Happy reading
.
.
.Calista duduk di bangku taman belakang sekolah sambil merenung.
Alisnya merengut penasaran. "Tadi aku aktingnya bagus nggak sih?" Tanya Calista ke diri sendiri.
"Semoga aja banyak yang kasihan dengan hidupmu Calista. Dengan begitu kau akan punya banyak pendukung." Lanjut Calista penuh harap.
"Jadi, Lo cuma akting Cal?" Tanya seseorang yang baru tiba di taman belakang. Dia Kayla.
Tubuh Calista menegang, tapi setelah tau asal suara, Calista merasa lega sendiri. "Iya dong, gimana menurutmu? Bagus kan?!" Bangga Calista.
"Lo bukan Calista!" Ucap Gilang tiba-tiba yang sedari tadi menatap Calista intens. Ya, sifat Calista sekarang sangat berbeda dengan Calista yang ia kenal.
Calista diam, ia menatap Gilang lekat.
"Kau bukan manusia biasa Gilang." Ucap Calista menatap Gilang serius.
Degg
Ucapan Calista membuat Gilang diam. Gilang tak menyangka Calista mengetahui rahasia yang selama ini ia rahasiakan.
"Anjir gue penyihir!!?" Ucap Kayla pura-pura terkejut.
Calista dan Kayla saling tatap, sedetik kemudian mereka tertawa. Sejak pertemuan pertamanya kemarin, Calista dan Kayla menjadi semakin dekat. Calista juga telah menceritakan rahasianya kepada Kayla kecuali identitasnya sebagai putri Emerald kingdom.
Salahkan saja si Kayla yang sangat niat menjadikannya guru. Malam hari setelah kejadian apa, kayla datang ke apartemennya dengan senyum polos yang jelas membuatnya ingin membuang orang itu ke hutan.
"Ekhem." Gilang berdehem berusaha tidak canggung. Ia menatap Kayla dan Calista, lalu tertawa kikuk.
Setelah tawanya reda, kini Calista menatap Gilang serius. Ia akan menceritakan semuanya pada Gilang. Ia tau Gilang orang baik. Gilang juga yang selalu menjaga Calista sejak keluarganya mengabaikannya tanpa sepengetahuan Calista.
"Gilang, aku akan jujur padamu. Benar apa katamu aku bukan Calista, maksudku tubuh ini memang Calista, tapi jiwanya berbeda." Ucap Calista menatap Gilang serius.
"Nama asliku Kenzia Queenby. Salam kenal." Lanjut Calista dengan membungkukkan sedikit tubuhnya.
Degg
Wajah Gilang menegang. "Dimana Calista?" To the point Gilang. Ia berusaha mengontrol emosinya. Ia merasa gagal menjalankan tugas dari ibunya.
Calista terdiam sejenak. "Calista? Dia sudah menyerah. Dia memilih pergi." Ucap Calista menatap langit kosong.
"M-maksudnya?"
"Kau tau kan sudah 3 hari Calista tidak berangkat sekolah. Sebenarnya Calista sakit. 3 hari lalu Calista mengalami kecelakaan dan karena kecelakaan itu jiwa Calista meninggal." Lanjut Calista.
Perkataan Calista barusan membuat Gilang terdiam. Tiba-tiba matanya memanas. Wajah yang tadinya menampilkan raut datar kini berubah sendu.
Wajah Gilang menunduk. "Lo bohong kan Cal." Ucapnya penuh harap.
"Lo nggak mungkin ninggalin gue kan?" Lanjut Gilang.
Mendengar ucapan Gilang, membuat Calista merasa sedih dan bersalah karena telah menenpati raga Calista, tapi ia membutuhkan raga ini untuk menyelesaikan tugas penting yang belum ia selesaikan. Tapi, ia berharap tugas itu tekah berpindah ke orang lain.
"Gilang tatap mataku." Ucap Calista sambil memegang pundak Gilang berusaha menguatkan.
"Kau jangan terlarut dalam kesedihan. Calista tidak akan merasa senang jika kau menangis. Aku tau, ini sangat menyakitkan, kau bisa menganggap ku sebagai Calista."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSFER OF SOUL
Fantasy[ON GOING] Entah keberuntungan atau malapetaka. Kenzia Queenby Emerald, penyihir tingkat tinggi dari dunia magic bertransmigrasi ke dalam tubuh bernama Calista Kaylovi Pratama yang merupakan anak perempuan terabaikan dari keluarga Pratama di dunia m...