"Ap...." Lesya terkejut dengan kedatangan Renzo, ia kira Bi Marti yang datang.
"Turun"
"Turun kemana bang?"
"Sarapan."
Tanpa menunggu jawaban dari Lesya, Renzo pergi dari kamar Lesya, lebih tepatnya depan kamar Lesya. Entah kenapa Renzo tiba-tiba ingin mendatangi kamar adiknya, namun tak tahu alasan apa yang pas untuk bertemu adiknya.
WHAT, Adik? membuat tak yakin untuk mempercayainya. Mengakui saja enggan, dan sekarang??? ahh sudah lah.
Lesya menuruni anak tangga satu persatu dengan santai, sesampainya diruang makan ia menyeret kursi untuk la duduki dan menyapa ke-empat Abang dan Papanya.
Sarapan pun dimulai dengan berdoa dan diakhiri dengan berdoa juga.
Semua menuju garasi, berbeda dengan Lesya yang langsung menuju depan rumah menunggu ojek yang sudah ia pesan sebelum sarapan tadi di mulai.
Tak perlu menunggu lama, ojek yang Lesya pesan pun datang dan memberi helm untuk Lesya kenakan. Dengan hati-hati Lesya menaiki ojek tersebut dan ojek itu segera menjalankan motor nya.
Sampai sudah Lesya didepan gerbang sekolah, ia mulai berjalan melewati kelas demi kelas dengan tatapan sinis, tak suka, jijik dan tatapan iba menyertai langkah gadis itu.
Lesya sudah sampai di kelas nya, ia mulai menduduki kursi. Bel sekolah yang menandakan pelajaran pertama
berbunyi.
Semua murid mulai berdatangan memasuki kelas masing-masing. Guru mapel yang mengajar pun sudah datang dengan buku nilai dan catatan sikap siswa/siswi ditangan nya.
Bapak guru itu mulai membaca doa yang diikuti semua murid di kelas tersebut sebelum pelajarannya di mulai.
Berdoa pun sudah selesai, dan materi mulai dibahas satu demi satu agar para siswa/siswi paham dengan yang dimaksud.
"Semua paham atas yang dijelaskan saya?" tanya Pak Irwan selaku pengampu mata pelajaran Matematika.
Mereka mengangguk paham tak terkecuali si gadis cantik yang tak lain adalah Lesya. Penjelasan pun dilanjut hingga materi pada hab tujuh.
"Jika kalian sudah paham dengan yang saya jelas kan materi nya tadi, siap kan diri dan pikiran kalian untuk ul....
Kringgg.....
Bel istirahatlah yang memotong pembicaraan Pak Irwan tadi.
"To The Poin anak-anak, minggu depan ulangan harian. Sekian dari saya terima kasih dan selamat beristirahat, saya pamit." ucap Pak Irwan dan beliau pun melenggang pergi.
Semua murid di kelas itu mulai berlarian menuju kantin dengan 'Demi makan siang, aku rela berdesakan' pikir mereka.
Dengan tak sengaja Lesya bertabrakan dengan seseorang saat dirinya hendak pergi kekantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan akibat memikirkan materi Matematika yang sungguh ruwet tadi.
"Aduh...maaf ya Lesya ngak sengaja." ucap Lesya meminta maaf tanpa memandang siapa yang ia tabrak, hanya menundukkan kepalanya saja. Takut jika ia dibully karena tak sengaja menabraknya.
"Wah wah ngak usah dicari pun dateng juga nih anak, menyerahkan diri, hm?
'Suara itu?' batin Lesya. la segera mendongak melihat siapa yang berbicara.
Anggota inti Geng King Diamond yang tak sengaja Lesya temui, salah satu dari mereka yang juga tak sengaja Lesya tabrak.
Arkar, si ketua geng itu yang Lesya tabrak dengan tak sengajanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/325518768-288-k923378.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesya's Wish [SELESAI]
Fiksi Remaja"Aku ingin bahagia, apa itu salah? sampai kapan aku seperti ini?." Ini menceritakan kehidupan seorang Alesya Salsabila, seorang gadis yang tak pernah dianggap ada oleh keluarganya. Ia dipaksa agar mau menerima perjodohannya dengan Rajendra Arkar Ma...