Chapter 6

1.7K 302 4
                                    

5 bulan terlewati tanpa terasa.

Y/n yang kini sudah berusia 7 tahun pun dengan kecerdasan nya yang melebihi anak anak seusianya lainnya berhasil memperluas wilayah perdagangan Achazia. Pencapaian itu tentu nya membuat banyak pasang mata yang tertarik menjadikan gadis bersurai raven itu mempelai wanita mereka.

Tapi ibu macam apa yang mengizinkan putri nya menikah di usia sebelia itu.

Walaupun belum debut secara resmi di bangsawan kelas atas. Nama Y/n Achazia sudah menjadi hal yang diketahui semua orang.

Dan karena itu tentu nya banyak rumor yang beredar kalau y/n adalah sosok yang sangat tegas seperti ibunya. Atau penerus satu satu nya keluarga Achazia sangat cantik.

Beberapa kali pula beredar kabar bahwa y/n akan menjadi Pengantin masa depan nya pangeran Isis karena kedekatan mereka.

Selain marak nya berita mengenai keluarga Duchess Achazia. Berita mengenai penobatan pangeran Isis menjadi putra mahkota pun menjadi topik hangat diantara para bangsawan lainnya.

"Permisi nona. Nyonya meminta anda segera mendatangi ruangannya." Emily berucap begitu y/n mempersilahkan pelayan nya itu masuk.

"Baik." Jawab si surai raven.

.
.
.

Suara ketukan pintu kembali terdengar. Disusul suara pintu terbuka. Y/n kemudian menyapukan pandangannya ke ruang kerja sang ibunda.

"Duduklah y/n." Suara duchess terdengar. Y/n tersenyum kecil sembari mengangguk. Ia merasa suara ibu nya kini jauh lebih ramah dari sebelumnya.

"Aku akan menyerahkan posisi pimpinan keluarga Achazia padamu setelah debutante mu. Bagaimana menurut mu?" Tanya sang ibu tepat setelah pelayan yang menuangkan teh untuk mereka berdua keluar ruangan.

"Saya akan mengikuti apapun keputusan ibu." Jawab y/n sembari tersenyum. Toh dia paham niat awal ibunya hanya memberitahu bukan bertanya pendapat.

"Senang mendengar mu menyetujui nya. Achazia pasti akan sangat berkembang dalam pimpinan mu." Ucap duchess kemudian.

Dan pembicaraan mereka tidak berakhir disitu. Mereka masih berlanjut membicarakan beberapa keluarga sekutu bangsawan yang terlihat meragukan. Dan membicarakan seberapa besar kemungkinan pernikahan y/n dan pangeran Isis.

Pembicaraan yang sangat tidak sesuai dengan usia y/n yang baru menginjak 7 tahun.

.
.
.

Satu hari sebelum penobatan putra mahkota.

"Anda harus membicarakan nya dengan kakek anda Isis.." y/n bersuara. Membuat laki laki yang sedang melihat lihat kolam ikan di samping nya tersentak sejenak.

"Yaa.. aku juga berpikir untuk memberitahu kakek besok." Isis tersenyum menatap anak perempuan di samping nya. Y/n balas tersenyum.

Mempertahankan sifat kekanak-kanakan sangat diperlukan bagi y/n. Maka dari itu gadis itu sangat nyaman berada di dekat Isis.

"Y/n.." Isis kembali membuka suara. Memperlihatkan ekspresi serius yang justru terlihat lucu di mata y/n.

"Janji jangan pergi kemana mana ya?" Lanjut si surai pirang.

"Memangnya aku mau kemana?" Tawa renyah milik y/n terdengar. Tawa yang berhasil membuat laki laki kecil bersurai pirang di depan nya terdiam dengan pipi merona merah.

Skyfall || Isis x Reader [Into the Light Once Again]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang