- Y/n POV -
"..n!"
"...y/n!"
"Y/n Achazia!" Suara nyaring milik Isis adalah hal pertama yang menyambut ku.
Ah.. ternyata aku tidak jadi mati..
Bagaimana mereka bisa menekan energi sihir ku?
"I..sis?" Suaraku susah keluar.
Sial rasa menjijikkan dari racun itu masih terasa di tenggorokan ku..
Indra pendengaran ku belum kembali?
Bukannya tadi aku bisa mendengar panggilan Isis?
Apa yang sedang mereka bicarakan..?
Oh.. pandangan ku pun masih buram..
Apa bisa kembali dengan sempurna?
"Yang.. mulia.. I..sis.." sial benar benar deh tenggorokan ku..
"Y/n.. kamu bisa mendengar ku?" Wah.. sudah terdengar..
"Isis.." tubuhku lemas..
Mata ku berat..
Bisakah aku tertidur lagi..?
"Tidak! Jangan pejamkan matamu y/n!" Suara Isis kembali terdengar..
Tapi aku mengantuk..
"Kak y/n! Jangan tutup mata yaa!" Ada Aisha juga..?
Apa yang sebenarnya terjadi..?
Hangat..
Siapa yang memeluk ku?
Oh.. Isis yang memelukku.. kenapa dia menatapku begitu..?
Jangan menangis Isis.. aku kan tidak jadi mati..
- Y/n POV end -
.
.
.Sudah 3 hari sejak y/n berhasil terlepas dari masa kritis nya. Namun tanda tanda gadis itu akan membuka matanya belum terlihat.
Dan tentu hal itu membuat Isis dan Bion resah. Mereka takut kejadian 6 tahun lalu kembali terulang lagi.
"Tunggu.. jadi kamu bisa memanggil spirit..? Ah itu yang kamu sembunyikan ketika kita bertemu di perpustakaan ya?" Suara Isis terdengar. Berbincang dengan adik nya sembari menunggu sang kekasih membuka matanya.
"Limie bilang kondisi kak y/n sudah jauh lebih baik.. tapi kenapa kak y/n belum bangun yaa.." ucapan Aisha sangat tidak menjawab pertanyaan Isis.
Dan pembicaraan itu membuat Bion terkekeh.
"Jawab pertanyaan ku Aisha..." Pinta Isis memelas. Kembali membuat Aisha dan Bion tertawa.
"Iya kak.. maaf aku menyembunyikan nya dari mu.." Aisha tersenyum canggung menatap wajah kakak nya.
"Kak Isis.. aku rindu di peluk kak Y/n" kali ini si surai silver menatap y/n yang masih tertidur dengan damai.
"Kalau itu aku juga rindu.." Isis membalas lesu.
"Berarti hanya aku yang belum di peluk y/n yaa..?" Kali ini Bion pun ikut berbincang.
"Tidak boleh tuan muda, kak Y/n punya ku."
"Tidak. Jangan berbicara hal yang tidak masuk akal Bion." Jawab dua bersaudara itu bersamaan.
"Hahahahaha.. iya iyaa aku punya kalian." Tawa renyah y/n terdengar.
"Tuh, kak y/n saja bilang begitu." Aisha tersenyum penuh kemenangan.
"Tunangan ku memang paling mengerti aku." Kali ini Isis yang tersenyum senang.
Berbeda dengan Bion yang menatap y/n yang telah membuka mata dengan tatapan terkejut.
5 detik
10 detik
15 detik
"Y/N!" "KAK Y/N!!" teriak Isis dan Aisha sembari melompat memeluk y/n yang masih terbaring tak berdaya.
"Kenapa malah menangis.. hahaha" kekehan y/n kembali terdengar. Gadis itu pun mengusap air mata yang membasahi wajah Isis dan Aisha.
***
3 Minggu kemudian
Y/n yang sampai saat ini masih dipaksa seluruh keluarga kekaisaran untuk tinggal sementara di istana pangeran sampai sembuh 100% pun pada akhirnya mendapatkan izin berjalan jalan dari sang calon ayah mertua.
Dan kesempatan yang sangat jarang ini digunakan gadis itu untuk membaca novel di bawah pohon. Itulah niat awalnya sebelum dua kakak beradik ini tiba tiba datang tanpa angin tanpa hujan.
"Ayah sudah tau siapa dalang asli dibalik rencana ini." Suara Isis yang terdengar serius membuat mau tidak mau y/n ikut mendengarkan.
"Kalian tidak terlihat terkejut.." lanjut si surai pirang cemberut. Membuat y/n gemas tanpa laki laki itu sadari.
"Ada hubungannya dengan Edennber ya?" Y/n yang selama 3 Minggu ini terkurung di dalam kamar sudah pasti saking bosannya dia menelaah mencari benang merah sendiri atas dalang dari kejadian ini.
Dan yang membuat y/n terkejut adalah. Tubuh Aisha yang tersentak ketika ia menyebutkan 'Edennber'
KAMU SEDANG MEMBACA
Skyfall || Isis x Reader [Into the Light Once Again]
Fanfiction[Isis de Elmyr x Reader] Gadis cerdas yang disukai semua orang dan memiliki kepribadian kuat namun sayangnya ia terlahir dengan tubuh yang rentan. Teman masa kecil Isis, dan merupakan putri satu satu nya keluarga Bangsawan Achazia. Perasaan mereka...