Chapter 17

1.2K 213 0
                                    

Dan untuk pertama kali nya y/n menangis di depan calon tunangannya. Menceritakan masa lalu nya termasuk hal yang sangat dihindari oleh y/n.

Namun ia merasa kekasihnya harus mengetahui hal ini. Agar mereka tidak menyesal dengan keputusan mereka untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

"Isis.. bisakah.. saya percaya pada anda?" Suara y/n yang masih bergetar membuat laki laki bersurai pirang di depannya ikut merasa sakit.

"Y/n.. aku bersumpah dengan membawa nama kekaisaran Elmyr untuk tidak mengkhianati kepercayaan mu dan melukai mu dengan sengaja." Kalimat yang keluar dari lisan laki laki bersurai pirang di hadapannya membuat y/n tercengang.

"Anda tidak perlu sampai melakukan itu.." lirih y/n pelan.

'karena jika yang mulia meminta saya untuk bersumpah akan selalu bersama anda pun saya tidak yakin bisa melakukan nya.' lanjut y/n dalam hati.

Entah kenapa gadis itu merasa sedang membohongi perasaannya sendiri dan perasaan orang di depannya.

"... Aku juga mau membuat pengakuan pada mu y/n." Kali ini Isis bersuara. Tangannya terangkat mengusap lembut punggung tangan y/n yang sejak tadi diletakkan diatas meja yang menjadi sekat diantara mereka.

.
.
.

"Apa.. pada akhirnya kamu juga akan meninggalkan ku, Y/n..?" Inti dari cerita panjang mereka berdua berada pada kalimat terakhir masing masing orang.

Y/n Achazia, gadis yang sejak kecil selalu menerima hal hal traumatis dari ayah kandungnya, sosok yang seharusnya menjadi orang yang paling pertama melindungi nya.

Kehilangan rasa percaya nya pada semua laki laki dan title pernikahan.

Sedangkan..

Isis de Elmyr, laki laki yang walaupun hidup dalam keluarga yang saling menyayangi satu sama lain. Ia pernah merasakan rasa sakit kehilangan seseorang yang sangat berharga. Dan dipaksa menutup hati ketika masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu.

Laki laki yang takut ditinggalkan dan menjadi alasan menghilang nya orang tersayang nya lagi dalam hidupnya.

'Semua pasti akan lebih mudah jika tubuh ku jauh lebih kuat.' batin y/n. Masih menunduk tanpa punya keberanian untuk menatap lawan bicaranya.

"Walaupun kamu ragu. Tapi aku percaya pada mu. Dan kamu tidak perlu takut mengkhianati rasa percaya ku." Isis beranjak dari tempat nya duduk. Dan berjalan perlahan menghampiri y/n.

Tangannya lagi lagi mengusap lembut pipi gadis bersurai raven itu dan sesekali merapikan anak rambut yang terlihat berantakan.

"Karena mempercayai mu adalah pilihan ku." Lanjut si surai pirang. Mengecup punggung tangan y/n.

***

"Tolong.. beri aku waktu bernapas y/n.." Suara seorang laki laki bersurai raven terdengar. Di depannya bisa dilihat tumpukan kertas dan buku yang sudah menggunung.

"Baiklah, kita istirahat 30 menit." Akhirnya perempuan itu mengalah.

Sudah 3 hari terlewati sejak debutante nya dan sekarang panggilan nona yang biasanya melekat di depan nama y/n Achazia sudah berganti dengan Nyonya muda.

Dan tepat sehari setelah debutante. Elio kakak sepupu y/n yang hanya berbeda dua tahun itu sudah tiba di duchy Achazia. Bersamaan dengan sang ibunda yang kini tinggal di daerah pinggiran wilayah kekuasaan Achazia mencari kedamaian.

Dan sejak sampai nya Elio. Kini giliran y/n yang memberikan siksaan materi dan ilmu pada laki laki itu.

"Pesta pertunangan mu dua hari lagi kan?" Tanya Elio memecah keadaan. Y/n mengangguk menanggapi. Gadis itu masih sibuk memeriksa hasil pekerjaan kakak sepupu nya itu.

"Ah.. El, tolong jangan melakukan pembersihan duchy jika aku sudah menikah nanti.." entah kenapa tiba tiba y/n merasa harus mengatakan itu.

Karena tidak disangka sangka kakak sepupu nya tumbuh menjadi pribadi yang lebih brutal dan kejam daripada yang dia bayangkan. Seakan akan laki laki itu akan kehilangan kendali ketika y/n tidak memperhatikan nya sedikit.

"Tenanglah. Aku tidak akan membunuh orang orang yang kau sayangi." Balasan dari Elio membuat y/n bisa bernapas lega.

Tapi, napas lega itu tidak berlangsung lama. Karena rasa sakit yang familier terasa mulai menghampiri tubuh ramping nya.

"Sial.." maki y/n pelan begitu menyadari pandangan nya kembali memburam. Diikuti rasa nyeri di jantung nya.

"Y/n!" Elio yang menyadari nya langsung bergegas menangkap tubuh adik sepupu nya. Darah segar terciprat mengotori gaun yang dikenakan gadis itu seiring suara batuk dan erangan kesakitan yang terdengar. 

Dan perlahan iris merah terang milik pemimpin keluarga Achazia menutup perlahan. Bersamaan dengan hilangnya kesadaran gadis bersurai raven itu.

Skyfall || Isis x Reader [Into the Light Once Again]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang