BAB 7✔

269 23 0
                                    

Happy reading
.
.
.

"Aku---"

Kring....kring...kring...

Ucapan Calista terpotong kerena bel berbunyi.

Dengan terpaksa Kayla harus memendam rasa penasarannya karena pelajaran yang akan segera dimulai. Selang beberapa menit, seorang guru yang masih muda datang.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita akan melanjutkan materi Minggu kemarin. Buka buku halaman......."

Mata Calista membola saat melihat guru tersebut. Wajah itu. Calista kenal wajah itu. Tanpa sadar Calista memanggil orang itu dengan nama yang terlintas dipikirannya dengan telepati.

'Sir Archiles'

Orang itu nampak terkejut saat seseorang menelepatinya. Matanya menelisik, tanpa sengaja mata orang itu bertemu dengan mata biru jernih salah satu muridnya yang sedang menatapnya juga.

Calista mengernyit bingung saat melihat orang itu menatapnya intens. Calista tau kalau dia cantik, tapi tak mungkin kan kalau orang itu jatuh hati padanya. Yang Calista tau, Sir Archiles telah menikah, sebelum dia tinggal di Whiteland. Bahkan dia sudah mempunyai seorang anak yang usianya lebih tua dari Zio dan Zia.

Sedikit info, Sir Archiles adalah salah satu mantan penasihat kerajaan Emerald. Dulu dia cukup dekat dengan Zio dan Zia karena mengajari mereka tentang politik kerajaan maupun sihir. Tapi itu hanya sebentar, saat usia Zio dan Zia 10 tahun, Sir Archiles memutuskan mengundurkan diri dan memilih tinggal di dunia manusia bersama keluarganya. Bahkan Zio dan Zia sampai nangis kejer saat berpisah dengan Sir Archiles.

'apa anda mengenal Sir Archiles?' tanya orang itu membalas telepati Calista.

Calista yang mendengar telepati tersebut lantas terkejut. Calista bingung. Dia tidak merasa telah menelepati seseorang, tapi kenapa tiba-tiba ada seseorang yang menelepatinya, langsung to the point lagi. Dan bukankah ini berarti ada penyihir lain selain dirinya dan Kayla. Dengan was-was Calista mengamati kelasnya.

'tidak ada yang mencurigakan. Lalu tadi siapa?' Batin Calista bingung.

Dengan rasa penasaran, Calista membalas telepati tersebut.

'siapa kau?'

'bukankah Anda yang pertama menelepati saya? Saya berada dihadapan anda' balas orang itu.

'apa! Aku tidak menelepati mu
Jangan berbohong padaku' pungkas Calista tajam.

Mata Calista membelalakkan kaget saat mengingat kembali ucapan orang itu. Ia menatap ke depan, ke arah seseorang yang sedang duduk di kursi guru dengan tatapan meminta penjelasan.

Dan ya, saat tatapan Calista bertemu orang itu, samar-samar orang itu mengangguk.

'Sir Archiles ayah saya' celetuk orang itu menelepati Calista.

Calista kembali terkejut dengan fakta yang baru didengarnya. Jika itu benar, maka dia berarti--

'k-kak Stive' ujar Calista tak percaya.

'kau mengenalku? Tapi aku tak mengenalmu. siapa kau?' tanya orang itu dengan nada sedikit akrab.

Calista bingung. Haruskah ia jujur pada orang itu. Jika orang itu baik, ini akan menguntungkan untuk Calista. Orang itu mengenal Sir Archiles. Dan jika apa yang dikatakan orang itu benar, bukankah itu hal yang bagus untuk dipamerkan pada Zio. Calista yakin Zio akan merengek pada ayah Kendrick untuk diizinkan pergi ke dunia manusia. Memikirkan wajah melas Zio membuat hati Calista berbunga-bunga. Well, mengerjai saudara sendiri adalah hal yang menyenangkan, pikir Calista.

TRANSFER OF SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang