Chapter 23

1.4K 194 0
                                    

"Selamat bersenang senang Aishaaaa~" suara hangat y/n yang sedang melambaikan tangan menjadi pengantar kepergian Aisha menuju ke pesta dansa malam itu.

"Sampai ketemu besok pagii ka y/n!!" Balas Aisha tak kalah heboh tentunya.

Lalu setelah menghilang nya Aisha dari jarak pandang y/n. Perempuan itu kembali ke dalam mansion. Dan karena bingung harus melakukan apa y/n berakhir membaca baca dokumen pekerjaan yang ia minta Emily untuk membawakan nya.

- 3 jam setelah kepergian Aisha ke pesta dansa -

"... Jadi mereka sudah mulai bergerak ya." Seringai kecil milik perempuan bersurai raven itu terlihat.

Setelah menerima laporan pergerakan orang orang Edennber dari para ksatria elit bawahan Elio. Y/n mulai merasa semua nya kini semakin menarik.

"Tidak ada salahnya bermain dengan tikus tikus Edennber sebelum aku mati." Kali ini kalimat itu terdengar diikuti oleh suara kekehan si surai raven.

'rasanya sudah lama sekali sejak terakhir aku memberikan perintah pembersihan' batin y/n.

Namun tak lama setelah itu. Y/n tersentak. Dan refleks menoleh pada jendela di dekatnya. Dia merasakan energi samar dari penggunaan benda terlarang 'Artefak'.

"Tidak kusangka tubuh ku yang menyedihkan ini masih bisa bereaksi pada energi sihir samar seperti itu." Guman y/n.

.
.
.

"Huaaa.. sepertinya hari ini benar-benar banyak sekali hal yang terjadi.." Suara Aisha terdengar. Bintang kekaisaran Elmyr itu kini sedang menghabiskan waktu di balkon kamarnya.

"Benar.. banyak sekali kejadian yang terjadi.." jawab Lu, spirit kelas rendah di sebelah gadis itu.

"Tapi untungnya kak y/n baik baik saja selama kita pergi.. eh?" Gumaman Aisha terhenti begitu melihat energi sihir hitam yang masih menguar dari benda 'artefak' yang ia bawa pulang.

"Kenapa cahaya hitam nya masih keluar ya? Bukannya seharusnya sudah berhenti ketika Ashley melepaskan nya..?" Bingung si surai silver.

"Ini adalah energi negatif anak itu yang terkumpul." Lalu tiba-tiba suara pria asing terdengar. Menjawab pertanyaan Aisha.

Karena terkejut dengan kedatangan tamu tiba tiba. Gadis itu melompat menjauh. Lalu membungkuk hormat begitu mengetahui laki laki pemilik suara yang membantu Aisha menjawab pertanyaan nya tadi ialah seorang Raja. Lebih tepatnya Raja Spirit Luminous.

Mereka bertiga (Aisha, Raja Spirit Luminous, dan Lu) sempat berbasa basi sejenak. Sebelum akhirnya Luminous menyuarakan pertanyaan yang mengganggu pikiran nya sejak tiba di mansion tempat Aisha dan y/n tinggal.

"Kau tau siapa pemilik aliran sihir kuat ini? Sejak tadi aku merasa aneh dengan sihir ini." Tanya Luminous.

Aisha tersentak sejenak sebelum tersenyum pahit. Lalu menjelaskan keadaan kakak iparnya dengan rinci pada laki laki bersurai emas di depannya.

Penjelasan panjang yang berakhir dengan mereka berdua diam diam memasuki kamar y/n yang sedang tertidur.

Wajah pucat yang sesekali meringis seakan menahan sakit itu membuat Aisha yang melihat keadaan kakak nya berusaha menahan tangisnya.

"..tidak kusangka dia masih bisa bertahan hidup dengan keadaan yang seperti ini." Luminous bergumam pelan. Tangan laki laki itu terangkat berniat menyentuh dahi si surai raven.

Tak!

Grep!

"Siapa.. anda?" Suara serak y/n terdengar. Tatapannya tajam terlihat begitu wanita itu menatap laki laki yang kini pergelangan tangannya berada dalam genggaman nya.

"Kak y/n! Tenanglah. Beliau ini adalah-" Aisha mencoba menjelaskan kondisi sebelum kesalahan pahaman yang terjadi di depan matanya itu semakin membesar.

***

"Kak Isis!!" Teriakan Aisha terdengar tepat ketika ia melihat sang kakak yang menunggu di portal perbatasan wilayah selatan dengan ibu kota kekaisaran. Diikuti dengan perempuan bersurai silver itu melompat kedalam pelukan Isis.

Sedangkan y/n tersenyum lembut melihat acara temu kangen kedua bersaudara di depannya. Berdampingan dengan Luminous yang entah mengapa, memutuskan untuk ikut pergi ke ibu kota bersama Aisha dan y/n.

"Orang yang berharga bagi ku yaa.." gumanan Luminous seakan mengulang perkataan Aisha sebelum perempuan bersurai silver itu menghampiri kakak nya.

Y/n melirik sekilas. Lalu menahan senyumnya. Ia paham dengan sangat kenapa sosok raja spirit yang kini duduk bersebelahan dengan nya terlihat sangat tertarik pada Aisha.

"Aku memang sangat berterima kasih padamu. Tapi jika sekali saja aku mengetahui kalau keberadaan mu ternyata membahayakan Aisha. Tolong jangan terkejut jika orang yang kau selamatkan ini membalas kebaikan mu dengan mengacungkan pedang nya padamu." Ekspresi hangat yang ditunjukkan y/n sangat mengucapkan itu justru membuat kalimat itu terdengar semakin menakutkan bagi banyak orang.

Tapi karena lawan bicara nya kali ini adalah 'dewa' tentu saja kalimat panjang itu terasa seperti omong kosong. Dan,

Benar sekali.

Raja Spirit Luminous menyelamatkan nyawa putri mahkota Y/n de Elmyr.

Skyfall || Isis x Reader [Into the Light Once Again]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang