BAB 5✔

325 24 0
                                    

Happy reading
.
.
.

Wush

Setelah puas berjalan-jalan di Whiteland, Calista kembali lagi ke bumi. Kini Calista sudah berada di hutan, tempat Calista membuat portal ke Whiteland.

"Huft, baru saja pulang aku sudah merindukan Whiteland kembali." Calista menghela nafasnya lalu berjalan keluar hutan.

'aku harus cepat menyelesaikan masalah disini' batin Calista penuh tekad.

Dengan langkah gontai Calista berjalan menuju mobilnya. Ia mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata-rata menuju apartemen.

Tanpa memedulikan tampilan acak-acakan, pakaian kotor yang dipenuhi debu, Calista memasuki loby apartemen, ia menghiraukan pandangan semua orang, tujuannya saat ini adalah kasur empuknya. Ia sungguh lelah setelah pergi ke kerajaan Emerald.

"Cal...." Panggil seseorang saat Calista memasuki lift.

"Hm." gumam Calista malas.

"Lo kenapa?" Tanya orang itu heran melihat penampilan Calista yang seperti err gelandangan, meskipun begitu aura kecantikan Calista masih terasa kuat.

Ting!

"Bukan urusanmu." ketus Calista lalu keluar dari lift. Calista masih sangat kesal dengan semua perlakuan orang itu pada Calista asli. Meskipun Calista tidak merasakannya secara langsung, tapi sebagai sesama perempuan ia tau rasanya. Maybe.

"Cal..." Panggil orang itu lagi

"Rafa, kita sudah tidak memiliki hubungan apapun jadi tolong jangan ikut campur urusanku." Ucap Calista menatap datar Rafa. Ya, orang yang menyapa Calista di lift adalah Rafa, mantan pacar Calista.

"Gue nggak mau putus dari Lo Cal. Gue sayang sama lo!" Ucap Rafa dengan nada memelas tapi wajahnya masih datar.

Mendengar ucapan memelas Rafa membuat Calista menyeringai. Hey! Dia pikir Calista akan merasa kasihan dengan wajah memelas itu? Jika Calista asli mungkin akan langsung luluh, tapi ini jiwa Zia. Bukanya kasihan Zia malah ingin sekali menonjok wajah datar Rafa.

Cih! Sok ganteng.

"Asal kau tau Rafa, aku bukan lagi Calista bodoh yang takut dan selalu percaya semua ucapanmu. Jangan pernah ganggu aku lagi." Ucap Calista lalu masuk ke apartemenya.

BRAK!

Rafa menatap pintu apartemen Calista datar. Tak lama kemudian, seringai muncul diwajah Rafa yang biasa, "Apapun caranya gue bakal milikin Lo Calista kaylovi Pratama." Ucap Rafa.

***

"Sepertinya keluarga itu mulai sadar, mom." Ucap seorang gadis ke mommynya.

Wajahnya nampak kesal. "Hm, padahal beberapa langkah lagi tujuan kita akan tercapai." Ucap seorang wanita yang dipanggil mom.

"Kita harus bagaimana?" Tanya gadis itu bingung.

Wanita itu terdiam sejenak, "Kita gunakan cara terakhir." Jawab wanita itu

Gadis itu nampak tak setuju. "Tapi itu terlalu beresiko, mom." Ucapnya.

"Kau tenang saja mommy akan mengurus semuanya dengan bersih." Ucap wanita itu menyeringai.

"Baiklah terserah mommy." Ujar gadis itu menghela nafas.

"Bersiap-siaplah, pertunjukan yang sebenarnya akan dimulai." Ucap wanita itu tersenyum licik.

***

Selepas bertemu Rafa, Calista langsung terlelap tanpa mengganti pakaiannya. Ia masih memakai dress yang dipakai di Whiteland.

TRANSFER OF SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang