Chapter 2

2.3K 336 3
                                    

Setelah mendengar penjelasan dari kepala pelayan keluarga nya yang tadi ikut menyambut kepulangan y/n dari istana kaisar. Gadis itu paham kenapa ibu dan ayah nya kembali menghancurkan perabotan rumah.

Bukti perselingkuhan laki laki yang seharusnya ia panggil ayah semakin lama semakin terungkap. Dan ibunya merasa tidak bisa diam saja mengetahui itu.

"Aku akan kesana." Putus si surai raven tanpa basa basi. Membuat Emily yang sedari dulu menjadi pelayan pribadi nya menahan tangan kecil majikannya.

"Jangan nona.. lebih baik anda kembali ke kamar saja." Sorot mata khawatir dari dayang nya menjelaskan seberapa parah keadaan ruangan yang menjadi saksi mata amarah duke dan duchess Achazia.

Namun memang dasarnya keras kepala. Y/n tidak bisa diam saja menerima semua yang terjadi pada ibunya. Sosok yang 6 tahun lalu melahirkannya ke dunia ini.

Y/n berlari tanpa pikir panjang menunju ke ruangan sumber keributan. Dan pemandangan dari ruang itu membuat si surai raven gemetar.

Pecahan kaca berserakan dimana mana. Baik dari vas bunga maupun barang barang antik yang sejak dulu selalu ramai menghiasi ruangan itu. Seakan akan ayah dan ibu nya melempar semua barang yang bisa mereka genggam.

Namun pemandangan yang lebih mengiris hati y/n saat itu adalah sosok ibu nya yang terduduk di depan sang ayah dengan tangan yang terangkat ke udara.

Dan dengan tubuh yang gemetar ketakutan. Y/n berdiri diantara ibu dan ayah nya. Menatap nyalang sosok bersurai pirang yang tangan nya masih berhenti di udara. Sosok yang seharusnya ia panggil 'ayah'.

Lalu beberapa detik kemudian, tangan sang ayah yang sempat tertahan di udara mendarat dengan sempurna di pipi mungil milik y/n. Diikuti baik suara tamparan, makian, ataupun pukulan berulang dari ruangan itu.

Dan hari berakhir dengan y/n kecil yang dikurung di dalam gudang keluarga Achazia selama 2 minggu karena perilaku 'sok kepahlawanan' nya malam itu.

Tapi, walaupun begitu y/n tidak menyesal melindungi ibu nya. Ia bahkan tidak mengeluarkan air mata sama sekali ketika menerima lebam dan bengkak pada tubuhnya yang diakibatkan oleh laki laki yang seharusnya menjadi orang pertama yang melindungi nya.

- Satu bulan kemudian -

Isis dan y/n kembali bertemu. Kali ini tanpa keberadaan Bion, laki laki bersurai maroon dengan kepribadian dingin itu.

Y/n tetap menjadi gadis ceria seperti sebelum sebelum nya walaupun sejak kejadian itu tidak terlewat satu malam pun tanpa siksaan dari sang ayah pada perempuan kecil itu.

Seakan menjadi samsak pribadi ayahnya ketika suasana hatinya sedang memburuk.

kabar mulai tersebar. Baik mengenai perselingkuhan sang ayah yang merupakan Duke keluarga Achazia.

Maupun rumor yang mengatakan kalau keberadaan keluarga itu sudah diujung tanduk. Tapi walaupun begitu kabar bahwa y/n yang merupakan penerus satu satu nya keluarga Achazia mendapatkan tindakan tidak berkemanusiaan dari sang ayah tidak tersebar.

Seakan hanya menjadi rahasia di antara keluarga Achazia dan pelayan di duchy bak istana tersebut.

"Aku sudah mendengar nya dari mulut mulut para bangsawan. Tapi kenapa kamu tidak pernah bercerita sama sekali?" Isis membuka suara. Dia justru semakin khawatir pada perempuan di depannya karena seakan tidak terkena efek apa apa dari semua yang dialami keluarga nya.

"Hahaha. Saya hanya bingung tentang apa yang harusnya diceritakan." Jawab y/n jujur. Senyum hangat nya masih terlihat jelas di wajah cantiknya.

Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa tubuh y/n perlahan terlihat semakin mengurus. Begitu pula dengan iris merah terang nya yang sedari awal memperlihatkan sorot lelah.

"Bagaimana keadaan yang mulia Ratu?" Tanya y/n mengalihkan pembicaraan. Menatap lekat lawan bicaranya.

'Kenapa yaa.. aku tidak bisa berhenti gemetar.' Batin si surai raven. Menyembunyikan kedua tangannya dari penglihatan laki laki bersurai pirang di depannya.

"Ibu sama seperti biasa." Jawab Isis. Senyum sendu terlihat di wajah anak laki laki itu.

Skyfall || Isis x Reader [Into the Light Once Again]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang