L's ws 10

9 6 1
                                    


"Akkhhh" teriak Lesya kesakitan, bukan karena jatuh. Melainkan lengannya yang diseret kasar oleh seseorang.

Tak hanya seseorang tapi segerombolan orang membawa Lesya dengan dua orang menyeret nya kasar bahkan tak bisa dibilang kasar namun, sadis!!.

"Hai Little Girl, kita kembali dan...."

"Melukai tubuh mu" kata yang terdengar mengerikan itu berasal dari Arkar

Ya... Arkar dan gerombolan gengnya-lah yang sudah membawa Lesya kegudang bekas ruang laboratorium yang memang sudah lama tak digunakan.

Bahkan sebelum Lesya sekolah disini, maka dari itu Lesya tak tahu tempat ini, berbeda dengan geng King Diamond yang memang sudah lama, mungkin sejak tahun kemarin atau kelas sepuluh.

"NO BODY WANTS ME." teriak Lesya lantang, ia sedikit demi sedikit menghilangkan rasa takutnya pada mereka.

"Siapa bilang, kita ingin tubuhmu tersiksa karena kita, siap-siap saja kita bully balik setelah lo enak-enak libur lima hari, huh!!" jawab Arkar yang masih menggunakan raut datar dan dinginnya.

Ditariknya rambut panjang Lesya dan dahi Lesya dibenturkan dengan keras oleh Arkar. Kedua abang kembar Lesya pun melihat dengan jelas apa yang telah dilakukan oleh ketuanya itu.
Namun lagi-lagi mereka hanya acuh tak perduli dengan adiknya.

Lesya pingsan dengan keadaan dahi bagian kanan yang sudah berdarah. Tak ada satu orang pun yang menolongnya, padahal disana banyak yang menatapnya iba.

Siswa berjumlah kurang lebih dua puluh lima orang itu hanya berdiam menunggu Lesya sadar dari pingsan yang sudah lumayan lama.

Empat menit enam detik...

Lesya terbangun dengan keadaan dahi kanan berdarah bahakan darahnya sudah kering, rambut yang acak-acakan, tak hanya rambut. Seragam putih abu-abu khas SMA itu pun juga ikut teracak-acak.

"Aws..." ringis Lesya yang merasakan badannya remuk dan susah untuk digerakkan,

"Sudah bangun, hm?." pertanyaan bodoh yang sengaja Arkar lontarkan, sudah jelas-jelas gadis itu bangun masih saja bertanya.

Ditariknya tubuh ramping nan ideal gadis itu dan di dudukkannya pada kursi, kedua tangan dan kakinya pun juga di-ikat.
Tak terlalu kencang hanya saja mampu membuat kulit putih itu menjadi terluka dan perih.

Disiramnya rambut Lesya dengan berbagai macam jenis jus, mulai dari jus melon, alpukat, mangga, dan teman-teman lainnya.
Tak hanya jus, Tepung, telur, air mineral dan sayatan pisau Lesya dapatkan. Pipi kanan, bahu kanan, lengan kanan dan kirinya, tak lupa kaki jenjang sebelah kiri tersebut tersayat pisau tajam yang dilakukan oleh Arkar, Damar dan Agatha.

Dilepasnya ikatan pada kedua tangan dan kedua kakinya. Dipaksakan berdiri sekuat sisa tenaganya Lesya berdiri dengan sedikit nyaris ambruk.

Sakit...

Perih...

Itulah yang Lesya rasakan saat ini. Rasa tak kuat untuk tetap membuka mata sudah menyerang hebat dalam tubuhnya.

Brukk...

Lesya terjatuh dengan tangan masih menyangga tubuh atasnya, ia mendongak.
"kenapa kalian jahat? Ini sakit, hiks..." tanya Lesya lirih nyaris tak bersuara.
Saat itu juga dan detik itu juga Lesya benar-benar terjatuh tak sadarkan diri.

"Kal... Kal... Kalian keterlaluan gayss." kata itu terlontar dari Kenan yang sudah menahan emosinya.

Memang mereka menculik Lesya bertujuan untuk membully-nya, bukan bertujuan membunuhnya perlahan seperti ini.

"GAK KAYA GINI BULLY NYA, BULLY SIH BULLY TAPI JANGAN KETERLALUAN SEPERTI INI. ADA BATASNYA KALIAN MEMBULLY LESYA."

"KITA EMANG MENCULIK LESYA DAN BERTUJUAN BUAT BULLY DIA, TAPI INI DILUAR RENCANA KITA. KALIAN MALAH BULLY LESYA DENGAN SADIS, NGAK CUMA SADIS BAHKAN KALIAN BERTIGA. LO ARKAR, DAMAR AND AGATHA, KALIAN BERTIGA UDAH KAYA PSIKOPAT."

"TANPA KALIAN SEMUA SADARI, KALAU KALIAN TERUS-TERUSAN NYAYATIN TUBUH LESYA SAMA AJA KALIAN MEMBUNUH LESYA DENGAN PERLAHAN, AKHHH SIALAN EMANG KALIAN SEMUA, GOBLOK LO PADA." bentakan demi bentakan Kenan lontarkan.

Mereka semua terdiam, mencerna apa yang dikatakan oleh Kenan, 'Ada benarnya juga.' batin mereka

Dengan sigap Kenan mengendong Lesya membawanya kedalam mobil yang ia bawa, kebetulan motornya sedang bermasalah sehingga ia membawa mobil ke sekolah.

Setelah Lesya dibawa kedalam mobil dan dipasangkan sabuk pengaman, ia segera melaju cepat. Sudah tak perduli apa yang teman-temannya lakukan di gudang

Berbeda dengan para siswa yang digudang tadi. 'Sangat menyesal' dua kata yang mewakili perasaan mereka semua.

Saat sudah sampai di Rumah Sakit terdekat, Kenan dengan segera kembali menggendong Lesya yang deru nafasnya mulai melemah..

Kenan berteriak memanggil perawat agar segera mengambil bankar untuk Lesya dan dengan cepat di bawa ke IGD.

Wonogiri, 24 nov 2021
Night, 19.22 WIB

Lesya's Wish [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang