6 tahun setelahnya
Debutante y/n Achazia tinggal menghitung hari lagi. Setelah itu posisi pemimpin duchy Achazia sepenuhnya menjadi hak milik y/n.
Diikuti pengumuman dan pesta pertunangan putra mahkota Isis de Elmyr dan y/n Achazia sebagai penutup festival musim panas.
Jadi. Baik di istana kaisar maupun duchy Achazia saat ini sedang dalam masa sibuk sibuk nya.
"Nona y/n ada surat dari yang mulia putri Aisha." Ucap Emily tiba tiba. Y/n yang saat ini sedang mencoba gaun terdiam sejenak. Sebelum gadis itu melompat kearah nampan yang dibawa pelayan kesayangan nya tersebut.
Tidak perlu waktu lama untuk membaca nya. Inti dari surat itu adalah Aisha memberikan kabar bahwa Isis sedang terkena flu. Dan bertanya apa akan berkunjung dalam waktu dekat.
"Emily, tolong panggil Biel." Y/n berucap tiba tiba dengan wajah penuh senyum bermakna.
Biel yang dulunya adalah ksatria yang kini sudah naik jabatan menjadi ajudan pribadi y/n Achazia. Walaupun begitu dalam waktu tertentu laki laki itu tentu tetap menjadi ksatria.
"Nona memanggil saya?" Tidak perlu waktu lama sampai orang yang barusan dipanggil datang.
"Tolong kosongkan jadwal ku untuk dua hari kedepan. Aku mau berkunjung ke istana." Tampang polos y/n membuka Emily yang mendengar nya berusaha menahan tawa.
"T-tapi nona.."
"Terimakasih Biel." Tidak membiarkan ajudan nya berbicara y/n kembali mencoba beberapa gaun untuk persiapan debutante nya.
Walaupun seenaknya sendiri. Y/n tetap melaksanakan tanggung jawab nya. Jadi sebisa mungkin dia menyicil apa yang seharusnya dia kerjakan besok, di hari ini.
Dan itu yang membuat Biel masih bertahan di sisi nya dengan kewarasan.
.
.
."Kak y/n!!" Aisha berlari melompat dalam pelukan y/n begitu melihat si surai raven menuruni kereta kuda nya.
"Aishaa!!" Balas y/n tak kalah rusuh.
Baik Emily dan dayang istana Putri Kaisar yang melihat itu hanya bisa tertawa kecil. Karena di mata Aisha. Y/n sudah seperti kakak kandung nya sendiri. Sama seperti y/n yang menganggap Aisha adik menggemaskan nya.
"Kakak menginap?" Tanya Aisha antusias. Y/n balas mengangguk.
"Bibii tolong siapkan kamar untuk kak y/n yaa.." Aisha yang masih bermanja-manja pada y/n meminta tolong pada beberapa pelayan istana nya.
"Terimakasih!" Senyum hangat diberikan oleh y/n kepada pelayan pelayan yang akan mempersiapkan kamar untuk nya.
"Saya juga akan membantu nona." Emily pun ikut menawarkan diri. Yang tentunya diangguki oleh y/n.
"Aisha, aku mau menyapa Ratu dan Kaisar dulu yaa.." jelas y/n. Membuat Aisha mendadak langsung cemberut.
"Ibu dan ayah!" Seakan menegur nya yang tidak memanggil calon mertua nya dengan panggilan yang benar Aisha membetulkan. Membuat y/n reflek tertawa.
Setelah terbebas dari adik kecil nya. Y/n bergegas menemui Ratu Iris dan Raja Tyron. Karena sejujurnya gadis itu cukup mengkhawatirkan keadaan laki laki yang akan menjadi tunangan nya beberapa hari lagi.
***
Y/n kini sudah sampai di istana pangeran. Ia sedang berjalan santai menuju kamar kekasihnya. Beberapa pelayan yang berpapasan dengan nya langsung memberi hormat tanpa basa basi.
Tak lama kemudian perempuan bersurai raven itu tiba di depan kamar Isis. Namun sebelum masuk y/n tentu meminta butler yang berjaga untuk meminta izin masuk terlebih dulu dari si empunya kamar.
"Yang mulia, ada yang ingin bertemu dengan anda.." suara pelayan itu terdengar dari tempat y/n berada.
"Seperti nya aku sudah bilang aku menolak semua kunjungan karena sedang sakit." Kini suara Isis yang terdengar. Membuat y/n menahan tawa nya.
"Itu.. tapi yang datang adalah Nona Achazia." Suara pelayan itu kembali terdengar.
"Y/n?!" Teriakkan terkejut Isis berhasil membuat y/n meloloskan kekehannya.
"Iya.. apa perlu saya tolak juga?" Tanya pelayan itu lagi.
"Tidak! Minta dia tunggu sebentar!" Nada panik dan senang yang tercampur dalam suara Isis entah kenapa membuat y/n merasa terhibur. Setelah itu langkah kaki tergesa-gesa mulai terdengar.
Dan tidak butuh waktu lama sampai pelayan itu mempersilahkan y/n masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skyfall || Isis x Reader [Into the Light Once Again]
Fanfiction[Isis de Elmyr x Reader] Gadis cerdas yang disukai semua orang dan memiliki kepribadian kuat namun sayangnya ia terlahir dengan tubuh yang rentan. Teman masa kecil Isis, dan merupakan putri satu satu nya keluarga Bangsawan Achazia. Perasaan mereka...