"Saya mendengar kabar anda sakit yang mulia~" goda y/n begitu gadis itu memasuki kamar sang kekasih.
"Ah tuan muda Bion!" Suara jahil yang tadi menggoda Isis berubah menjadi bersemangat begitu menyadari keberadaan Bion di sisi kiri tempat tidur kekasihnya.
"Kenapa kamu terkesan lebih senang bertemu dengan Bion daripada dengan ku?" Tanya Isis yang tanpa angin tanpa hujan sudah masuk kedalam pelukan y/n.
Laki laki itu mengistirahatkan kepalanya di pundak kecil y/n bersamaan dengan y/n yang mengusap lembut surai pirang milik Isis.
"Saya akan lebih senang jika bertemu anda yang dalam keadaan sehat yang mulia." Jawab y/n tersenyum lembut.
"Isis.."
"Hm?"
"Sudah berapa kali ku bilang untuk memanggil ku Isis saja!" Kesal si surai pirang pada akhirnya. Namun justru dibalas dengan kekehan y/n.
Hari itu diakhiri dengan Bion yang muak melihat sepasang kekasih berbagi kasih sayang di depannya. Dan y/n yang lelah dengan tingkah kekasihnya yang keras kepala.
Namun walaupun begitu y/n tetap dengan sepenuh hati mengurus Isis yang sedang sakit.
.
.
.Hari sudah berubah malam. Dan Isis sudah terlelap dalam tidurnya. Bion dan y/n pun akhirnya memilih kembali ke kamar mereka masing masing.
"Anda menginap juga tuan muda?" Tanya y/n basa basi.
"Iya, kamu juga boleh memanggil ku Bion saja." Balasan dari si surai maroon justru membuat y/n terkekeh.
"Kau menginap di istana nya yang mulia putri Aisha kan? Biar kuantar." Lanjut Bion. Menawarkan diri. Y/n yang awalnya menolak pun terpaksa mengiyakan karena laki laki di samping nya sama keras kepala nya dengan calon tunangannya itu.
Perjalanan menuju istana Putri cukup menyenangkan. Karena pembicaraan diantara mereka berdua tidak cepat berakhir. Dari yang awalnya membicarakan tingkah Isis sampai akhir nya membicarakan bintang bintang terang yang malam itu menghiasi langit.
"Terimakasih sudah mengantar saya Bion. Selamat malam." Pamit y/n sebelum menutup pintu kamar nya. Kamar yang tepat bersebelahan dengan calon adik iparnya.
"Bukan masalah. Saya juga senang bisa menghabiskan waktu bersama mu y/n." Balas Bion ketika si surai raven sudah menutup pintu kamar nya.
***
Keesokan pagi nya yang mulia Raja dan Ratu mengajak Aisha dan Y/n makan bersama karena kebetulan y/n sedang berada di kawasan istana.
"Ka Isis pasti marah kalau tau dia tidak diajak." Ucapan Aisha membuat y/n terkekeh ikut membayang reaksi laki laki itu.
Sarapan berjalan hangat seperti biasanya. Ia merasa sangat diterima di keluarga kekaisaran. Namun walaupun begitu. Tidak bisa dipungkiri kalau gadis itu masih memiliki perasaan waspada dan takut tiap bertemu Kaisar Tyron dan Pangeran Isis.
Rasa waspada seakan ada bayaran dari kehangatan keluarga yang sekarang ia terima sedang menanti nya.
"Kak y/n?" Suara Aisha membuyarkan lamunan y/n. Membuat y/n salah tingkah sendiri karena ketahuan melamun.
"Kakak mau langsung menemui kak Isis?" Tanya Aisha seakan paham kalau perempuan di depannya sedang merasa tidak nyaman.
Sisi dewasa milik Aisha yang terkadang disyukuri oleh y/n. Namun tidak jarang pula y/n khawatir pada perempuan berusia 7 tahun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skyfall || Isis x Reader [Into the Light Once Again]
Fanfiction[Isis de Elmyr x Reader] Gadis cerdas yang disukai semua orang dan memiliki kepribadian kuat namun sayangnya ia terlahir dengan tubuh yang rentan. Teman masa kecil Isis, dan merupakan putri satu satu nya keluarga Bangsawan Achazia. Perasaan mereka...