BAB 4✔

178 23 0
                                    

Happy reading
.
.
.

"Rasanya masih sama nyam ...... nyam......" Ucap Calista sambil memakan cemilan yang baru dibelinya.

Saat ini, Calista sedang bersembunyi setelah berlari dari pangeran Arthur. Dirinya takut jika kelepasan bersikap kurang ajar pada Pangeran Mahkota Elmore itu. Jika ia ditubuh aslinya, mungkin tak masalah karena dia sendiri sahabat dari pangeran. Tapi sekarang...... bisa-bisa ia akan dihukum penggal.

Dan juga, rasanya Calista belum siap bertemu dengan orang-orang di masa lalunya. Sejujurnya Calista sangatlah merindukan keluarganya, tapi apalah daya ia harus menjaga jarak dari mereka.

"Tempat ini masih sama." Ucap Calista sambil memandang sekeliling intens.

Tempat yang Calista jadikan sebagai persembunyian adalah tempat rahasia Zia yang hanya diketahui oleh kakaknya Zio. Secret placenya.

Calista berjalan mengelilingi tempat itu. Matanya menatap serius keadaan.

Tiba-tiba Calista mendengar suara seseorang ditempat itu. Pandangannya langsung berubah waspada.

Awalnya Calista pikir itu adalah penyusup, tapi setelah diingat-ingat tempat itu hanya diketahui oleh dua orang. Bulu kuduk Calista berdiri memikirkan hal itu.

"Apakah itu suara hantu?" Ucap Calista cemas.

"Sebenarnya apa yang terjadi denganmu?" Ucap orang itu. Nadanya terdengar sendu dan penuh kesedihan. Dalam sekejap, Calista ikut merasakan hal yang dirasakan orang itu, seolah jiwa mereka mempunyai ikatan.

Dengan cepat Calista menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan berbagai pikiran yang muncul.

"Kenapa kau berubah?"

Karena merasa penasaran, Calista mengesampingkan rasa takutnya dan mendekati asal suara. Jika benar itu penyusup, Calista akan meneror penyusup tersebut sampai penyusup itu ketakutan dan tidak akan menginjakan kaki ditempatnya.

Calista cukup kagum dengan penyusup itu karena tidak takut dengan rumor tentang tempatnya. Sebenarnya, rumor itu hanyalah rumor yang sengaja Calista sebarkan agar orang-orang menjauhi tempatnya.

Calista mengarahkan salah satu tangannya ke asal suara membuat sulur-sulur rambat mengunci pergerakan penyusup.

Dengan suara yang dibuat menyeramkan, Calista menakuti penyusup. "Sedang apa kau disini? Hm? sepertinya aku akan makan kenyang hari ini hahaha." Ucap Calista tepat dibelakang orang itu.

Penyusup hanya diam membuat Calista bingung. Harusnya dia merasa takut. Calista sudah sering melakukan hal ini dan selalu berhasil membuat korban lari ketakutan.

'kenapa dia tidak takut? Apakah dia paranormal sehingga tidak takut dengan hantu' batin Calista bingung.

"Siapa pun kau sebaiknya kau keluar dari sini atau--" ucap penyusup itu dingin tapi terpotong oleh Calista.

"Kau tak takut padaku?" Tanya Calista pelan dan mulai melepaskan ikatan sulur-sulur rambutnya.

Orang itu mendengus, "Bukankah seharusnya kau yang takut disini." Ucapnya dingin.

Karena ikatan yang awalnya melilit sudah terlepas, orang itu mulai menyerang Calista dengan kekuatannya. Beruntung Calista melihat gerakannya. So, dengan mudah Calista menghidari serangan itu.

Calista mendelik, "Hey kau itu hanya penyusup. Jangan menyakitiku. Aku juga tidak bodoh, aku tau tempat ini hanya diketahui oleh dua orang." Ucapnya menatap penyusup itu tajam.

Orang itu sedikit menatap Calista kagum karena berhasil menghindari serangannya. "Oleh sebab itu, kau lah penyusupnya karena aku salah satu orang yang mengetahui tempat ini." Ucap penyusup itu.

TRANSFER OF SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang