawan Achazia.

Keluarga yang secara turun temurun hanya bisa menghadirkan satu penerus yang memiliki bakat sihir. Dan y/n Achazia. Adalah keturunan keluarga Achazia masa kini yang mendapatkan keberkahan dewa dengan bakat sihir nya.

Namun sayangnya. Ada alasan dibalik sosok y/n yang tidak bisa memakai sihir secara leluasa seperti Ibu dan kakeknya terdahulu.

"Kau melamun y/n." Sebuah suara hangat kembali menyapa indra pendengaran y/n. Suara yang berasal dari anak laki laki bersurai pirang.

Diikuti pandangan khawatir dari laki laki bersurai maroon yang baru beberapa waktu lalu ikut menghabiskan waktu minum teh bersama mereka.

"Aku tidak apa apa yang mulia pangeran." Senyum hangat kembali terlihat di wajar rupawan si surai raven.

"Sudah kubilang kau hanya perlu memanggil ku Isis." Isis kembali menyahuti dengan bibir mungil nya yang kini terlihat mengerucut beberapa centi.

Belum sempat y/n membalas. Suara seorang pelayan yang tergesa-gesa menghampiri ketiga anak itu mengambil atensi mereka. Kabar bahwa kondisi yang mulia Ratu Thetis kembali mengalami penurunan membuat baik y/n maupun Isis dan Bion langsung berlari tanpa memikirkan apapun lagi.

***

"Kau terlihat sangat khawatir y/n.." Bion menatap gadis yang kini berdiri di samping nya. Mereka tidak diperkenankan masuk oleh kepala pelayan. Dan karena itu kedua bocah itu berakhir berdiri tepat menghadap pintu kamar Ratu Thetis.

"Kurasa, sudah waktunya untuk kembali." Y/n berucap pelan. Begitu menyadari seorang ksatria keluarga nya berjalan mendekati mereka.

Bion mengangguk menanggapi. Tersenyum kecil sembari membalas lambaian y/n.

50 menit kemudian

Y/n sudah kembali menginjakkan kaki nya di duchy keluarga Achazia.

Prang!!

Dan yang pertama menyambut perempuan kecil berusia 5 tahun itu adalah suara pecahan beberapa barang.

Skyfall || Isis x Reader [Into the Light Once Again]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang